Saat ini david dan fany sedang memilih beberapa makanan untuk pernikahan anrez dan tiara, mereka tampak akur dan baik-baik saja
"Mas ini enak?" Tanya fany
Fany menyuapkan sesendok makanan yang baru saja ia cicipi
"Enak kok, jadi sekarang tinggal makanan manisnya aja ya" ucap david, fany mengangguk
"Brownies"
Mereka saling pandang, tidak menyangka jika pikiran mereka sama
"Kamu suka brownies?" Tanya david
"Iya aku suka banget, apa lagi yang coklat" ucap fany
"Kok bisa sama ya" ucap david, kedua sudut bibirnya sedikit melengkung ke atas
"Yaudah, habis itu apa?" Tanya fany
"Apa ya, kita lihat aja menu-menunya" ucap david
Mereka kembali membaca beberapa menu makanan dan menyentangnya jika setuju
"Oke semua udah beres" ucap david
"Iya mas, apa ada lagi yang harus disiapkan?" Tanya fany
"Udah kok, makasih ya kamu udah mau repot-repot bantu kayak gini" ucap david
"Gpp kok mas, aku seneng bisa bantu kamu sama temen-temen kamu" ucap fany
"Oh ya, kandungan kamu udah berapa bulan?" Tanya david
"Udah 4 bulan mas, kenapa?" Tanya fany
"Emm kita ke rumah sakit yuk, kita periksa kandungan kamu" ucap david
"Gausah mas, aku udah bersyukur kamu mau nikah sama aku, urusan bayi ini biar jadi urusan aku" ucap fany
"Gak gitu dong fan, aku ini sekarang suami kamu, dan akan menjadi ayah dari anak kamu, ya meskipun aku bukan ayah kandungnya, tapi ini sudah jadi pertimbangan aku saat aku memutuskan untuk menikahi kamu" ucap david
"Sekarang kita ke rumah sakit"
Anrez dan tiara keluar dari butik, mereka dengan cepat bisa memilih baju pengantin mereka tidak seperti mencari cincin yang banyak drama
"Akhirnya selesai, aku capek, kita langsung pulang ya" ucap tiara
"Iya, gamau makan dulu?" Tanya anrez, Tiara menggeleng
"Gak deh, aku capek banget, mau langsung pulang aja" ucap tiara
"Yaudah, yuk" anrez menggenggam tangan tiara dan menuntunnya ke mobil
"Silahkan princess" ucap anrez, tiara tersenyum lalu masuk ke dalam mobil
Keduanya tertawa karena obrolan mereka, sampai pada jalanan yang lumayan macet membuat keduanya menjadi sedikit kesal
"Kamu kok keringetan sih, kenapa? Sakit?" Tanya tiara yang melihat tingkah anrez sedikit berbeda
"Gpp kok" jawab anrez
"Beneran?" Tiara memastikan anrez baik-baik saja, anrez mengangguk
"Sayang kamu kenapa?" Tanya tiara lagi yang melihat anrez beberapa kali memegang perutnya
"Sakit perut" jawab anrez
"Mau ke toilet? Yaudah cari toilet aja dulu" ucap Tiara
Tiara khawatir yang melihat anrez sedikit pucat dan berkeringat
"Gpp kok, aku masih bisa tahan" ucap anrez
"Berhenti dulu gpp anrez" ucap tiara yang kembali melihat anrez meringis
