Sudah 1 minggu berlalu, tiara masih menata hatinya, mungkin dia sudah menerima kehadiran anrez, gadis itu berniat untuk mendengarkan penjelasan dari anrez, namun lagi-lagi papanya berulah, seperti malam ini, surya mengajak tiara dan mamanya makan malam di restoran bersama keluarga raihan untuk membicarakan tentang pertunangan mereka
"Tiara, bagaimana?" Tanya doni, sebenarnya dia juga kasihan melihat tiara yang selalu dipaksa oleh papanya, jika saja tidak karena anrez dia tidak mau berurusan dengan surya, dia tau baik dan buruknya surya
"Saya menolak pun tidak akan merubah kenyataan om" ucapnya
"Gadis yang malang" pikir doni
"Raihan?" Tanya surya
"Saya menyerahkan semua keputusan ke Tiara om, dan saya tidak mau pertunangan ini atas dasar keterpaksaan, jika memang tiara tidak mau maka pertunangan tidak akan pernah terjadi" ucap raihan tegas
Ini yang Tiara suka dari raihan, lelaki itu selalu mengerti dan paham posisinya, menempatkan semua pada porsinya, tapi hati tiara tidak untuk raihan
"Tiara tidak akan masalah dengan pertunangan kalian, toh kalian sudah lama berhubungan dan pertunangan ini sudah berkali-kali ditunda" ucap surya
"Tidak om! Saya melihat sendiri jika tiara tertekan dengan perjodohan ini, jika saya bisa menolak semua ini, saya juga akan menolak demi tiara" tegas raihan, kepala surya terasa pening memikirkan tiara yabg masih saja menolak, dia juga tidak bisa memaksa raihan dan doni, karena keduanya menyerahkan semuanya kepada tiara
"Assalamu'alaikum" ucap seseorang yang tiba-tiba datang
Mata tiara terpaku melihat siapa yang datang, lelaki jakung berpakaian rapi dan tentunya membuat semua mata tertuju padanya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wa'alaikumsalam"
"Ngapain kamu ke sini?" Bentak surya
"Maaf pak-" belum selesai anrez bicara surya sudah menyelanya
"Pergi kamu dari sini! Ini acara keluarga! Rendahan! Sekali rendahan kamu tetap rendahan!" Bentak surya
"Papa!" Tegur rina
"Papa gak berhak ngomong kasar ke anrez!" Meskipun hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja, tiara tidak terima dengan perkataan papanya terhadap anrez
"Jaga bicara anda tuan surya yang terhormat!" Tegas doni
"Dia ini sumber masalah pak doni!"
"Jaga bicara anda!" Tegas doni
"Pa" bisik anrez sambil memegang kedua pundak doni
"Maaf jika kehadiran saya menganggap ketenangan kalian" ucap anrez
"Asal anda tau, anrez ini adalah anak kandung saya!, Anda tidak berhak berbicara kasar pada anak saya!" Tegas doni
Anrez memejamkan matanya, papanya sudah membongkar semuanya, dia tau pasti setelah ini rasa marah dan kecewa tiara padanya pasti semakin bertambah, bahkan tiara pasti membencinya