¡Hola!
I'm back!
~Happy Reading!~
•••
Austin Saverio Marquez
Point of View
•••Ottawa—Canada.
Sesuai apa yang dikatakan Fredico, dari Argentina aku bertolak menuju Canada. Di sini lah aku berada, markas besar Aeolus yang ada di pinggir kota Ottawa. Ketika aku datang dengan topeng dan pakaian serba hitam, puluhan bodyguard menyambutku di sepanjang pintu masuk ke markas.
Mansion besar dengan nuansa kuno yang masih berdiri kokoh hingga saat ini adalah markas kedua setelah markasku di Valencia. Siapa bilang kami tidak menjelajah wilayah Amerika. Bahkan seluruh dunia kami kendalikan.
"Welcome, Mr. S." Seorang bodyguard menyapaku ketika sepatu hitam mahalku menapak lantai. Aku keluar dari mobil berikut semua yang ada di sana menundukkan kepala tanda hormat yang luar biasa.
Aku tak membalas sapaan pria dengan tubuh yang kekar itu bak sudah terlatih selama bertahun-tahun. Dia menggiringku untuk sampai ke dalam. Di sini, aku tidak menyapa sembarang orang meski dia adalah bawahanku. Ini untuk privasi.
Mataku menyapu seluruh barang yang ada di mansion ini begitu kakiku menapak tepat di undakan pintu. Tidak ada yang berubah. Masih sama seperti terakhir kali aku datang. Omong-omong, aku datang sekitar delapan bulan yang lalu. Itu sudah sangat lama sekali. Jika tidak terdesak aku enggan menapakkan kaki di tempat seperti ini.
Beberapa bodyguard mengawalku masuk lebih dalam. Menjelajahi lorong-lorong di bawah tanah yang seakan tiada ujung. Ruang bawah tanah sangat minim pencahayaan. Sangat melukiskan apa saja yang terjadi di tempat ini jika pemimpin mereka telah menginjakkan kaki di ruang bawah tanah.
Di sepanjang lorong terdapat ukiran-ukiran Dewa Yunani Kuno yang sangat kental. Beberapa patung juga turut dipanjang di sini. Markas ini jauh lebih menakutkan daripada yang ada di Valencia.
Kakiku berhenti saat melihat sebuah pedang tertempel di dinding dekat patung serigala yang begitu besar. Seluruh bodyguard pun turut melakukannya. "Ambilkan aku itu!" perintahku pada siapa pun yang ada di belakang.
Salah seorang bodyguard yang tidak kuingin ketahui namanya dengan cekatan mengambil benda yang kumaksud dan segera menyerahkannya padaku. Aku menggunakan pedang itu untuk membentuk garis sepanjang jalan menuju ruang pembantaian. Menyeretnya. Suara gesekan mata pedang tajam dengan lantai sangat memperlihatkan kebengisan. Kebengisan yang tidak pernah aku tunjukkan pada duniaku yang lain.
Begitu aku sampai di depan pintu, dua bodyguard menunduk dan segera membuka pintu untukku. Di dalam sana, ruangan yang lebih minim cahaya telah terikat seorang pria di atas bangku dengan keadaan mengenaskan. Pintu segera ditutup rapat dari luar.
Aku berjalan mendekat, Fredico Carl Andrews dengan wujud sama sepertiku adalah pelaku yang membuat bedebah ini tampak mengenaskan seperti malaikat maut telah menunggu di sampingnya. Darah pria botak yang tak lain adalah pelaku yang menyabotase listrik di hotel kemarin adalah dia. Wajah pria ini tak lebih buruk dari anjing yang terlindas truk kepalanya.
"Apa yang sudah kau lakukan padanya, C?" tanyaku pada Fredico.
Laki-laki itu tersenyum smirk diujung bibirnya. "Sesuai perintahmu sebelum kau datang, Mr. S."
Aku hanya basa-basi atas pertanyaan itu. Sudah kuminta Fredico untuk memberinya sedikit pelajaran sebelum ia menerima keadilan dariku. Aku menyisakan jarak satu langkah dari bedebah yang masih bernapas ini. Menggunakan ujung pedangku untuk membuatnya mendongak menatapku. Tidak ada ketakutan yang ia tunjukkan dari sorot matanya. "Siapa yang menyuruhmu?" tanyaku dengan bengis.
![](https://img.wattpad.com/cover/263970216-288-k831056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Close to YOU | MM93 Fanfiction ✔
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! ••• Semua orang mengira dengan keberuntungan dan bakat yang luar biasa mampu membuat Austin Saverio Márquez menjadi orang paling bahagia. Hidup di lingkungan orang-orang berkasta. Ter...