Kesalahan 23

1.8K 101 1
                                    

Siap ramaikan dengan komentar?

jgn lupa tinggalkan jejak

sebenernya agak gimana gtu karena cerita yg ini readersnya dikit huhu

tp its okey lah, bantu aku ramaikan work ini kuy

jgn lupa share ke sosmed kalian ya?

Semalem selesai ngedit mau lgsg update tp jaringan buffering, niatnya mau nunggu siang eh malah kelupaan😪

happy reading

.
.
.
.

  Saat ini osis sudah mulai bergerak untuk mendata para siswa yang ikut acara nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Saat ini osis sudah mulai bergerak untuk mendata para siswa yang ikut acara nanti. Zayn bersama beberapa anggotanya terpaksa harus menyiapkan banyak-banyak tenaga hari ini karena harus mengunjungi kelas satu persatu.

  "Assalamualaik---" ucapan mereka terhenti ketika tiba di ruangan Kelas 11 IPS yang penghuninya mendadak menghilang padahal hari ini mereka tidak ada jadwal olahraga.

  "Kak, ini orangnya pada kemana?" tanya sekretaris osis yang sama bingungnya dengan sang ketua.

  Zayn hanya menggeleng merespon perkataan gadis itu kemudian ia merogoh saku almamater maroon-nya.

  "Sebentar," pintahnya kemudian mengotak-atik ponsel dan menelpon seseorang siapa lagi jika bukan Stella --- salah satu penghuni kelas yang juga ikutan menghilang.

  Dahi Zayn bergelombang ketika mendengar getaran ponsel dari arah belakang, membuat ia saling tatap dengan Sintia.

  Zayn meletakan jari telunjuk ke bibirnya sebagai isyarat harus diam, kemudian lelaki itu berjalan perlahan ke belakang mengikuti suara getar ponsel tersebut.

  Namun ketika tiba di belakang kelas betapa terkejutnya ia melihat pemandangan yang tak ia sangka-sangka.

  "Woy!" gertaknya sambil memukul meja membuat mereka semua langsung terlonjak kaget.

  Bagaimana bisa mereka semua berkumpul ke belakang kelas sambil mengelilingi tumpukan batu?

  Karena saking kagetnya membuat batu yang hendak dimainkan tadi berserak.

  Langsung saja Zayn mencari objek utama dalam kerumunan ini, siapa lagi kalau bukan Stella, jangan bilang anak itu --- haish ternyata sama aja! Lihatlah di tangannya itu ia sedang menggenggam lima buah batu habis dimainkannya.

  "Eh, pak ketos!" seru salah satu anak cowok yang menyadari kehadiran ketua osisnya tersebut.

  "Ada apa, kak?" tanya Putra sambil mengutipi batu-batu yang berserakan.

Kesalahan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang