Kesalahan 25

1.9K 97 3
                                    

eits sebelum lanjut mari divote dulu, sayang

sudah dimasukan ke perpus?

siap ramaikan komentar?

jangan lupa follow ig @ny.lestari

cuma mau bilang hati-hati aja sih wkwkw

happy reading

.
.
.
.

  Mendadak malam ini hujan turun dan dinginnya sangat menusuk hingga ke tulang rasanya, padahal saat ini tengah tengah mengenakan baju kaus panjang oversize, dengan spontan memeluk erat perut Zayn hingga aku dapat merasakan benda keras yang naik turun itu.

  Karena mendapati pergerakan tersebut Zayn langsung merespon tanganku dengan balik memegang dan mengelusnya lembut.

  "Dingin banget, ya?" tanyanya lembut dan membawa tangan mungilku ke dalam kantung hoodie-nya.

  Tadi ketika sedang menikmati sate di pinggir jalan suara guntur menyapa pendengaran hingga kita berdua memutuskan untuk pulang, namun siapa sangka ketika di perjalanan malah diguyur hujan begini.

  "Senderan aja enggak apa-apa, jagain perutnya biar enggak kedinginan," katanya dengan nada yang lumayan kuat karena suaranya yang meredam di bawa guyuran hujan.

  "Siap, Kak," jawabku kemudian menyandarkan dagu ke bahunya hingga aku dapat melihat ia yang melirikku kemudian tersenyum tipis.

  "Sekarang udah berani, ya, deket-deket sama Zayn Galendra?" tanya-nya yang dibumbui dengan kekehan.

  Tak tahu harus menjawab apa aku hanya terkekeh.

  "Yang, sayang."

   Serius, rasanya jantungku tidak sehat saat ia memanggilku seperti itu. Ini hujan ngedukung banget kayaknya.

  "Kak, jangan gitu aku malu," ujarku yang dibalas kekehan lagi olehnya kemudian ia menoleh ke kiri, dan aku tidak tahu ini salah satu modusnya atau tidak sengaja karena sekilas ia mencium pipi kananku.

  "Kak, modusnya nengok tempat dong!" omelku yang dibalas kekehan. Sepertinya Zayn memang menikmati permainan barunya ini, yaitu membuatku kesal adalah salah satu permainan barunya.

  Di tengah-tengah Zayn yang sibuk dengan permainannya bersamaku, tentu saja aku kesal bukan main tiba-tiba saja mataku membelalak dibuat oleh kenyataan.

  "Kak Zayn, awas!" teriakky karena di depan ada seorang yang jaraknya begitu dekat.

  Ciitttt ....

  Lelaki itu mengerem hingga kandas dapatku rasakan karena ban belakangnya yang bergerak ke samping, mungkin karena Zayn yang mengerem terlalu kuat dan kondisi aspal juga licin.

  Buru-buru aku dan Zayn turun dari motor untuk memastikan orang yang kami tabrak tadi.

  "Kamu apanya yang luka?"

  Rasanya terlalu bodoh jika aku melontarkan pertanyaan 'kamu enggak apa-apa?' sedangkan ia saat ini sedang duduk di aspal sambil memegangi lututnya.

  "Lutut aku sakit, Kak," kadunya sambil mengipas-ngipasin lututnya yang keluar darah tersebut.

  Pasti rasanya begitu sakit, aku dapat melihat raut wajahnya yang menahan rasa sakit itu hingga ia menggigit bibir bawahnya.

  "Gimana ini, Kak?" tanyaku yang juga ikut panik ketika melihat kondisi gadis yang sepertinya usianya setara denganku atau paling tidak di bawah ku setahun ini.

Kesalahan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang