Part 24

249 43 4
                                    

David menatap kosong setelah kepergian sasa dan yang lain, ia tidak menyangka jika hubungannya dengan sasa akan berakhir secepat ini, dia sangat mencintai Sasa

"Bro ada apa? Cerita sama gue, gue tau ada yang lo sembunyiin dari kita" ucap raihan

David menatap raihan

"Gue cerita pun gak akan ngembaliin sasa dan sahabat sahabat gue kembali kan han?"

"Ternyata mereka masih gak kenal gue, dan lo yang belum lama kenal sama gue aja tau kalau gue gak baik-baik aja" ucap david

Ia kecewa pada sahabatnya, tapi mereka juga pasti lebih kecewa

"Mereka bukan gak tau lo, tapi gimana mereka bisa tau kalo lo sendiri gak cerita" ucap raihan, david diam

"Kalo lo di suruh tanggung jawab sama kesalahan yang gak lo buat, apa lo bakal mau han?" Tanya david

"Ya enggak lah!, Buat apa? Yang buat kesalahan lah yang harus bertanggung jawab" jawab raihan

"Itu yang sedang gue alamin sekarang han" ucap David

"Maksud lo?" Tanya raihan

"Kakak gue yang bikin masalah, gue yang harus tanggungjawab, semua yang gue ceritain tadi itu gak bener! Gue sama sekali gak selingkuh" ucap david, raihan menatap serius david yang sedari tadi hanya menatap kosong ke depan

"Terus kenapa gak cerita yang bener vid? Kenapa lo membenarkan tuduhan sasa?"

"Gue gak mau sasa akan semakin sakit nantinya, gue sayang sama dia, sayang banget, gue cuma mau yang terbaik buat dia" ucap david

"Ceritain ke gue dari awal vid! Kalo kayak gini gue gak tau harus respon lo kayak apa" ucap raihan

"Kakak gue hamilin pacarnya dan gue yang harus tanggungjawab jawab" ucap david

"K-kok bisa? Lo gak bisa nolak?" Tanya raihan, david menggeleng

"Lo tau kan, karir kakak gue sedang naik-naiknya, dan bokap langsung ngelimpahin semua ke gue" david terkekeh

"Dari dulu selalu kayak gini han, kakak, kakak dan kakak yang ada di pikiran bokap, gue? Cuma sasa dan kalian yang gue punya, tapi sekarang gue udah kehilangan semuanya" ucap david

Selama ini semua mengira david baik-baik saja, ternyata semua salah

"Lo udah coba nolak?" Tanya raihan

"Bokap udah gak kerja, gue? Gue kerja cuma bisa buat gue sendiri, kalo gue nolak, karir kakak gue bakal hancur, adik gue masih kecil han, siapa yang mau biayain adek gue kalo karir kakak gue hancur?"

Raihan mulai paham masalah yang dihadapi david, sulit memang ada di posisi david

"Kenapa lo gak cerita sama semuanya? Biar gak ada salah paham kayak gini?" Tanya raihan, david menggeleng

"Gua gak mau masalah ini banyak yang tau"

"Vid, gue udah tau sekarang, kalo lo butuh bantuan, kalo lo butuh temen buat cerita, ada gue" ucap raihan

"Thanks ya han, hidup gue udah hancur han, gue gak mau sasa ikutan hancur juga, gue ada satu permintaan han"

"Apa? Sebisa mungkin gue bakal bantu vid"

"Bisa lo jaga sasa" raihan mematung

"Apa harus kedua kalinya gue berada di posisi ini?" Batinnya

"Gue bakal jaga sasa sebisa gue, dan semua juga pasti jaga sasa vid, lo tenang aja" david tersenyum

"Thanks ya han sekali lagi"

"Masuk dulu gak?" Tanya tiara

"Gausah ya, lain kali aja" ucap anrez

"Yaudah pulangnya hati-hati, satu lagi, nanti kalo udah sampe langsung mandi, makan terus istirahat" ucap tiara

"Iyaa tiaraa" ucap anrez

"Aku pulang ya" tiara mengangguk

Anrez berbohong lagi, dia tidak pulang, melainkan pergi menemui anita, yang mungkin saat ini masih menjadi kekasihnya, namun bukan tambatan hatinya

"Hai, akhirnya kamu datang juga" anita langsung menghampiri anrez dan mengusap rahang tegas milik anrez

"Anita! Jaga sikap kamu!" Tegas anrez

"Apa sih? Saya ini masih kekasih kamu bukan?" Tanya anita

"Tidak! Mulai detik ini, kita putus!" Ucap anrez, anita tersenyum smirk

"Saya tidak bodoh anrez, kamu tau sejak kamu masuk, sudah ada kamera yang merekam, kalau saya tidak bisa memiliki kamu maka tidak ada yang boleh memiliki kamu"

"Siapa gadis itu? Tiara? Iya, dia juga tidak boleh memiliki kamu, sayang" ucapnya

Anrez mencari kamera yang dimaksud anita

"Anrez, anrez" anita tertawa sambil menggelengkan kepalanya

"Saya tidak bodoh anrez!" Bentaknya

"Kamera itu sudah saya atur, kamu tidak akan tau dimana, kamu cukup ada di sini, maka saya tidak akan menyerahkan kamera itu ke tiara, gadis yang kamu cintai" ucap anita

"Saya juga tidak bodoh anita! Semakin lama saya di sini, saya seperti menjerumuskan diri saya sendiri! Saya tau kamera itu akan terus merekam kegiatan kita bukan? Dan ingat! Jangan pernah kamu sentuh tiara seujung kuku pun!" Tegas anrez

"Dan satu lagi!, Kita putus! Saya sudah tidak ada hubungan lagi dengan kamu!" Anrez membalikkan tubuhnya lalu pergi begitu saja

"Sialan!" Umpat anita

"Saya tidak akan membiarkan kamu pergi dari saya anrez! Dan gadis itu, saya tidak akan biarkan gadis itu tenang!" Gumamnya

Anrez masuk ke dalam rumah dengan wajah di tekuk, para pembantu yang menyapa anrez tidak digubris sama sekali olehnya, sikapnya uring uringan hari ini

"Lo kenapa bang?" Tanya raihan

"Gak usah ganggu gue!" Ucap anrez

Raihan malah masuk dan duduk di samping anrez, tak menghiraukan ucapan anrez yang menyuruhnya pergi

"Siapa cewek tadi?" Tanya raihan, anrez langsung mengalihkan pandangannya ke arah raihan

"Lo?_"

"Iya, gue lihat lo pelukan sama dia tadi" ucap raihan

"Jangan sampai lo sakitin tiara bang! Karena gue sendiri yang akan rebut dia dari lo!" Ucap raihan, dia memang melihat anrez berpelukan dengan wanita itu, tapi dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi

"Gue gak macem-macem!"

Raihan bangkit dan menatap anrez

"Gue gak bilang lo macem-macem!" Tegas raihan

"Gue cuma ingetin! Jangan sekali-kali lo buat Tiara kecewa atau sedih! Katena gue gak akan biarin itu terjadi!" Ucap raihan

Anrez langsung berdiri dan menatap raihan tajam lalu menarik kerah baju raihan

"Pergi Lo dari kamar gue! Sebelum gue habisin lo sekarang juga!" Desis anrez

Raihan membuang tangan anrez yang mencengkram kerahnya

"Gue juga gak akan mengotori tangan gue buat nyakitin abang gue sendiri" raihan melangkah keluar setelah berucap

Anrez mengacak-acak rambutnya frustasi, mengapa seolah semesta tidak pernah mendukungnya untuk memiliki tiara, untuk bahagia bersama tiara, wanita yang selama ini ia cintai, sangat...

Anrez memilih merebahkan tubuhnya dan memutar sebuah podcast

"Kalau jodoh memang tidak akan kemana, tapi harus ingat, bukan karena jodoh lalu tidak butuh perjuangan?, Itu salah! Justru jodoh itu pasti ada saja rintangannya tidak ada yang mulus" kata-kata dalam podcast yang ia setel sekarang memenuhi pikirannya

"Gue harus berjuang lebih keras lagi" anrez bertekad kembali untuk berjuang demi tiara

Dunia Untuk Tiara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang