056

159 13 2
                                    

¡Hola!
I'm back today.
Warning⚠ 18+ scene.
Happy reading!!

Barcelona—Spain.

Hari berlalu sangat cepat. Seperti baru kemarin kami menikah. Seperti baru kemarin pula Austin memenangkan gelar juara dunianya yang ke-sepuluh. Kini, kami juga sudah melewati Natal dan tahun baru. Tentunya dua hal itu menjadi hari yang berbeda untuk kami.

Berkaca ke belakang, itu artinya sudah hampir setahun aku dan Austin tinggal bersama. Rasa cintaku semakin besar untuk laki-laki itu. Setelah keputusan yang aku buat waktu itu, Austin makin menaruh perhatian padaku dengan penuh. Ia seolah sudah sangat siap jika sewaktu-waktu aku hamil dan kami memiliki bayi.

Austin sering memanjakanku. Ia juga mengelus perutku setiap pagi berharap akan segera ada kehidupan di sana. Namun hingga kini aku tak kunjung hamil. Memang benar, semuanya membutuhkan waktu.

Selama sebulan terakhir ini kami menghabiskan waktu dengan banyak kegiatan. Dia mengajakku jalan-jalan ke sekeliling mansion untuk kebugaran. Kemudian ikut olahraga di ruang gym. Austin benar-benar menjaga kesehatannya. Tak ayal dia juga ingin aku ikut sehat. Katanya itu sangat bagus ketika kami sedang bersiap untuk memiliki bayi.

Dia super excited juga untuk menyambut datangnya balapan tahun ini. Berkali-kali Austin berlatih motocross dengan Fredico di track yang tidak jauh dari sini. Austin sangat berambisi untuk meraih gelar juara dunia yang ke-sebelas.

Di samping itu dia masih harus mengurus akademi balapnya. Tahun ini ada banyak anak berusia sepuluh tahun yang mendaftar untuk menjadi bagian dari sekolah balap itu. Seringkali Austin mengajakku ke sana untuk membagi ilmunya.

Austin menjadi pribadi yang berbeda ketika bersama anak-anak. Dia lebih ramah, penyayang, dan penuh perhatian. Aku jadi terbayang bagaimana dia memperlakukan anak kami nanti.

Dia bahkan memberiku kado Natal sebuah novel. Aku baru bisa membaca novel berjudul Xavier: The Angel of Death yang ditulis Carolina Smith dari London. Entah apa yang membuat laki-laki itu memilih buku dengan kisah cinta tragis sebagai hadiah Natal. Namun tak ayal aku sangat menyukai alur ceritanya.

Selama dua hari aku sibuk membaca buku tebal dengan 570 halaman. Aku masih harus membaca setengah dari tebalnya buku ini.

Austin tiba-tiba datang. Ia berbaring di sofa yang sama denganku. Pun turut menenggelamkan diri di balik selimut tebal milikku. Sofa ini muat untuk kami berdua berbaring. Aku sangat suka membaca buku di balkon dengan pemandangan malam yang gelap dan beberapa lampu temaram di sekitar mansion. Apalagi dengan udara musim dingin yang menggelitik kulitku. Aku sengaja membawa selimut ke sini jadi lumayan untuk menghindari kedinginan.

Aku masih mengabaikan Austin dan sibuk menyelesaikan isi cerita ini. Sedikit lagi aku akan tahu bagaimana akhir dari kisah Xavier dan Hazel. Kisah cinta mereka benar-benar indah serta tragis. Mereka bertemu secara tidak sengaja di sebuah pesta pertunangan Raja Inggris. Mereka jatuh cinta tapi ada satu hal yang membuat cinta mereka tak menemukan titik temu.

Ayah Hazel yang merupakan saudagar kaya pada masanya tidak setuju jika Hazel menikahi Xavier karena dia tahu kalau Xavier adalah malaikat kematian. Ribuan orang telah Xavier habisi untuk menguasai dunia. Bahkan beberapa raja juga mati di tangannya saat perang. Xavier seperti malaikat tanpa dosa. Namun wujud dia yang sebenarnya adalah malaikat kematian.

Hazel tidak tahu. Ia tidak pernah tahu kalau Xavier adalah orang yang ditakuti dunia. Ia bisa melenyapkan siapa saja yang menganggu ketentraman hidupnya. Ia berkuasa. Bahkan dia adalah raja. Pun orang-orang tidak tahu jika Xavier yang dermawan dan ramah pada rakyatnya memiliki banyak musuh yang siap mengungkap identitas aslinya.

Close to YOU | MM93 Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang