"Jika rasa ini sebuah kesalahan, lantas mengapa ia dengan begitu lancangnya hinggap di benakku?"
#Rank 1 - Sedih (25 Maret 2022)
#Rank 2 - SMA (25 Maret 2022)
#Rank 2 - Spiritual (1 April 2022)
Masih ada yang nunggu cerita ini enggak? Jangan lupa follow ig @/ny.lestari
Karena disitu aku bakal post seputar cerita yang aku tulis salah satunya ini
Happy reading
. . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru membuka mata tiba-tiba Zayn merasakan pusing yang begitu berat di kepalanya. Sedikit mengingat apa yang terjadi kenapa ia bisa seperti ini?
Ah iya, dia baru ingat jika semalem pulang dari bandara ia langsung ke bar untuk menghilangkan stressnya dan berakhir ... ohshit! Sungguh memalukan apa tadi malam itu kenyataan? Memeluk gadis itu dan menangis di depannya? Oh tidak, reputasinya turun dalam waktu sekejap.
Matanya membelalak ketika melihat sosok yang saat ini terlelap di sampingnya. Kenapa manusia itu bisa tidur di ranjang yang sama dengannya terlebih lagi ia memeluk pinggang gadis itu?
"Kakak udah bangun?" beo gadis itu ketika merasakan pergerakan di perutnya.
"Lo nyari kesempatan lagi disaat gua mabok?" tuduh lelaki itu sambil melihat tubuhnya. Pakainnya masih lengkap tidak.
"Maaf ini ... tapi tadi malam kakak yang nyari kesempat pas lagi mabok."
Zayn membulatkan mata, namun mencoba menormalkannya kembali.
"Wajar, gua mabok tapi kan lo seneng."
"Ya gimana, ya, orang nyaman juga."
Setelah mengucapkan hal demikian Stella langsung beranjak dari kasur untuk siap-siap hendak sholat subuh.
"La."
Namun langkahnya terhenti ketika suara ngebass Zayn menyebut namanya, langsung saja gadis itu memutarkan tubuh.
"Iya?" tanyanya sambil menaikkan kedua alis.
"Apa yang buat lo mau gua ajak waktu di mobil itu?"
Pertanyaan itu sontak membuat Stella bungkam, betapa terkejutnya gadis itu setelah sekian lama ia baru bertanya sekarang? Tapi kenapa?
"Maaf, semua di luar kendali dan tanpa diminta," cicit Stella tak berani menatap matanya sungguh malu mengatakan jika ia juga ikutan mabok. Mabok akan pesonanya Tuan Zayn Galendra.
Terlihat rautnya yang bingung dari dahinya yang bergelombang. "Maksud lo?"
"Rasanya enggak mungkin kalau lo mau sukarela ngasih tubuh ke sembarangan orang kalau di dalamnya enggak ada apa-apa."