"Kudo? Sedang apa disini?" tanya Hakuba saat mendapati Shinichi berada di depan pintu rumahnya.
"Dimana istriku?" gertak Shinichi dengan raut berantakannya.
"Kau bilang apa?"
"Katakan dimana istriku! Dia bersembunyi disini kan?"
"Apa maksudmu?! Shiho menghilang?" tanya Hakuba malah terkejut dengan berita itu. Ia sungguh tidak tahu apa apa.
"Jangan bercanda, bodoh!" seru Shinichi memaksa.
"Aku tidak bercanda, sialan! Apa yang kau lakukan sampai dia pergi dari rumahmu?!!" seruan Hakuba kali ini sedikit membuat Shinichi gusar.
"Aku..." ucapnya agak tergagap.
"Aku mabuk dan memperkosa istriku sendiri," lanjut Shinichi menunduk.
"Astaga! Kau tahu dia trauma dengan sentuhan, kan?" Hakuba kembali berseru.
"Semalam aku mabuk dan... Aku tidak sadar dengan apa yang kukakukan,"
"Sial!"
"Aku frustasi! Aku tidak mengerti kenapa semua ini terjadi, aku, entahlah!" keluh Shinichi mengacak rambutnya frustasi. Ia bahkan hampir membenturkan kepalanya sendiri ke tembok.
Hakuba dapat melihat penyesalan di mata Shinichi. Rasa khawatir, malu, sedih, dan kesal seakan bercampur. Ini tidak seenuhnya salah Shinichi. Sehartusnya Shiho tidak mendiamkan suaminya dan membuatnya frustasi seperti ini. Apalagi Shinichi tidak bisa menyentuhnya. Hakuba saja tidak bisa membayangkan hidup serumah dengan istrinya tanpa bisa menyentuhnya. Sepertinya menyiksa bukan?
Hakuba mendekat, kemudian menepuk pundak Shinichi pelan.
"Tenanglah, kawan! Kita akan menemukannya, aku akan membantumu," ucap Hakuba terdengar serius.
Shinichi dengan cepat menoleh, mencari kebenaran atas ucapan Hakuba.
"Jangan menatapku seperti itu! Aku tidak akan meminta imbalan!"
Ucap Hakuba kembali, kali ini ia menampakkan senyum tenangnya. Meski di mata Shinichi itu tetap terkesan angkuh."Akan kucoba melacak keberadaan istrimu! Aku ahli dalam hal ini,"
***
Menyesal? Ya, Shinichi benar benar menyesali apa yang sudah ia lakukan pada gadisnya.Ah salah, wanitanya.
Shinichi telah banyak menguji kesabaran gadis itu. Shiho sudah cukup sabar. Hingga akhirnya ia memilih pergi meninggalkan Shinichi entah ke mana.
Shinichi kacau. Hampir sebulan Ia mencoba mencari wanita itu. Dan dalam dua bulan itu Shinichi gila, ia sering meracau, marah marah, dan melakukan hal hal aneh yang sangat jarang ditemukan pada seorang Shinichi Kudo. Hakuba seperti dapat melihat sisi lain dari Shinichi di saat saat tertentu.
Kemanapun. Ia melacak semua tempat di jepang, london, korea, kemudian menelusuri satu persatu negara di dunia dengan bantuan alat peninggalan
Professor agasa yang sedikit direnovasi oleh Hakuba. Entah sejak kapan Hakuba mempunyai keahlian semacam itu, hanya author yang tahu.Kau tahu alat apa yang Hakuba gunakan? Kacamata pelacak Edogawa conan.
Hanya dengan menyambungkannya pada komputer, benda itu bisa menjangkau seluruh dunia. Sayangnya, lawan mereka adalah Shiho Miyano. Ralat, Shiho Kudo. Wanita itu bahkan lebih cerdik dari yang mereka kira.
Entah ini sudah Mingyu yang keberapa sejak kepergian wanitanya.
Kini Shinichi berada di singapura. Berjalanan mondar mandir di hadapan pria sebayanya yang masih sibuk mengotak atik komputer."Sial Kudo, hilang lagi!" decak Hakuba frustasi. Disahut hembusan berat Shinichi. Keduanya bekerja sama untuk menemukan Shiho.
"Wanita es itu benar benar hoby membuatku pusing,"
Desis Shinichi memijat kepalanya sendiri.
Hakuba terus memerhatikan suami sahabatnya itu, lalu tersenyum khas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Perfect
FanficPernikahan? Kata itu tidak pernah terlintas sekalipun di benak Kudo Shinichi. Tidak pernah sama sekali. Karena detektif hebat itu telah lama kehilangan hatinya. Hatinya telah membeku. Adakah seseorang yang bisa mencairkannya kembali?