Part 37

222 24 3
                                        

David tersenyum saat melihat hasil USG kandungan fany, meskipun bukan darah dagingnya tapi anak yang dikandung fany tetaplah keponakannya yang tidak bersalah

"Bayinya sehat pak, detak jantungnya juga bagus" ucap dokter yang memeriksa

"Terus dijaga ya pak kandungan istrinya, nutrisinya juga diperhatikan" lanjutnya

"Makasih dok" ucap david

"Kamu laki-laki baik David" batin fany

Hati fany menghangat, akhirnya ada orang yang bisa menerima anak yang ada di kandungannya setelah berkali-kali menerima penolakan bahkan dari ayah kandungnya sendiri, dan sekarang tuhan menghadirkan sosok lelaki yang ikhlas menerima anaknya, dia tidak peduli jika dirinya tidak diterima yang penting anaknya bisa diterima dengan baik dan dipenuhi dengan kasih sayang

"Ayo fan" ajak david

"David" panggil fany, david menghentikan langkahnya dan berbalik menatap fany

"Makasih ya vid" ucap fany

"Untuk apa?" Tanya david

"Kamu sudah tulus menerima anak aku" ucap fany

"Setelah anak kamu lahir nanti, aku mau kita menikah lagi dengan secara sah dimata hukum maupun agama" ucap david, fany mengangguk

"Kita pulang sekarang, kamu harus istirahat" ucap david

Lelaki itu mencoba menerima takdirnya dengan ikhlas, jika ini adalah jalan yang sudah digariskan lantas mengapa tidak untuk dijalani

Pagi sekali tiara sudah berpamitan untuk pergi ke rumah anrez, tiara sudah siap dengan membawa bubur dan buah-buahan yang mengandung serat tinggi

"Ma, pa, Tiara pergi yaa, assalamualaikum" teriak tiara lalu pergi dengan membawa mobilnya

Lusa adalah pernikahannya dengan anrez, namun jika memang kondisi anrez belum sehat, tiara sudah siap jika harus ditunda sebentar

"Assalamualaikum" ucap tiara sesampainya di rumah anrez

"Waalaikumsalam, lo ra" ucap raihan

"Masuk aja, bang anrez masih di kamar" lanjut raihan

"Papa mana?" Tanya tiara

"Papa lagi keluar kota, nanti malam baru balik" ucap raihan, tiara mengangguk

"Anrez gimana han?" Tanya tiara

"Kayaknya masih diare deh ra, tadi gue cek masih bolak balik ke kamar mandi" ucap raihan

"Gue udah tawarin ke rumah sakit, tapi gak mau" lanjutnya

"Yaudah aku ke kamar anrez ya" raihan mengangguk

Beberapa kali Tiara mengetuk pintu namun tidak ada sahutan, perlahan tiara membuka pintu kamar anrez dan tidak mendapati anrez

"Sayang, kamu dimana?" Tanya tiara

Tak lama anrez keluar dari kamar mandi

"Udah berapa kali?" Tanya tiara

"Tiga" ucap anrez

"Ke rumah sakit ya, kamu pucet banget" ucap tiara sambil mengusap peluh yang ada di dahi anrez

Anrez menggeleng

"Kamu udah tiga kali loh, kamu ingetkan lusa hari pernikahan kita, kalau kamu sakit gimana" bujuk Tiara

"Udah mendingan sayang, gpp" ucap anrez

"Yaudah lah terserah kamu, aku capek, percuma aku ngomong panjang lebar juga kamu gak akan dengerin aku" ucap tiara sambil membuka bekal bubur yang dia bawa

Dunia Untuk Tiara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang