Part 1

1K 72 10
                                    

Seorang lelaki duduk manis di depan rumah gadisnya, mungkin sedang menunggu gadis itu keluar, percayalah senyumannya tak luntur sejak kemarin

"Hai" seorang gadis keluar dengan balutan gaun simpel yang terlihat begitu manis di tubuhnya

"Udah?" Tanya lelaki itu, gadis itu mengangguk lucu

"Naik angkot gpp?" Tanya lelaki itu

"Pakek mobil aku kan bisa" ucap gadis itu namun lelaki itu menggeleng

"Yaudah ayo" gadis itu tersenyum manis sambil mengulurkan tangannya untuk digandeng

"Dengan senang hati tuan putri" lelaki itu langsung menggandeng tangan gadis itu dengan lembut dan hangat

"Maaf ya aku belum bisa kasih yang terbaik buat kamu" ucap lelaki itu saat sedang menunggu angkot datang

"Kamu yang terbaik, anrez" ucap gadis itu

"Makasih udah mau nerima aku apa adanya, ra" ucap lelaki yang dipanggil anrez, tangannya terulur merapikan rambut tiara yang berantakan karena tiupan angin

"Kapan aku nerima? Kamunya belum nembak" ucap gadis itu lalu memalingkan pandangannya ke depan, anrez hanya tersenyum

"Mati dong kalau ditembak" ucap anrez

"Maaf ra, aku belum bisa" batinnya

"Jangan buat mood aku hilang!" Gadis itu mulai tidak nyaman dengan arah pembicaraan anrez, sering kali dia ingin memastikan siapa dirinya di mata anrez, namun selalu saja lelaki itu menjawabnya dengan lelucon, apa dirinya hanya barang candaan bagi anrez?

"Iyaa maaf ara" ucap anrez sambil merangkul tubuh mungil gadis

Tak lama kendaraan yang mereka tunggu akhirnya datang, anrez membantu tiara naik ke dalamnya, ada beberapa orang penumpang juga di sana

Tiara, gadis dari kalangan berada yang hidupnya serba berkecukupan, gadis sederhana yang selalu terlihat ceria di mata siapa pun meskipun masalah harus menerpa hidupnya, gadis itu jatuh cinta pada lelaki sederhana yang tak lain adalah anrez, teman sebayanya. Anak tunggal dari seorang CEO perusahaan, Fadli Akara dan Larina Oktavia

Anrez, seorang lelaki sederhana dari keluarga yang sederhana juga, terlahir dari seorang ibu yang berprofesi sebagai penjahit rumahan dan seorang ayah yang hanya bekerja serabutan, sejak kecil anrez dididik sebagai lelaki yang kuat dan tangguh, ayahnya selalu mengajaknya jika bekerja namun tidak melupakan pendidikan, ia memiliki seorang adik perempuan yang terpaut umur sekitar 5 tahun lebih muda darinya

"Suka gak ra?" Tanya anrez

Mereka kini sudah ada lahan yang cukup sepi

"Gini doang?" Ucapan gadis itu membuat anrez tersenyum, pasalnya ada sedikit gurat kecewa dari gadis itu

"Sabar dong ra" ucap anrez, lelaki itu terkekeh lalu mengajak tiara kembali berjalan, tepat di depan pohon yang lumayan besar mereka berhenti

"Lihat itu" ucap anrez sambil menunjuk bagian atas dari pohon yang ada di depannya

Mata tiara berbinar saat melihat ada rumah pohon di atasnya

"Anrez" ucap tiara lalu memeluk anrez

"Makasih" ucapnya

"Sama-sama ara" ucap anrez sambil mengusap lembut rambut tiara yang berada di pelukannya

"Aku memang bukan pacar kamu tapi kamu punya aku" batin anrez

Bagaimana kisah cinta mereka? Apakah semesta berpihak pada mereka?



Hai hai gak tau nih pengen aja buat cerita baru, semoga kalian suka ya dengan cerita ini

Tapi harus slow update ya, baru pertama soalnya buat cerita double, tapi aku usahain update kalo sempet wkwk

Gimana part pertama dari cerita Dunia Untuk Tiara? Komen dong biar semangat aku ngetiknya, hehe, pendek dulu yaa

Yaudah sampai sini dulu see you

Dunia Untuk Tiara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang