18.Shiho is back

1.4K 115 30
                                    

Yuhuuuu!!! Author in your area!!

Btw, selamat hari raya idul fitri semuanya...

Udah gitu aja, langsung ke ceritanya yok!!

***

Shiho membuka kelopak matanya perlahan. Kepalanya pusing. Ia ingat baru saja pergi ke bar bersama sepupu dan teman temannya.
Tapi kenapa ia sudah ada di kamar? Apa ia terlalu mabuk sampai tidak sadar jika sudah tertidur.

Wanita itu mencoba memperjelas penglihatannya. Mencoba menamati setiap sudut kamar yang ditempatinya kini. Mata wanita itu terbelalak saat menyadari sesuatu. Ia sadar itu adalah kamarnya saat masih tinggal bersama Shinichi.

"Ini?! Kenapa aku bisa ada di kamar terkutuk ini?!" serunya terkejut. Saat Shiho berniat bangun, ia merasakan sebuah tangan dengan kuat melingkar di pinggangnya.

Shiho spontan menoleh ke kanan, saat itu pula didapatinya sosok Shinichi yang tidur memeluknya. Seketika ingatannya tentang hari itu kembali, membuatnya agak panik. Shiho berusaha menetralkan nafasnya, menghilangkan kegugupannya. Ayolah, selama sebulan ini ia melakukan terapi untuk menghilangkan traumanya pada Shinichi, dan buktinya itu sedikit berhasil.

Shiho kembali menamati wajah Shinichi, wajahnya tampak sangat kelelahan. Dalam sekejab wanita itu merasa kesal, marah, benci, dan juga... Rindu.

Ia tahu Shinichi memang peduli padanya, tapi ia masih tidak menyukai sikap egois Shinichi.

Shiho mencoba menyingkirkan tangan Shinichi dari pinggangnya perlahan, tapi hal itu justru membuat Shinichi terbangun dan menatapnya.

"Oh, sudah bangun," celetuk Shinichi menjernihkan pengelihatannya sembari menamati wajah kesal Shiho yang tampak lucu.

Shiho pikir Shinichi akan bersikap lembut dan meminta maaf dengan baik padanya. Tapi dilihat dari wajah tak berdosa Shinichi, Shiho tahu otak pria itu masih geser.

"Apa apaan ini?! Kenapa kau membawaku ke tempat sialan ini lagi?!" seru Shiho menaikkan nada bicaranya.

"Ini rumahmu, bodoh!" balas Shinichi datar.

Sebenarnya Shinichi sudah menyiapkan banyak kalimat untuk meminta maaf, sayangnya rasa gengsi pria itu membuat kata demi kata itu terhempas dari otaknya.

"Ini bukan rumah! Ini neraka!" kesal Shiho.

"Lagi pula tanganmu ini kenapa ada disini?!" lanjut Shiho mencoba menyingkirkan tangan Shinichi lagi dari pinggangnya.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi! Kau pikir lucu membuatku mencarimu keliling dunia sampai frustasi?!" kesal Shinichi malah semakin mempererat pelukannya.

"Frustasi? Bukankah dulu kau sangat ingin aku pergi dari kehidupanmu? Sekarang saat aku ingin pergi kau melarangku? Dasar egois!"oceh Shiho.

"Kapan aku bilang begitu?"
desis Shinichi merapat, berniat untuk kembali tidur.

"Entah! Yang pasti aku ingin pergi!"

"Tidak,"

"Kumohon, Kudo-kun... Aku ingin hidup tenang... Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi. Aku lelah Kudo-kun... Aku lelah dengan semua ini..."

"Kau lelah kan? Tidur saja!"

"Kumohon Kudo-kun..."

"Ini sudah malam, cepatlah tidur!" sahut Shinichi tidak ingin dibantah.

Shiho menghela nafas. Ia tahu, tidak mudah berdebat dengan Kudo Shinichi. Hingga akhirnya Shiho pasrah.

"Baiklah, aku akan tidur! Tapi tidak bisakah kau menyingkir? Aku tidak bisa tidur jika kau ada disini," ucap Shiho membalik tubuhnya membelakangi Shinichi.

Not Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang