Kesalahan 7

1.9K 139 16
                                    

 

Halo gaes, apa kabar?
Masih ada yang nunggu cerita ini enggak?
Jangan lupa follow ig @/ny.lestari   dan ig  @/penuliis_wattpad

Karena disitu aku bakal post seputar cerita yang aku tulis salah satunya ini

Happy reading

.
.
.
.

  Akhirnya kini acara telah dimulai, semua siswa menggunakan kaus berwarna abu-abu yang telah mereka beli dari osis terkecuali para panitia yang mengenakan warna biru, sengaja supaya bisa membedakan mana panitia mana peserta.

  Panasnya terik matahari lumayan syahdu rasanya di kepala juga menusuk kulit, hingga rasanya wajahku hendak terbakar akibat panasnya.

  "Okey, selanjutnya kelompok 13, 14, 15 dan 16. Segera mengambil posisi supaya tidak menyita waktu."

  Saat ini kami tengah melaksanakan lomba estafet karet, ketika perwakilan kelompok telah berkumpul aku langsung memberi lima buah sedotan kesetiap barisan yang paling depan, setelah memberikan karet aku langsung menuang karet gelang ke dalam piring yang berisi tepung untuk menambah kesan dalam game ini.

  Game berjalan dengan lancar, suara riuh penonton begitu gencar sampai aku khawatir kerongkongan mereka akan lepas sangking antusiasnya, melihat yang seperti ini nih semangatku sebagai panitia berkobar-kobar dan rasa letih ini seolah terbayarkan.

  "Minum?"

  Aku yang saat ini memang sedang duduk di keramik berwarna putih karena lelah sedari tadi berdiri menoleh ketika seseorang memberiku sebotol mizone tanpa cengcimen seperti di bis-bis pulang kampung.

  "Eh?" Aku terkejut ketika melihat Yudha yang melakukan itu, bagaimana tidak karena lelaki itu terkenal akan kedinginannya dan cuek akan sekitar, berbeda dengan teman-temannya yang gesrek.

  Aku semakin terkejut lagi ketika Yudha tersenyum tipis kepadaku.

  "Gua bukan hantu, La," tuturnya kemudian duduk di sebelahku. Ya dia memang tidak hantu tapi gelagatnya seolah seperti kesambet hantu.

  "Di tolak mizone gua?" ucapnya yang diakhir dengan kekehan.

  Buru-buru aku langsung mengambil mizone yang ia sodorkan ketika ingin memutar tutupnya, ternyata sudah dibuka oleh lelaki itu.

  "Makasih ya, Kak?" tuturku setelah menengguk mizone tersebut, rasanya benar-benar nikmat sekali.

  "Jangan sama gua," katanya yang aku balas dengan tatapan bingung.

  Melihat ekspresiku begitu ia hanya terkekeh, ketika aku hendak bersuara tiba-tiba sebuah suara mengintrupsikanku.

  "Stella!!"

  Aku menoleh mendapatkan Sintia yang mengangguk-nganggukkan telapak tangannya.

  "Pamit dulu, ya, Kak, makasih sekali lagi," pamitku buru-buru yang dibalas anggukan oleh Yudha.

  Namun ketika aku telah berdiri dan hendak melangkah kontan kepalaku nyeri juga tubuhku yang melemas, ada apa denganku? Dan juga entah kenapa secara perlahan pandanganku mengabur, semua menjadi gelap tidak lama dari itu tubuhku oyong hendak jatuh ke lantai.

  "Stella!"

  Belum sempat aku jatuh ke lantai mendapati wajah Yudha berada diatasku. Kalau aku tidak ditolong olehnya sudah ku pastikan badanku remuk di lantai saat ini juga.

Kesalahan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang