¡Hola!
I'm back!
~Happy Reading!~
•••
Austin Saverio Marquez
Point of View
•••Sevilla—Spain.
16 Years Ago.
Udara dingin menyapa kulit wajahku begitu aku membuka jendela kamar yang ada di tepi pegunungan. Aku turun ke bawah mengambil air minum. Dua hari lagi adalah ulang tahun Alexis yang ke-11 tahun. Kami sekeluarga sangat antusias menyambut datangnya hari itu.
Dua hari yang lalu, aku, Elena, dan Alexis diantar kemari oleh ayah dan ibu. Hari ini mereka sedang keluar. Kami memiliki banyak rencana untuk menghabiskan akhir pekan di Sevilla.
Setelah meneguk segelas air putih di pagi hari, aku kembali ke atas untuk memastikan adik-adikku bangun tepat waktu. Alexis masih meringkuk di kamar dengan Elena didekapnya erat. Tadi malam Elena sempat tidur dalam pelukanku hingga akhirnya dia beralih pada Alexis.
Tidur mereka sangat pulas. Sebenarnya aku tidak tega untuk membangunkan keduanya. Kami harus menyiapkan tenda untuk berkemah di depan rumah nanti siang. Jika tenda belum siap saat ayah dan ibu datang aku bisa kena marah.
"Lexi, bangun. Ayo cepat kita siapkan tenda. Mommy dan Daddy hampir kembali." Aku menyibak selimut Alexis tapi bocah yang hampir berusia sebelas tahun itu menahannya karena dingin masih menyelimuti kulitnya.
"Nanti saja, aku tahu kau berbohong. Mom dan Dad baru pergi lima belas menit lalu. Aku menghitungnya dalam hati setelah mendengar suara mobil Dad pergi tadi," gumamnya.
Aku berdecak kesal. Alexis sangat pemalas jika kami sedang liburan. Aku beralih pada Elena yang masih belum sadarkan diri. Mengelus pipinya dengan sayang. Adikku ini baru berusia tujuh tahun tiga bulan yang lalu. "Elena, dombanya sudah akan dikeluarkan, bagaimana kalau kita lihat sekarang?"
Elena langsung membuka mata. Perihal domba ia sangat menyukainya. "Benarkah? Apakah Uncle Arnold sudah mulai bekerja? Aku ingin memberinya makan!" ucapnya antusias. Aku tersenyum penuh kemenangan. Gadis kecil itu langsung menegakkan badan meski matanya terlihat sayu.
"Tentu saja, cepat bersiap lalu kita turun dan melihat dombanya! Aku akan minta Sylvia untuk membantumu bersiap, cepat masuk ke kamar mandi!"
Elena selalu menurut padaku. Ia adalah kesayanganku setelah Alexis. Gadis cantik bermata hijau itu segera masuk ke kamar mandi sesuai perintahku. Sementara aku ke bawah untuk memanggil Sylvia—pengasuh kami.
Satu jam kemudian Elena sudah siap dengan jaket tebal dan syal yang melingkari lehernya. Dia mendekat ke arahku yang minum susu coklat panas di dekat perapian. "Kau mau?" tawarku.
"Berikan aku sedikit, bekasmu selalu enak."
Aku tertawa atas tingkah lucunya itu. Bagaimana aku tidak makin menyayanginya jika dia selalu lengket padaku seperti ini. Aku memberinya sedikit susu milikku dan membantunya minum karena ini sedikit panas.
"Ayo kita keluar. Katamu kau ingin mengajakku bermain dengan domba!"
Aku menggandeng tangannya yang berbalut kaos tangan lucu berwarna biru. Kami keluar menuju belakang villa dimana kadang domba berada. Ayahku memelihara domba di sini. Kami mengunjunginya tiga bulan sekali jika Elena ingin bermain dengan domba.
"Hei, tunggu aku!" Teriakan Alexis dari depan pintu masuk menghentikan kami.
"Kau lama sekali, Lexi! Aku kan sudah tidak sabar ingin memberi makan domba!" Elena merengut sebal sementara Alexis menyengir bagai tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Close to YOU | MM93 Fanfiction ✔
RomansFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! ••• Semua orang mengira dengan keberuntungan dan bakat yang luar biasa mampu membuat Austin Saverio Márquez menjadi orang paling bahagia. Hidup di lingkungan orang-orang berkasta. Ter...