Part 22

284 57 16
                                    

Ada beberapa hal yang mungkin tidak bisa anrez jelaskan pada siapapun, prihal luka yang ia dapat dari seseorang yang mungkin akan menjadi orang terdekatnya nanti

Prihal kecelakaan yang menimpanya, sebab mengapa semua itu terjadi, dalang dari semua yang anrez alami, dan kejadian sebelum semuanya terjadi

Anrez, lelaki itu terus saja menutupi semuanya, bahkan doni, dia pun tidak tau apa yang terjadi pada putranya sebelum kecelakaan, yang ia tau hanya siapa dalang dari kecelakaan itu

"Jawab anrez! Siapa?" Tiara menanyakan hal itu sekali lagi

"Aku belum bisa jelasin semuanya ti" anrez merasa belum saatnya dia bercerita, ia takut semuanya akan semakin rumit dan tiara akan semakin menderita

"Kenapa? Apalagi yang kami sembunyikan dari aku?" Tanya tiara

Anrez hanya diam, dia tidak suka dengan situasi ini, dia belum siap menghadapi situasi ini, sungguh, kenangan itu begitu menyakitkan baginya

Anrez memejamkan matanya lalu menarik napas panjang sebelum akhirnya lelaki itu menatap tiara dalam

"Papa kamu" jawab anrez

Tubuh tiara menegang, air matanya jatuh begitu mendengar ucapan anrez, jadi selama ini dalang dari semua yang terjadi pada dirinya dan anrez adalah papanya sendiri

"Setelah papa kamu tau kalau malam itu kamu dan mama kamu nekat datang ke rumahku, papa kamu juga menemuiku, dia membawa paksa aku ke suatu tempat" ucap anrez

"Hai anak muda" ucap surya saat melihat anrez sudah ada di depannya

"Mau apa lagi anda?" Tanya anrez

"Saya mau kamu pergi jauh dari putri saya!!" Ucap surya sambil melemparkan uang ke wajah anrez

"Pergi jauh dan jangan pernah muncul dalam kehidupan tiara!"

Rahang anrez mengeras, tangannya terkepal kuat menahan emosi, dirinya di sini seolah tak memiliki harga diri seorang lelaki bahkan sebagai manusia pun dia tidak merasakannya

"Saya tidak butuh uang anda! Dan saya sampai kapan pun tidak akan menjauhi tiara! Saya cinta sama tiara!" Tegas anrez

"Tau apa kamu tentang cinta? Kamu itu hanya lelaki miskin yang tidak punya masa depan"

"Pergi dari anak saya atau saya yang akan membuat kamu pergi" gertakan itu nyatanya tak menggoyahkan anrez untuk meninggalkan tiara

"Saya tidak akan pergi! Saya mencintai tiara!" Anrez kembali mempertegas ucapannya

Surya tersenyum remeh, lalu memerintahkan anak buahnya entah membawa anrez kemana

"Saya tanya sekali lagi sama kamu, pergi atau saya yang membuat kamu pergi?" Tanya surya

Kini anrez sudah diikat di tengah jalan, dengan mobil yang tak jauh ada di depannya

"SAYA TIDAK AKAN PERGI!" teriak anrez

"DASAR BODOH!" umpat surya lalu masuk ke dalam mobil

Tubuh anrez di pegang oleh dua orang anak buah surya, membuat anrez kesusahan untuk melawan karena tubuhnya juga diikat

Perlahan mobil yang dikendarai fajar melaju dengan cepat, saat itu juga kedua anak buah anrez pergi membiarkan anrez tertabrak oleh mobil surya

Tubuh anrez terlempar cukup jauh, kepalanya terbentur dengan keras, seketika itu juga anrez tidak sadar dengan darah yang mengalir hebat dari kepalanya

Anrez menghentikan ceritanya, tiara menatap anrez dengan tatapan yang tidak bisa dia tangkap apa maksud dari tatapan tiara padanya

"Maaf" hanya kata itu yang mampu tiara sampaikan, ia benar-benar tidak menyangka jika papanya sangat kejam dan akan melakukan apapun untuk memenuhi apa yang ia inginkan, bahkan dia hampir saja membunuh anrez

"Ini bukan salah kamu ra" ucap anrez sambil menghapus air mata tiara

"Iya kamu yang bodoh!" Bentak tiara

"Kamu bodoh karena lebih milih celaka dari pada pergi! Kamu gila anrez!" Marah, kecewa, sedih, sakit semua dirasakan tiara dalam satu waktu

Dia tidak tau harus meluapkan emosinya pada siapa dan bagaimana, terlaku rumit untuknya jika menjelaskan

"Karena aku sayang kamu Tiara!" Ucap anrez sedikit meninggikan suaranya

"Nyawa pun aku rela kalau itu buat kamu!"

Keduanya sama sama emosi

"Tapi gak kayak gitu, aku gak mau kehilangan kamu" lirih tiara

Anrez memejamkan matanya, mencoba menetralkan kembali emosinya, melihat tiara menangis saja hatinya sudah merasa sakit, apa lagi untuk meninggalkan tiara, dia tidak akan sanggup

Anrez merengkuh tubuh tiara, tiara tidak menolak, dia membalas pelukan anrez lebih erat, dia rindu, dia ingin membawa anrez pergi jauh sampai tidak ada orang yang menggangu mereka dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya nanti

Terlalu lelah menangis kini tiara tertidur di pelukan anrez, hati anrez menghangat, rasanya sudah lama sekali dia tidak sedekat ini dengan tiara, begitu banyak masalah yang membuatnya jauh dari gadis yang selama ini ia cintai

"Jangan pernah pergi dari aku ya ra, cukup kemarin dan gak lagi ra" batin anrez

Anrez sangat mencintai tiara, mungkin tiara hanya tau setengahnya saja, setengah lainnya hanya anrez sendiri yang menyimpannya, biarkan cinta ini semakin tumbuh tanpa ada orang yang bisa menghentikannya

Eghh

Tiara melenguh setelah beberapa saat dia tertidur di pundak anrez, rasanya tiara tidak ingin bangun untuk saat ini, ia ingin menghentikan waktu sebentar saja, karena dia tidak tau kapan lagi dia bisa sedekat ini dengan anrez, lelaki yang selama ini mengisi hatinya

"Hai, udah bangun?" Tanya anrez, namun tiara masih enggan untuk melepaskan sandaran kepalanya

"Andai waktu bisa berhenti sebentar aja rez, aku pengen saat ini adalah saat yang panjang buat kita" ucap tiara pelan, namun anrez mendengarnya

"Aku di sini ra, peluk kamu" ucap anrez

Tiara sedikit mendongak ke atas dan menatap manik indah mata anrez, jelas sekali ada kehangatan saat tiara menatapnya

"Jangan pergi lagi ya, aku gak akan sekuat kemarin" ucap tiara

Anrez tersenyum lalu memeluk tiara erat

"Pulang yuk, udah malem" ucap anrez, tiara menggeleng tanpa mau melepaskan pelukannya

"Yaudah makan aja gimana? Mau?" Tanya anrez, tiara dengan cepat mengangguk, membuat anrez terkekeh

Anrez mengajak tiara ke restoran yang cukup mewah kali ini, tiara tersenyum tipis, dulu anrez tidak pernah membawanya ke tempat mewah seperti ini, tapi sekarang dia senang, bukan karena tempat mewah atau barang mewah yang diberikan anrez, tapi karena anrez sekarang hidup jauh lebih baik dari pada dulu, meskipun anrez tetap anrez yang dulu, sederhana dan tulus

"Mau pesen apa ra?" Tanya anrez

"Samain aja sama kamu" ucap tiara

"Kamu?" Akhirnya tiara kembali memanggilnya dengan kamu, setelah beberapa saat terakhir tiara sama sekali tidak mau memanggilnya dengan aku kamu

"Suka gak tempatnya?" Tanya anrez, tiara mengangguk

Perlahan anrez berhasil meluluhkan hati tiara, semoga setelah ini tidak akan ada lagi masalah diantara mereka, ia hanya ingin bahagia bersama orang yang ia cintai









Udah ya sampe sini dulu, kayaknya cerita ini mungkin gak panjang ya ges ya wkwk

Aku mau nanya nih, beneran aku lupa, nama lengkap tiara sama anrez disini siapa ya? Wkwk

Apa nih yang mau kalian sampein ke
Tiara?
Anrez?
Semuanya deh?

See you ❤️

Dunia Untuk Tiara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang