Permisi....
Masih ada yang nunggu cerita ini nggak ya?
Ada atau nggak tetep aku lanjut deh, kan nggak enak kalo caritanya digantungin mulu...
Jadi...
Happy reading💜
Shiho menghembuskan nafas lega merasakan kesejukan udara pagi ini.
Sudah cukup lama ia tidak merasakan kesejukan seperti ini.
Ini adalah pertama kalinya ia keluar rumah bersama suaminya sejak ia kehilangan bayinya hari itu.Shiho menghela nafas sekali lagi, berusaha untuk mengikhlaskan bayinya seikhlas ikhlasnya...
Shiho menunduk, tersenyum simpul menatap jemari tangan kanannya yang tengah di genggam erat oleh suaminya.
Ia kemudian menoleh ke samping, menatap wajah pria yang selama ini ia cintai, pria yang selama masa masa sulitnya ini selalu menemaninya...
Kudo Shinichi.
"Kenapa?" tanya Shinichi pelan. Ia sadar sedari tadi Shiho sudah memperhatikannya.
Shiho hanya menggeleng dan tersenyum, membuat Shinichi ikut tersenyum karenanya.
"Kemarin Asahi bertanya padaku bagaimana cara berkencan," celetuk Shinichi.
"Lalu kau menjawab apa?" balas Shiho.
"Aku bilang aku belum pernah berkencan,"
"Bohong, kau bahkan sering berkencan dengan Ran Mouri,"
"Ah, jangan bahas itu! Aku belum pernah berkencan denganmu, makanya aku ingin mengajakmu berkencan!"
"Kau pikir yang seperti ini krncan?" tanya Shiho kesal.
"Lalu?" balas Shinichi.
"Aku ingin naik roller coaster," balas Shiho menunjukkan deretan gigi rapinya.
"Huh? Tidak boleh," singkatnya.
"Apa apaan itu? Lalu untuk apa kita ke tempat ini?"
"Dengar, aku tidak ingin kau terluka lagi, Haibara!"
"Tapi aku ingin..."
"Tidak,"
"Bagaimana kalau paku bumi?"
"Tidak, aku tidak akan mrmbiarkanmu mendekati hal berbahaya seperti itu!"
"Ayolah, Kudo-kun!"
"Tidak,"
Shiho mendengus, kemudian melepas genggaman tangan Shinichi. Wanita itu dengan cepat berjalan menjauh sambil menghentak hentakkan kakinya, seperti anak kecil yang mengamuk.
"Menggemaskan," desis Shinichi tertawa.
Ia kemudian segera berlari, mengikuti istrinya yang berjalan cepat menuju antrian roller coaster."Ayo," ucap Shinichi yang berhasil menarik pergelangan tangan Shiho.
Shiho hanya diam, seakan menganggap suaminya angin lalu.
Shinichi menghela nafas kesal.
"Baiklah kalau kau memaksa," desis Shinichi seakan pasrah.
Shibo sedikit melirik, saat itu pula ia terkejut merasakan Shinichi yang tiba tiba menggendongnya ala brydal, kemudian membawa Shiho berlari dari keramaian.
"Lepaskan aku!!!"
"Diam, kau membuat suamimu terlihat seperti penculik!"
"Kenyataannya memang!"
Shinichi hanya terkekeh tanpa berniat menurunkan wanitanya.
Shiho yang lelah akhirnya berhenti melawan, pasrah dengan bibir yang ia kerucutkan."Disini saja," ucap Shinichi menurunkan Shiho di rerumputan. Di bawah pohon rindang yg dihadapkan dengan danau yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Perfect
FanfictionPernikahan? Kata itu tidak pernah terlintas sekalipun di benak Kudo Shinichi. Tidak pernah sama sekali. Karena detektif hebat itu telah lama kehilangan hatinya. Hatinya telah membeku. Adakah seseorang yang bisa mencairkannya kembali?