David sedang duduk di ruang tamunya, berhadapan dengan papa dan kakaknya
"Kapan kamu akan menikahi fany?" Tanya rendra, papa David
"Kenapa harus secepat ini pa? Gak bisa apa nunggu aku siap dulu" ucap david
"Mau sampai kapan? Fany gak bisa nunggu lagi" ucap refan, kakak david
"Diem lo bangs*t! Kalo lo gak mau tanggung jawab sama kesalahan lo, lo gausah ikut ngomong!" Sentak david
"Bener kata kakak mu, dia gak bisa nunggu" ucap rendra
"Terus kenapa gak dia aja yang nikahin pacarnya itu!" Ucap david
"Lo kan tau vid-"
"Iya gue tau, cukup tau kalo seorang pecundang! Laki-laki bajingan!" David menyela ucapan refan
"Vid gue-"
"Apa? Mau nyangkal gimana pun itu lo kak! Laki-laki bajingan yang gak bertanggung jawab!" Bentak david
"Abang jangan marah-marah" fika, adik kecil david tiba-tiba memeluk kaki david
Davin berjongkok menyetarakan tubuh fika
"Fika, maafin abang ya, fika masuk kamar dulu ya" ucap david
"Fika mau sama abang avi" avi adalah panggilan kesayangan fika kepada david
"Fikaa, nanti avi nyusul ke kamar ya" bujuk david, akhirnya fika mengangguk dan masuk ke dalam kamarnya
"Kalo gak karena mikirin fika, gue gak bakal mau ngelakuin ini!" Tegas david lalu menyusul fika ke kamarnya
"Papa tenang aja pa, aku gak akan kabur kayak dia!" Ucapnya sebelum memasuki kamar fika
"Abang avi jangan marah-marah lagi ya" ucap fika, bocah berumur 9 tahun itu
"Maafin avi ya, avi udah gak marah lagi" ucap david
"Avi gak sekolah?" Tanya fika
"Fika kenapa gak sekolah?" Tanya david
"Kan libur avii" ucap fika
"Kalo fika libur berarti kan avi juga libur" david tersenyum sambil menoel hidung mancung fika
"Oh iya avi, fika lupa" ucapnya polos dengan cengirannya
"Fika masih kecil masa pelupa sih" ucap david
"Avii gak boleh ledekin fika ya" ucap fika
Tanpa sadar interaksi keduanya tak luput dari pandangan refan, dia tersenyum getir melihat keakraban david dengan fika
"Maafin gue vid" gumamnya
"Gue gak bermaksud buat lo menderita karena kelakuan bejat gue" lanjutnya dalam hati
Refan, dia adalah seorang publik figur, itu kenapa imagenya harus benar-benar dijaga, karirnya di dunia entertainment sedang bagus-bagusnya, hal ini adalah sebagai pertimbangan mengapa david yang harus mengalah, satu-satunya penghasilan adalah dari refan, tulang punggung keluarga
"Avii, fika mau jalan-jalan dong" rengek fika sambil menarik-narik tangan david
"Yaudah, fika ganti baju ya yang cantik, avi tunggu di luar, jangan lupa nanti pamit dulu sama papa" ucap david, fika mengangguk dan langsung memilih baju yang akan dia pakai
Fika memang sudah diajarkan mandiri oleh keadaan, mamanya pergi saat melahirkan fika, di rumah pun hanya ada 3 lelaki, sejak saat itu rendra menjadi seorang ayah sekaligus seorang ibu bagi fika, namun saru tahun belakangan keadaan kesehatannya menurun yang harus membuat mereka memutuskan agar rendra tidak perlu bekerja lagi, toh penghasilan refan lebih dari cukup untuk menghidupi mereka, dan juga david yang sudah bekerja sampingan setelah kuliahnya selesai
