Author right here!!
Vote woe!!
Silent readers terpantau oleh mbah dukun Minghao.
****
Suara tangis bayi menggema di ruang persalinan. Shinichi menatap tubuh merah si bayi dengan mata berkaca kaca, kemudian beralih menatap istrinya yang masih terengah dengan wajah penuh keringat dan air mata. Digenggamnya semakin erat jemari istrinya itu, kemudian mengecup keningnya begitu lama.
"Kau berhasil sayang... Kau berhasil..." lirih Shinichi mulai meneteskan air mata bahagia. Mengecupi seluruh fitur wajah istrinya yang kini tersenyum.
"Aku berhasil melahirkannya, Kudo-kun..." lirih Shiho yang tangisannya semakin deras karena bahagia.
"Iya sayang... Kau berhasil... Bayi kita lahir dengan selamat... Terima kasih... Terima kasih banyak..." balas Shinichi mengusap lembut surai rambut istrinya.
Keduanya kini menatap dokter yang berjalan mendekat membawa bayi yang baru saja diperiksa dan dimandikan olehnya.
"Selamat, Kudo-san. Kalian telah menjadi orang tua sekarang," ucap dokter itu setelah menyerahkan bayi yang semula digendongnya pada Shiho.
"Terima kasih, Dokter" ucap keduanya bersamaan.
Shiho menggendong bayinya dengan hati hati. Ia menatap wajah tampan bayinya yang tengah tertidur. Wanita itu menciumi kening putranya dengan lembut. Kemudian beralih menatap Shinichi.
"Lihatlah Kudo-kun... Dia terlihat sepertimu," ucap Shiho terkekeh gemas.
"Kau benar..." balas Shinichi tersenyum.
Pria itu dengan ragu mengarahkan jemarinya pada wajah putranya. Tapi kemudian terhrnti sebelum mengenai kulit bayinya.
Pria itu ragu, kulit bayi kecil itu terlihat masih sangat lembut, membuatnya takut jika sentuhannya akan melukai si kecil. Shiho yang melihat tangan Shinichi sedikit bergetar pun terkikik kecil"Kenapa hm?"
"Tidak, aku... Aku hanya..."
jawab Shinichi kemudian terkekeh pelan."Takut?" tanya Shiho.
"Ya, sedikit..." balas Shinichi. Pria itu lalu memberanikan diri untuk menyentuh pipi putranya, mengusapnya dengan hati hati.
"Welcome to the world, Little Kudo..." ucap Shinichi mengecup kening bayinya, kemudian mengusapnya lembut. Membuat si kecil menggeliat pelan.
Shiho tersenyum lebar melihat itu. Ia dapat melihat tatapan teduh Shinichi yang terlihat sangat bahagia. Sedangkan Shiho sendiri juga terlalu bahagia hingga tidak tau bagaimana cara mendeskripsikannya.
"Mau mencoba menggendongnya?" tanya Shiho membuat Shinichi mendongak.
"A-aku?"
"Tentu saja, Papa" balas Shiho meyakinkan.
Shinichi menatap bayi mungil di gendongan istrinya. Kemudian mengulurkan tangannya untuk mencoba.
Dengan tangannya yang sedikit gemetar, pria itu berhasil merengkuh putranya."Hai, sayang... Ini Papa..." ucap Shinichi mendekatkan hidungnya untuk mengusuk hidung mungil bayinya.
"Cepatlah tumbuh, ayah akan mengajarimu bermain sepak bola," lanjut Shinichi terus mengoceh di depan bayinya yang tentu saja belum dapat menjawab ocehannya.
Shiho yang melihat tingkah suaminya kembali mengalirkan air mata bahagia. Sungguh, dulu ia tidak pernah mengira akan dapat bertahan sejauh ini bersama Shinichi. Ia tidak pernah berfikir akan mendapat cinta sebesar ini dari Shinichi. Dan siapa sangka, kini ia bisa begitu bahagia hidup bersama pria keras kepala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Perfect
FanfictionPernikahan? Kata itu tidak pernah terlintas sekalipun di benak Kudo Shinichi. Tidak pernah sama sekali. Karena detektif hebat itu telah lama kehilangan hatinya. Hatinya telah membeku. Adakah seseorang yang bisa mencairkannya kembali?