014

206 24 1
                                    

¡Hola!
I'm back!
~Happy Reading!~
•••
Austin Saverio Marquez
Point of View
•••

TT Circuit Assen—Netherland.


Untuk yang kesekian kalinya aku membawa Alessia ikut ke sirkuit untuk balapan. Aku pikir yang ini tidak akan ada masalah apa pun seperti biasa meski kerjanya sangat ceroboh. Ia tak akan merepotkanku seperti yang pernah terjadi. Namun, semua ini terjadi di luar dugaanku. Kali ini benar-benar membuatku gila. Bagaimana aku tidak gila jika Alessia pingsan tepat di sampingku?

Saat suara jatuhnya gadis itu beserta teriakan orang-orang dari atas tribun, aku dengan tidak berpikir panjang langsung melompat dari motor. Berjongkok di samping Alessia yang memejamkan mata dengan wajah pucat. Payung besar yang beberapa menit lalu ada di tangannya sudah terkapar di atas aspal.

"Alessia, bangun!" Aku menepuk-nepuk pipi mulusnya. Tak ada jawaban. Baru beberapa detik Alessia kehilangan kesadaran sudah membuatku frustrasi. Tanpa membuang waktu lebih banyak lagi, aku membawa gadis itu dalam gendongan. Aku lari membawa Alessia ke motorhome milikku di belakang pit. Langkah kakiku hanya bisa sampai di sana karena klinik sangat jauh dari grid start.

Beberapa orang mengikutiku yang tengah panik berlari dengan Alessia di gendonganku. Sampai di motorhome aku membaringkan Alessia. Mengacak rambutku frustrasi karena gadis ini tak kunjung bangun padahal aku sudah menggoncang tubuhnya.

"Fredi, cepat panggil dokter!" Aku berteriak pada Fredico yang kebetulan sudah ada di sini sedang sedikit panik juga.

Sebenarnya, apa yang terjadi pada Alessia hingga ia tiba-tiba pingsan?

"Alessia, buka matamu!" Aku masih belum menyerah. Aku sangat takut, tapi—

"Apa yang kau lakukan di sini? Balapan lima menit lagi, bodoh!" Suara Mr. Adams selaku manajer tim mendobrak gendang telingaku dan membuatku sadar bahwa hari ini aku balapan.

Sial! Bagaimana aku bisa kehilangan kesadaran seperti ini?! Fuck!

Aku kembali mengacak rambut dan berdiri seperti orang linglung. Memilih antara balapan atau Alessia yang belum sadar. Sungguh, aku sangat ingin tahu apa yang terjadi padanya. Bagaimana jika ia mati? Tidak! Alessia hanya pingsan! Otakku dengan bodohnya memikirkan hal keramat itu.

"Kenapa kau malah berdiri di sini, Austin?! Satu menit telah berlalu!" Mr. Adams kembali berteriak dengan wajah garang. Ya, memang hanya dia yang berani berteriak padaku. "Cepat lari, bodoh! Apa yang kau tunggu?!" Pria tua ini memang tidak pernah sabaran. Sialan!

Aku enggan mendengar ocehannya, kemudian lari menuju motorku. Sampai di grid start semua pembalap sudah siap dengan motor mereka. Aku segera memasang helmet dan menyalakan motorku. Peringatan satu menit lagi balapan akan dimulai terangkat.

Masih dengan napas tak beraturan, aku menarik gas saat lampu hijau menyala tanda balapan telah dimulai. Aku harus melajukan motor dengan kecepatan tinggi. Dalam pikiranku terus terbayang wajah pucat Alessia yang entah sekarang sudah sadar atau belum. Aku tidak bisa fokus. Ini benar-benar sulit. Wajah gadis itu menggangguku.

Dua menit lebih tiga detik aku mencapai putaran pertama. Semua terasa aneh ketika aku bahkan tidak bisa fokus. Biasanya aku akan ada di depan. Membuat jarak yang panjang dengan rivalku. Aku tidak pernah finish selisih satu detik dari yang lain. Melainkan tiga atau empat. Namun kini tidak, bukan di depan lagi, aku justru ada di nomor empat.

Close to YOU | MM93 Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang