"Jika rasa ini sebuah kesalahan, lantas mengapa ia dengan begitu lancangnya hinggap di benakku?"
#Rank 1 - Sedih (25 Maret 2022)
#Rank 2 - SMA (25 Maret 2022)
#Rank 2 - Spiritual (1 April 2022)
jangan lupa hargai author dengan memberi vote dan komen.
Oh iya gaes, mampir dong ke cerita baruku judulnya "360°"
buat bucinnyaJaemin, Jeno atau Bright bisa banget mampir karena aku udah nyewa mereka disitu
tenang aja ceritanya ga kalah seruh kok karena ditulis sepenuh hati wkwk
aku tunggu di work sebelah, okay?
happy reading <3
.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu dia blurb nya
. . .
"Kak, mau paha atau dada?"
"Ha, gimana?" Mendadak Zayn langsung ngebug hingga mengalihkan tatapan yang tadinya menatap layar ponsel kini menatap gadis yang pahanya ia tidurin.
"Ck, ini ayam crispy nya mau yang paha atau dada?" kesal Stella sebab tadi katanya lelaki itu kepingin ayam crispy jadi ia pesan lewat gopud karena males juga untuk beranjak dari tempat.
Mempung malam minggu, mau berduaan dulu sama ayang.
"Oh itu, dada aja deh jangan lupa, Yang, kopi bland-nya satu."
"Aku mau chattime, ya, Kak?" pintah gadis itu sebab rasanya sudah lama sekali ia tidak meminum booba itu.
"He'em," jawab Zayn sambil fokus ke layar ponselnya. Apalagi kalau bukan ngepush.
"Kak, aku mau Menantea juga boleh?"
"Emang itu beneran mau dihabisin semua?"
Bukan celit atau gimana, Zayn tidak mau istrinya itu menjadi mubazir dengan membuang-buang makanan seperti itu.
"Nanti kalau enggak habis letak di kulkas," ujar gadis itu sambil mengelus-ngelus rambut lebat sang suami. Baginya sudah menjadi kebiasaan saat ini untuk memaini rambut sang suami.
Yang jomblo engga usah tahan napas, ya?
"Yaudah."
Mendapat persetujuan sang atm berjalan membuat bibir Stella tersenyum sumringah. Kapan lagi ia healing dengan seperti ini coba?
