"mana tiara?" Tanya surya
"Peduli apa kamu sama tiara?" Tanya rina
"Dia itu anak saya! Jelas saya peduli!" Ucap surya
"Anak? Kamu ayahnya? Saya baru tau kalau seorang ayah tega menukar anaknya dengan harta" ucap rina
"Jaga omongan kamu!" Bentak surya pada rina
"Kenapa? Apa omongan saya benar? Tentu" ucap rina
Plakk
"Tampar saja saya mas! Tampar sepuas kamu! Saya tidak peduli, asalkan jangan siksa anak saya!" Murka rina
"Saya tidak pernah menyiksa tiara! Saya hanya mau yang terbaik untuk dia!" Tegas surya
"Alasan kamu itu basi! Dulu anrez kamu tolak juga dengan alasan itu, dan sekarang apa! Kamu menelan ludahmu sendiri!" Tegas rina
Prang
Satu guci pecah karena tendangan surya ke arah rina, rina hanya bisa menahan tangis, sudah cukup selama ini dia diam melihat putrinya menderita karena sikap ayahnya sendiri
"Diam kamu! Saya ini ayahnya tiara! Saya berhak atas hidupnya!" Bentak surya
"Tidak ada yang berhak atas hidup putri saya! Hanya dia yang berhak menentukan hidupnya sendiri!" Ucap rina
"Sudah berani kamu sama saya! Ingat ya kamu bukan siapa-siapa tanpa saya!" Tegas surya
"Oh ya! Kamu salah! Saya punya Tuhan yang selalu ada buat saya!" Ucap rina
"Istri sialan kamu!" Teriak surya lalu mendorong tubuh rina hingga jatuh dan pergi begitu saja
"Mama!" Teriak tiara saat melihat mamanya sudah terduduk di tengah-tengah pecahan guci
"Sayang kamu pulang" ucap rina yang langsung memeluk tiara
"Mama kenapa? Ini ada apa ma?" Tanya tiara
"Gpp sayang, tadi mama gak sengaja nyenggol guci" bohong rina
"Gak! Cerita sama tiara ma, papa kan yang ngelakuin ini?" Tanya tiara
"Sayang-"
"Mama gak perlu nutupin semuanya ma, tiara paham dan tiara ngerti semuanya, tiara bukan anak kecil lagi ma, tiara tau keadaan keluarga kita selama ini, tiara diam bukan berarti tiara gak tau ma" ucap tiara, air matanya kembali turun
"Maafin mama nak" ucap rina sambil mengusap lembut rambut tiara dan menghapus air mata tiara
"Kita obatin luka mama ya" ucap tiara lalu membantu rina berdiri
"Sakit ma?" Tanya tiara sambil mengoleskan Betadine di luka mamanya
"Sedikit sayang" ucap rina sambil tersenyum
"Kenapa senyum itu menyakitkan buat aku ma" batin tiara
Namun tiba-tiba tangan tiara ditarik kasar oleh seseorang hingga tubuh tiara terpental dan membentur tembok
"Dari mana kamu! Masih ingat rumah!" Ya siapa lagi kalau buka surya
"Mas!" Bentak rina
"Diam kamu!" Teriak surya
"Jangan pernah anda melukai mama saya!" Tegas tiara
"Apa kamu bilang?! Saya ini papa kamu! Hargai saya!" Ucap surya yang membuat tiara tersenyum miris
"Papa? Maaf saya tidak pernah merasakan kasih sayang dari papa saya, saya kira saya tidak punya papa" ucap tiara
"Jaga ucapan kamu tiara!" Bentak surya
