Part 14

231 61 12
                                        

Mereka semua duduk di kursi paling ujung kafe yang biasa mereka berkumpul

"Banyak yang kalian gak tau tentang gue 3 tahun terakhir, bukan maksud gue untuk sembunyi dari kalian terutama tiara, tapi keadaan yang buat gue gak bisa menghubungi kalian" ucap anrez

"Langsung anrez! Cerita semuanya!" Tegas sasa

"Raihan" ucap anrez

"Kenapa raihan? Kenapa lo bisa kenal sama dia?" Tanya aldo

"Dia adik gue" ucap anrez

Semuanya terdiam, tidak menyangka jika raihan, lelaki yang saat ini menjadi kekasih tiara adalah adik dari sahabatnya, anrez

"Malam itu setelah kejadian gue dan keluarga tiara, gue memang memutuskan untuk pergi, tapi tiba-tiba Papanya raihan, pak Doni dateng ke rumah gue, dia bilang kalau gue itu anaknya"

"Awalnya gue gak percaya, tapi ternyata orang tua gue yang selama ini gue anggep mereka orang tua kandung gue membenarkan ucapan pak doni, dan saat itu juga dia minta gue buat tinggal bersama dia" anrez menjeda ucapannya

"Dan malam itu gue juga tau kalau tiara dan mamanya datang ke rumah gue, tapi ayah sama ibu nyaranin buat gak ketemu dulu sama tiara, sakit banget gue saat lihat dia nangis dan maksa buat ketemu gue"

"Sampai beberapa hari kemudian, ada kejadian yang buat gue koma selama satu bulan"

"Kenapa? Kecelakaan?" Tanya david, anrez mengangguk

"Terus" ucap tere

"Gue bangun dari koma, yang gue inget cuma tiara, dan yang gue inget gue sempet bilang ke raihan gue nitip tiara, setelah itu gue gak sadar lagi" ucap anrez

"Jadi lo menghilang selama ini karena lo kecelakaan? Dan raihan itu muncul juga karena lo?" Tanya sasa, anrez mengangguk

"Terus setelah lo sadar kenapa lo malah pergi dan nyuruh raihan yang jaga tiara?" Tanya david

"Gue dipindahin ke Singapura karena gue mengalami pendarahan otak dan kelainan jantung akibat kecelakaan itu" semua tercengang setelah anrez mengucapkan itu

"Setelah operasi di bagian otak gue, gue dinyatakan amnesia, gue lupa semuanya bahkan siapa diri gue aja gue lupa, itu kenapa gue gak bisa balik ke sini" ucap anrez

"Gue dan bokap memilih menetap di sana dan gue lanjutin pendidikan di sana selagi gue masih harus terapi dan kontrol, sampai akhirnya satu bulan yang lalu gue mutusin balik ke Indonesia karena ingatan gue udah sepenuhnya balik" ucap anrez

"Sayangnya bisnis bokap ada masalah jadi kepulangan kita di tunda, sampai kemarin gue bisa pulang dan hari ini gue mutusin untuk ketemu kalian" ucap anrez

Semua masih diam, mereka tidak tau harus merespon anrez seperti apa, dia bukan lelaki brengsek seperti yang dikatakan sasa dan tere, dia bukan lelaki pengecut seperti yang dikatakan aldo dan david, dia lelaki hebat yang mau berjuang buat kesembuhan dia

"Ini semua di luar kemampuan gue" ucap anrez

"Lo tau siapa yang nabrak lo?" Tanya aldo entah kenapa sejak tadi dia ingin bertanya hal itu pada anrez, karena tidak mungkin papanya dan keluarga lainnya tidak mengusut kecelakaan itu, namun anrez hanya diam

"Jawab rez" ucap tere

"Gue masih belum bisa cerita ini ke kalian, cukup kalian tau alasan gue menghilang" ucap anrez

"Tapi re in-"

"Lo tenang aja vid, do, gue bisa urus semua itu" ucap anrez menyela ucapan david

"Terus sekarang gimana? Tiara udah jadian sama raihan" ucap aldo

"Apa lo mau rebut dia dari adik lo sendiri?" Tanya david

"Karena yang gue lihat, raihan beneran suka sama tiara" ucap sasa

"Gue tau, gue tau kalau raihan suka sama tiara, gue gak bakal rebut tiara dari gue, gue cuma pengen jelasin semuanya ke tiara, urusan nanti tiara mau balik ke gue atau nggak, itu gue gak bisa maksa" ucap anrez

"Tapi gue lihat tiara masih nyimpen rasa buat lo rez" ucap sasa

"Kalau seandainya raihan mau ngalah gimana rez?" Tanya tere

"Gue gak tau" ucap anrez

"Tapi apapun itu alasan lo, tiara pasti butuh waktu buat dengerin penjelasan lo rez" ucap sasa

"Dan kalau sampai tiara tau raihan itu adik lo, gue yakin tiara pasti ngerasa dipermainkan sama lo berdua" ucap sasa

Setelah anrez menceritakan semuanya pada teman-temannya, kini anrez sudah ada di rumah pohon yang dulu ia buat khusus untuk tiara, gadis yang paling ia cintai sampai saat ini

Anrez terkekeh melihat foto-foto mereka yang ternyata masih ada di posisi yang sama, ternyata tiara sama sekali tidak merubah apapun di sini, tempat yang sangat banyak kenangannya bersama tiara

"Maafin aku ra, maaf kalau aku belum bisa jelasin semuanya ke kamu, andai kamu tau ra, setelah aku inget semuanya, kamu orang yang paling aku rindukan" ucap anrez sambil menatap foto tiara

"I still love you ra" gumamnya

Sedangkan tiara, gadis itu tertidur di pelukan raihan, mungkin terlalu lelah menangis, raihan menatap tiara

"Aku tau suatu saat nanti aku akan kehilangan kamu, tapi kenapa sesakit ini rasanya ra, padahal aku tau aku gak seharusnya suka sama kamu, gadis yang sangat dicintai sama kakakku sendiri" gumamnya

Raihan menatap lekat wajah tiara, mengusapnya dengan lembut setiap inchi wajah tiara

"Mungkin ini kali terakhir aku bisa kayak gini sama kamu ra, maaf kalau aku mengulur waktu agar bisa lebih lama lagi sama kamu, karena setelah ini tokoh utama kamu akan menggantikan posisi aku" batinnya

"Tapi ra, cinta aku benar-benar tulus buat kamu ra, aku tau tingkat tertinggi mencinta adalah mengikhlaskan, tapi ini sangat sulit buat aku ra, buat aku kamu adalah kebahagiaan ra"

Raihan memeluk erat tubuh tiara sebelum dia tidak akan bisa lagi memeluknya, bisa saja ida egois untuk tetap meminta tiara menjadi kekasihnya, tapi itu bukan dia, sayangnya yang dia punya hanyalah ketulusan bukan keegoisan, selalu mengalah meskipun dia tidak kalah

"Aku bahagia asalkan kamu bahagia" gumamnya lalu mengecup singkat kening tiara

Kembali pada anrez, lelaki itu masih setia di rumah pohon meskipun hari sudah larut malam, lelaki itu memilih melukis dan menjadikan dirinya dan tiara sebagai objek lukisannya, sejak ingatannya kemarin hilang, dia suka melukis, melukis apa saja yang lewat dalam pikirannya, ingatan yang sepotong lewat di pikirannya selalu ia lukis dan ia sambungkan satu sama lain, itu adalah bentuk usahanya untuk mengingat masa lalunya, tidak mudah bagi anrez saat itu, ia benar-benar buta dengan semua keadaan, tidak ada satupun yang percaya, termasuk papanya kemarin

"I love you aranya anrez" gumamnya sambil menuliskan kalimat itu di bawah lukisan yang sudah jadi

Setelah itu anrez menuliskan sesuatu di kertas dan ia taruh di dekat lukisan yang baru ia selesaikan, setelah dirasa semuanya beres, anrez memilih pulang ke rumah ayah dan ibunya, ia rindu dengan mereka meskipun mereka bukan orang tua kandungnya, tapi bagaimanapun dia bisa seperti saat ini tidak lepas dari mereka









Aku up nih, dari kemaren pengen up tapi lupa terus hehe

Gimana part kali ini? Komen yaa

Apa nih yang mau kalian sampein ke
Tiara?
Anrez?
Raihan?

See you ❤️

Dunia Untuk Tiara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang