¡Hola!
I'm back!
~Happy Reading!~
•••
Austin Saverio Marquez
Point of View
•••San Francisco—USA.
Six Hours Ago.
Seharusnya aku tak merasakan dampak apa pun karena keputusanku sendiri. Harusnya aku baik-baik saja. Pergi ke pernikahan anak musuhku untuk memberikan ucapan 'semoga bahagia' atas pernikahan mereka. Namun, semua ini di luar dugaan, kepalaku justru penuh dengan bayangannya. Bayangan putus asanya kala aku meninggalkannya dengan segenap rasa kecewa.
Lebih dari itu aku hampir gila. Kata-kata Renald dan Alexis menghantam kepalaku tanpa ampun. Setiap katanya semakin terngiang membuatku sedikit tidak rela. Alessia. Gadis itu adalah milikku. Namun, dia adalah anak musuhku. Bagaimana aku bisa tetap baik-baik saja atas semua yang terjadi?
Dia tidak tahu apa-apa. Dia ketakutan. Dia menginginkan kebebasan. Dia ingin hidup layaknya orang biasa. Tanpa kekangan atau semacamnya. Untaian kalimat yang Alexis lontarkan terus berdenging di telingaku.
Aku meremas rambut penuh rasa frustrasi. Bayangan Alessia tidak pernah hilang. Setiap saat yang kami habiskan bersama mendadak muncul dan menghantam kepalaku keras-keras.
Belum lagi fakta bahwa dia akan menikah dengan laki-laki lain enam jam dari sekarang. Sialan! Aku bahkan tidak paham sejak kapan gadis itu mulai mempengaruhiku secara jiwa dan raga?! Aku merindukannya. Aku merindukan segalanya.
Bodohnya ketika dia menelepon aku justru menolak panggilannya. Percayalah, aku benar-benar marah dan merasa tidak peduli.
Kupikir aku akan baik-baik saja seperti kataku saat Renald datang meminta bantuan. Aku berniat datang memenuhi undangannya untuk membuktikan bahwa rasa benciku lebih besar dari rasa cintaku pada adiknya. Namun tidak. Aku tidak baik-baik saja. Sejak mendarat di negeri ini, aku menghabiskan waktu di kamar hotel dengan beberapa botol alkohol yang sudah tidak tersisa.
Berbaring dengan keadaan mengenaskan sesekali memijit kepalaku karena pening. Bayangan Alessia terus datang. Bayangan bagaimana ia menangis karena aku mencampakannya. Permohonannya agar aku tetap tinggal. Semua itu perlahan membunuhku. Membuat napasku seakan tidak berarti.
Sialan! Alessia sialan!
Aku tidak akan pernah datang padanya. Dia anak Antonio. Rasa sayangku lebih besar pada Elena daripada rasa cintaku padanya. Meski aku harus menderita seumur hidup, aku tidak peduli. Masih banyak wanita yang siap menyerahkan diri padaku. Aku Austin Saverio Márquez. Aku memiliki segalanya. Siapa yang tidak akan tertarik? Bahkan Alessia hanya secuil bagian dari mereka.
Entah ini kebetulan atau memang sudah direncanakan, begitu aku datang ke gereja tempat pernikahan akan dilaksanakan, aku melihat Antonio mengusap wajahnya frustrasi di luar jendela. Aku masih ada di dalam mobil dengan setelan mahal khusus untuk datang ke pernikahan sialan ini.
Kaca mobil aku turunkan sedikit untuk melihat keadaan lebih jelas. Di sana tampak Antonio tengah memaku seorang wanita yang memakai gaun pernikahan. Aku menggeram, apa maksudnya? Dia memaki Alessia?
Keningku mengerut dalan begitu sebuah mobil datang dari arah berlawanan tempatku. Renald Velasco turun dari sana dan segera lari ke arah keramaian. Pesta pernikahan ini diadakan secara tertutup hanya dihadiri para kerabat jadi tidak terlalu banyak orang.
Antonio terlihat sangat murka dan balas memaki Renald. Aku dibuat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kakiku melangkah keluar dan mendekati keramaian itu.
"Apa dengan mengacaukan acara ini kau bisa dianggap hebat?!" tanya Antonio. Wajahnya terlihat dipenuhi amarah.
"Daddy tidak boleh menghakimi Meggie. Ini permintaanku. Aku tidak akan membiarkan Alessia menikah dengan orang yang tidak ia inginkan. Biarkan dia pergi. Ayo, kita juga pergi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Close to YOU | MM93 Fanfiction ✔
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! ••• Semua orang mengira dengan keberuntungan dan bakat yang luar biasa mampu membuat Austin Saverio Márquez menjadi orang paling bahagia. Hidup di lingkungan orang-orang berkasta. Ter...