"tiara kenapa?" Tanya tere saat melihat tiara tidak sadarkan diri di uks
"Lo apain dia!" Ucap david
"Santai dong bro, gue gak apa-apain dia" tegasnya
"Tadi gue gak sengaja lihat dia pingsan di lapangan, yaudah gue bawa ke sini" ucapnya
"Lo siapa?" Tanya sasa
"Gue anak baru di sekolah ini" ucapnya
"Nama lo?" Tanya aldo
"Gue raihan, raihan pratama" ucap raihan
"Thanks ya udah bawa tiara ke sini, sorry tadi kita sempet marah" ucap aldo
"Iya gpp, santai" ucap raihan
"Kalo gitu gue balik ke kelas ya" ucapnya
"Ini gara-gara pak bambang nih" ucap sasa
"Udah, sekarang mending beliin tiara seragam baru sama makanan" ucap tere
"Yaudah biar gue sama aldo, kalian berdua tunggu sini" ucap david, tere dan sasa mengangguk
"Biasanya yang paling khawatir kayak gini pasti anrez" ucap aldo
"Tuh anak kemana ya" ucap david
"Udahlah kita doain aja yang terbaik buat dia" ucap david
"Eghh"
"Ra" panggil tere
"Lo gpp?" Tanya sasa
"Gue gpp kok"
"Nih ganti baju dulu ra" ucap david
Setelah mengganti bajunya, tiara hanya diam, mungkin jika ada anrez di sisinya, dia akan memeluk tiara, namun nyatanya itu hanya ada di hayalannya
"Ra, pulang yuk" ucap sasa
"Gue bisa pulang sendiri" ucap tiara
"Tapi kan lo-"
"Gue pulang sendiri david" tegas tiara lalu mengemasi barang-barangnya
"Udah biarin tiara sendiri dulu" ucap tere setelah tiara pergi
"Paling dia mau ke rumah pohon" ucap aldo
Semua mengangguk sambil menatap punggung tiara yang semakin jauh
"Hai" ucap seseorang, tiara hanya meliriknya sebentar
"Lo gak mau terima kasih ke gue?" Ucapnya
"Lo siapa?" Tanya tiara
"Kenalin gue raihan" ucap raihan sambil menyodorkan tangannya
"Tiara" ucap tiara singkat lalu menarik tangannya
"Gue tadi yang nolongin lo pas lo pingsan di lapangan" jelasnya
"Oh, makasih" ucap tiara dingin
"Dingin banget, mau gue angetin gak?" Goda raihan
"Gausah kurang ajar!" Kesal tiara
"Jangan galak-galak jadi cewek, nanti ditinggal loh" ucap raihan
"JANGAN SOK TAU!" teriak tiara yang membuat raihan bingung, padahal dirinya hanya ingin membuat tiara lebih cair padanya
"Tiara" panggil raihan, namun tiara tetap berlari menjauh dari halte
"Apa gue salah ngomong ya" gumam raihan
"Gue ikutin ajalah, nanti kenapa-napa lagi tuh orang" ucapnya lalu mengikuti tiara agak jauh agar tiara tidak merasa diikuti
Rumah pohon, itu adalah tujuan tiara sekarang, ia hanya ingin sendiri, setelah kejadian pingsan tadi, entah kenapa dirinya sangat merindukan anrez
