1.Perjodohan?

3.6K 165 31
                                    

Kudo Shinichi, pria itu kini terlihat sangat kacau. Ia mengacak rambutnya sembari memandang keluar jendela kamarnya.

Malam yang tenang, tapi pikirannya sedang berkecamuk.

Ini tentang perjodohan yang ia dan orang tuanya bahas seminggu yang lalu.
Ya, kedua orangtuanya memilih menjodohkannya setelah melihatnya mabuk berantakan di sebuah club.

Shinichi tahu ini demi masa depannya, orang tuanya tahu ia sudah tidak memiliki hati lagi setelah Ran menikah dengan Araide dua tahun yang lalu. Apalagi ketika Haibara pergi setelah gadis itu menyelesaikan obat penawarnya. Shinichi kecewa, ia merasa kecewa. Haibara tidak ada ketika ia sangat membutuhkan sosok seorang teman.

Sedangkan Haibara yang pergi tidak pernah tahu jika selama ini Ran dan Shinichi tidak bersatu. Ia pergi karena tidak ingin mengganggu, ia hanya tidak ingin tersakiti oleh rasa cintanya.

Sayangnya Shinichi tidak pernah tahu itu. Ia hanya berfikir gadis itu sedang lari dari tanggung jawab. Ia pikir Haibara bosan dengan segala kerumitan hidup bersamanya. Hanya itu.

Shinichi menghela nafas kasar, sulit sekali melupakan Ran. Ia sudah terlanjur mencintainya. Ia bahkan pernah mencoba mencintai seseorang yang mirip dengan Ran. Nama gadis itu Aoko Nakamori.
Mereka sempat berpacaran selama dua bulan. Hingga akhirnya gadis itu berakhir dengan kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya.
Shinichi lelah, takdir terus saja mempermainkan hatinya. Ia yg mulai enggan dipermainkan oleh takdir pun kini memilih membekukan hatinya sendiri.
Namun, tampaknya takdir masih ingin mempermainkannya sekali lagi. Pernikahan yang akan dilakukannya minggu depan ini bukankah terdengar gila? Sebenarnya ia tidak punya alasan yang masuk akal untuk menerima pernikahan ini. Tapi ia tidak juga mempunyai alasan untuk menolaknya.

Ia pikir apa salahnya jika ia mencoba menyenangkan hati ibunya? Lagi pula hatinya telah membeku, ia tidak akan pernah menikah jika harus menuruti kata hatinya sendiri. Lebih baik ia menurut, menikah, dan menghidupi istrinya semampunya.

Ya, itu pemikirannya sebelum petang tadi. Sebelum ia bertemu dengan gadis yang dijodohkan dengannya. Gadis yang ternyata telah ia kenal beberapa tahun silam. Gadis yang nasibnya sama dengannya, menyusut sebagai bocah. Ya, dia adalah Shiho Miyano atau yang biasa Shinichi panggil dengan nama Haibara.

"Kenapa harus dia?!" seru Shinichi memukul tembok kamarnya dengan keras. Sebenarnya bukan masalah besar, hanya saja ia sudah terlanjur kecewa pada Shiho. Dan Shinichi tidak akan dengan begitu mudahnya memberikan kepercayaan kembali.

Meski begitu ia tetap tidak bisa menolak. Ia sudah bilang pada ibunya jika ia setuju. Dan Shinichi tidak ingin mengecewakannya lagi. Ia memilih menganggap pernikahan ini sebagai kerja sama. Lagi pula tidak ada cinta diantara mereka.

Ia ingat benar wajah terkejut Shiho saat bertemu dengannya petang tadi...

"Ku,ku,kudo-kun? Kau..." desis Shiho menunjuknya seakan tidak percaya.

"Haibara? Kau?" Shinichi pun terkejut, tapi ia bisa sedikit mengondisikan ekspresinya.

"Apa ini? Jadi pria yang bibi maksud itu kau?"

"Sialan! Aku juga sama sekali tidak tahu jika itu kau!" umpat Shinichi.

"Kupikir kau sudah bahagia dengan gadismu, jadi aku sama sekali tidak berfikir itu kau saat bibi mengatakan akan menjodohkanku dengan anak temannya," balas Shiho lirih.

"Jadi kau juga belum tahu siapa yang akan dijodohkan denganmu? Dan kau hanya pasrah dengan itu?"

"Maaf, aku tidak punya pilihan lain, jika kau ingin membatalkannya..."

Not Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang