Kesalahan 32

2.3K 113 2
                                    

hargai penulis dengan member vote dan komen

aku ada kabar bahagia ini, pantengin aja ya

happy reading

.
.
.

   Dinginnya malam menusuk sukma, hingga mengharuskan Zayn dan Stella mematikan pendingin ruangan mereka.

  Jam sudah menunjukan pukul satu dini hari, tiba-tiba saja Stella terbangun dari tidurnya karena merasa perutnya begitu sakit seperti dililit. Kemudian ia merasakan sepertinya bagian bokongnya basah padahal ia tidak ada ngompol.

  "Kak, Kak Zayn ..," ringis gadis itu sambil menggoyangkan tubuh Zayn yang sedang tertidur pulas.

  "Sshh ... aw, Kak Zayn."

   Rasanya perutnya benar-benar sakit sekali dan seperti ada sesuatu yang mengalir ke pahanya.

  "Kak Zayn."

  Kontan lelaki itu panik ketika membuka mata mendapati ekspresi kesakitan dari sang istri.

  "La, kenapa?" tanyanya yang kepalang panik melihat Stella memegangi perutnya.

  "Perut aku sakit benget, Kak, kayak ada yang ngalir di pahaku," ringis wanita itu menggigit bibir bawahnya menahan sakit.

  "Gua harus gimana? Aduh hape gua mana coba"

  Karena sudah panik duluan Zayn sampai lupa letak ponselnya padahal berada di sebelahnya.

  "Mama gua atau lo?" tanya Zayn karena bingung harus menelpon siapa.

  "Mama," ucap Stella sambil memejamkan matanya.

  "Iya, mama siapa, sayang?"

  "Mama ku, Kak, cepetan rahim aku rasanya mau lepas."

  Sambil menelpon sang mertua, Zayn meletakan ponsel di kasur dengan speaker dinyalakan, kemudian ia memegangi perut sang istri dan menggenggam tangan sedari tadi mengepal menahan sakit itu.

  "Assalamualaikum, ada apa, Zayn?"

  Terdengar suara mama mertuanya yang baru bangun tidur, sebenarnya ia tidak enak mengusik orang jam segini tapi mau bagaimana lagi.

  "Waalaikumussalam, Ma, ini-anu aduh apasih ini, apa Ma itu."

  "Apasih, Zayn? Mama enggak ngerti kamu ngomong apa." Mamanya Stella mendadak ikut panik karena nada bicara Zayn yang panic attact.

  "Perut Stella katanya sakit terus ada air yang ngalir ke pahanya, Ma, apa itu?

  "Itu ketubannya pecah, Zayn, cepet bawa ke rumah sakit. Udah langsung kamu bawa aja masalah baju biar nanti mama yang bawa. Emang dokter bilang kapan dia lahiran?"

  "Kata dokter akhir bulan, Ma, ini masih awal bulan."

  "Yaudah, cepet bawa ke dokter sebelum ketubannya kering susah nanti lahirannya dia."

  Setelah mendapat wejangan dari sang mertua tanpa menunggu lama Zayn langsung memesan taxi online --- sebab tidak mungkin mereka naik motor dan untungnya ada yang menerima 24 jam.

  Sepuluh menit berlalu akhirnya taxi tiba, lansung saja memakaikan Stella jilbab bergo yang tergeletak di meja rias, setelah itu ia menggendong sang istri yang sibuk menahan sakit.

  Pikirannya Zayn benar-benar tidak bisa tenang, beribu hal-hal kotor kini sedang menghantui benaknya. Setibanya di rumah sakit Zayn langsung meletakkan Stella di sebuah brankar yang sudah di sediakan kemudian ikut mendorong hingga menuju ruangannya.

Kesalahan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang