22. Smile Flower

1.2K 100 13
                                    

Itsu datte doko datte
Soba ni inaku tatte
Egao no hana sakaseyou
Sono egao no haru ni
naru yo

Kapanpun dan dimanapun
Walaupun jika aku tidak disisimu
Akan kubuat senyummu seperti bunga yang mekar
Aku akan menjadi musim semi untukmu

~Smile Flower_Seventeen~

Coba dengerin lagu itu deh, ngena banget gitu :)

Dan sekarang, kembali ke kisah Shinshi yang penuh drama...

***
Shiho tersenyum memandangi hasil USG nya siang tadi. Usia kandungannya kini lima bulan, dan janinnya itu baik baik saja. Siapa sangka bayi yang dulu sempat mengancam kesehatannya itu kini tumbuh dengan baik.

Shiho masih tersenyum, membayangkan hadirnya bayi kecil yang akan menyempurnakan keluarga kecilnya.
Apalagi kini Shinichi telah berubah, ia bisa merasakan rasa nyaman yang pria itu berikan padanya. Sekalipun Shinichi belum pernah mengucapkan kata "Aku mencintaimu" atau "Aku menyayangimu" Shiho tidak peduli. Semua itu tidak harus diungkapkan dengan kata kata bukan?

Yang ia inginkan hanya hidup tenang dan bahagia.
Dan tentang Kaito, pria itu tidak pernah lagi terlihat. Shiho mungkin masih sering kali takut, tapi ia selalu yakin. Akan selalu ada Shinichi yang melindunginya.

"Astaga, kau masih saja menatap foto itu?" ucap Shinichi yang baru saja masuk ke dalam kamar. Kemudian memeluk Shiho dari belakang.

"Kau tidak cemburu kan?" goda Shiho sedikit tersenyum geli.

Shinichi tertawa, lalu melepas pelukannya pada Shiho.

"Untuk apa aku cemburu pada babygirl-ku?" balas Shinichi yang membungkuk, lalu mencium perut buncit istrinya.

Pria itu kembali menegakkan tubuhnya, lalu mengusap ujung kepala Shiho lembut.
Dilihatnya Shiho tersenyum. Senyum yang sangat cantik, seperti bunga yang mekar.

Like a smile flower

"Kau cantik sekali malam ini," ucap Shinichi. Entah kenapa kalimat itu meluncur begitu saja dari bibirmu.

Sayangnya, bukannya menampakkan wajah tersipu, Shiho justru mengerutkan keningnya kesal.

"Memangnya biasanya aku jelek? Apa aku terlihat cantik hanya malam ini saja?" kesal Shiho.

"Bukan begitu, biasanya kau memang cantik, tapi malam ini kau sangat cantik, apalagi saat tersenyum" ucap Shinichi cepat. Ia sedang mencegah keributan, pasalnya akhir akhir ini mood Shiho sering berubah ubah.

Dilihatnya Shiho tersenyum, tapi kali ini senyum yang berbeda. Seperti seringaian. Seketika Shinichi tahu, Shiho merencanakan sesuatu. Ini akan gawat.

"Tentu, karena malam ini aku pakai make up, mungkin kau juga harus memakainya agar semakin tampan," balas Shiho masih dengan senyum jahilnya.

"Tidak," balas Shinichi.

"Ayolah! Aku ingin melihatmu menjadi cantik," rengek Shiho.

"No! Itu konyol sekali," balas Shinichi menggeleng.

"Ayolah, Kudo-kun! Aku hanya ingin meriasmu! Atau kau mau kuoprasi wajahmu agar kubuat mirip dengan Na jaemin, Kim Mingyu, atau Kim Taehyung begitu? Aku hanya ingin meriasmu! Memang apa susahnya?" kesal Shiho masih memaksa.

"Astaga, bukan itu masalahnya... Tapi... Argh! Pokoknya tidak bisa," tegas Shinichi yang memijat pelipisnya pusing.

"Ini bukan permintaanku! Ini permintaan bayiku! Kau tidak mau menuruti permintaan anak kita?" ucap Shiho memasang wajah memohonnya.

Not Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang