Halo gaes, apa kabar?Masih ada yang nunggu cerita ini enggak?
Jangan lupa follow ig @/ny.lestariKarena disitu aku bakal post seputar cerita yang aku tulis salah satunya ini
Happy reading
.
.
.
.
"Woy, kenapa lo?"
Tirta melempar tubuh Zayn dengan kulit kacang, sebab lelaki itu kini sedang membaringkan tubuhnya di tiga kursi kelas yang ia susun bersejajar.Tanpa ada niatan membalas Zayn hanya menutup wajah dengan lengannya.
"Tingkah lo kayak abis ditolak cintanya," celetul Varel sambil terkekeh melihat temannya seperti itu. Ia paham sekali hanya Lisa lah yang mampu membuat Zayn menjadi tak berdaya seperti ini. Jadi sebenarnya tidak usah ditanya lagi apa masalah yang membuat lelaki itu sampai seperti ini, bahkan masalah keluarga saja tidak membuat lelaki itu berpusing-pusing untuk berpikir.
"Makanya jangan bulol," cibir Tirta baginya Zayn hanya menang tampang saja tapi terlalu tolol dalam masalah seperti ini.
"Lo berdua bisa diem enggak!"
Tirta dan Varel terkekeh ketika lelaki itu bersuara dengan mata yang masih terpejam.
"Makannya cerita jangan gegayaan nyimpan sendiri," pungkas Varel yang paham dengan tingkah manusia satu ini apabila tidak dipancing maka ia enggan untuk cerita.
"Lisa mintak putus," ungkap Zayn yang sontak mendapatkan tatapan terkejut dari ketiga sahabatnya.
"Seriusan lo?" tanya Tirta tak menyangka, bukan ia tak percaya sebab siapa yang tidak tahu jika kedua sejoli itu saling mencintai dan bucin di atas rata-rata?
"Alhamdulillah," pungkas Yudha yang malah mendapat tatapan tajam dari sih pemeran utama --- Zayn.
"Biar enggak nambah dosa lo!" cercah lelaki itu ketika paham arti tatapan tidak suka sang teman.
"Kok bisa, coba cerita secara detail kronologinya," ucap Varel yang ternyata juga sama keponya dengan Tirta.
"Kambing, bahasa lo udah kayak polisi nanyai saksi," celetuk Tirta yang sedikit gelik dengan perkataan Zayn.
Zayn merubah posisi menjadi duduk untuk mencari zona ternyamannya kemudian bersiap-siap untuk menceritakannya kepada ketiga manusia abnormal ini, mungkin mereka tidak membantu tetapi setidaknya unek-unek lelaki itu sedikit berkurang.
Ketiga lelaki itu saat ini sedang menyimak setiap kata perkata yang keluar dari bibir Zayn, mencoba mencerna supaya tidak terlewat barang sepata katapun. Mereka sudah seperti mama Dede beserta rekan-rekan yang membuka jasa curhat saat ini.
"Jadi sekarang status kalian gimana?" tanya Tirta yang masih belum menemukan titik terang dari hubungan Zayn dan Lisa saat ini.
"Mantan."
Mendengar Zayn berkata demikian tanpa mereka sadari semburat senyuman terukir dari bibir Yudha, tipis sangking tipisnya tak ada yang menyadari pergerakan itu.
"Akhirnya ya, Zayn, pintu hati Lisa terketuk juga," celetuk Tirta.
Benarkan dugaanya curhat dengan mereka itu sebenarnya sama saja tak akan dapet solusi yang ada malah tersulut emosi.
"Maaf, Brother, untuk kali ini gua ada di tim Lisa," pungkas Varel sambil menepuk bahu Zayn kemudian lelaki itu melirik Yudha yang kini tengah menaikan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan (End)
Teen Fiction"Jika rasa ini sebuah kesalahan, lantas mengapa ia dengan begitu lancangnya hinggap di benakku?" #Rank 1 - Sedih (25 Maret 2022) #Rank 2 - SMA (25 Maret 2022) #Rank 2 - Spiritual (1 April 2022)