Part 7

235 59 15
                                        

Satu bulan sudah tiara lalui tanpa anrez, tanpa kabar apapun dari pemuda itu, anrez seperti hilang ditelan bumi, tidak ada yang tau dimana keberadaannya, entah tidak ada yang tau atau memang semua merahasiakannya dari tiara, yang pasti setelah kejadian itu tiara selalu mengiringi diri di kamarnya, sekolah pun ia masih belum mau

"Kamu dimana rez? Aku kangen, aku butuh kamu" lirih tiara sambil memeluk Hoodie pemberian anrez

"Gimana keadaan tiara tan?" Tanya david, ya mereka sangat peduli dengan tiara, david, aldo, theresa dan juga sahila

"Tiara masih gak mau keluar dari kamarnya" jawab rina, wanita paruh baya itu masih bisa tersenyum meskipun semua orang tau, sorot matanya selalu sendu, selalu menyorotkan kesedihan yang dalam

Tiara, putri semata wayangnya harus kembali terpuruk karena ulah papanya sendiri, sedangkan surya seolah tak pernah merasa bersalah setelah apa yang sudah ia lakukan pada tiara, ia tetap hidup dan melanjutkan apa yang sesuai dengan keinginannya

"Tan boleh aku masuk" ucap tere

"Iya tan, setidaknya mungkin tiara mau cerita ke kita" sahut sahila

Meskipun mereka berdua baru saja mengenal dan menjadi teman tiara, namun mereka dapat merasakan ketulusan tiara, gadis itu sangat ceria sebenarnya, atau mungkin itu hanya menutupi luka yang tidak pernah seorangpun tau dulu

"Boleh, makasih ya kalian selalu datang ke sini meskipun tiara gak pernah mau ketemu" ucap rina

"Kita peduli sama tiara tan" ucap aldo

"Kalian berdua tunggi di sini ya, nanti kalo memang tiaranya mau ketemu, nanti kita panggil" ucap tere, keduanya pun mengangguk

"Ra" panggil sahila, namun tiara masih tak bergeming dari tempatnya

Sahila dan tere duduk di samping tiara, keduanya memeluk tiara dari samping, mereka merindukan kehadiran tiara, sudah cukup mereka kehilangan anrez, mereka tidak mau kehilangan tiara juga, orang yang selama ini dijaga mati-matian oleh anrez, sekarang tugas itu menjadi tugas mereka

"Ra kita ada di sini buat lo, jangan pernah ngerasa sendiri ya" ucap sahila

"Kita semua sayang sama kamu ra, aku, sasa, david, aldo, dan semua temen-temen sayang sama kamu ra" ucap tere

Tiara memejamkan matanya, merasakan kehangatan kedua sahabatnya, buliran air mata mengalir dari mata indah tiara

"Lo boleh nangis sekarang ra, tapi setelah ini kita mau lo bangkit, kita jalanin semuanya sama-sama" ucap sahila

Tangisan tiara tumpah, terdengar memilukan di telinga sahila dan tere, membuat keduanya ikut merasakan sakit yang tiara rasakan, dan tiara berhasil membuat keduanya ikut menangis

"Segitu sakitnya lo ra" batin sahila

"Kita juga kehilangan anrez ra, tapi aku tau kamu adalah orang yang paling sakit saat ini" batin tere

Setelah hampir satu jam akhirnya tiara mulai tenang

"Kalian kesini sama siapa?" Tanya tiara

"Sama David, aldo, mereka di depan" ucap sahila

"Mau ketemu mereka?" Tanya tere

"Boleh" ucap tiara

Tere dan sahila akhirnya bisa membawa tiara keluar dari kamarnya, rina tersenyum melihat tiara, akhirnya putrinya mau keluar dari kamarnya

"Ra" panggil david

"Ehhh! Mau apa lo!" Teriak sahila saat melihat aldo akan memeluk tiara

"Gue kan seneng sa" ucap aldo

Dunia Untuk Tiara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang