13. Perbedaan Alvarios VS Rafael.

198 9 1
                                    

"PR lo gampang, gue bisa kerjakan dalam waktu lima menit. Mau?"

Arasya menoleh dengan ekspresi penuh semangat. "Ya mau atuh! Gak waras kalo menolak permintaan lo!" balasnya tanpa basa-basi.

Alvarios menatap gadis di depannya dengan tatapan percaya diri. Ternyata masih ada gadis unik sekaligus mengerikan seperti Arasya.

"Ck, dasar!" desis Alvarios sambil mengerjakan soal-soal tersebut.

Cara menemukan pola barisan geometri adalah membandingkan dua suku yang berurutan, seperti 4/2 = 2, 8/4 = 2, dan 16/2 =2. Hasil perbandingan dua suku berurutan di atas adalah 2 yang disebut dengan rasio. Barisan dengan rasio seperti barisan bilangan di atas disebut dengan barisan geometri.

Ketika melihat jawaban dari Alvarios, Arasya langsung membuka handphone, kemudian mencocokkan artikel dari internet. Hasilnya adalah ....

Cocok!

Alvarios sudah menjawab dan lebih rinci dibandingkan hasil dari internet.

Arasya tersenyum manis ketika Alvarios menaruh buku pertanyaan di depannya.

"Terima kasih," ucap Arasya dengan senyum tipisnya.

Alvarios menoleh ke kanan dan kiri. Semua Mahasiswa sedang sibuk pada urusan masing-masing, kecuali Geova serta Rafael. Kedua manusia menyebalkan itu masih menatap mereka dengan ekspresi jengkel.

"Gue enggak peduli," balas Alvarios sambil menyeka sehelai rambut yang menghalangi wajah Arasya.

"Lo enggak memedulikan apa?" tanya Arasya dengan ekspresi heran, "lo enggak mau menjawab ucapan gue? Lo udah gak peduli lagi sama gue?"

"Gue enggak peduli sama orang-orang yang genit sama lo," balas Alvarios dengan cukup tenang.

"Hm ... ternyata lo enggak peduli sama Rafael?"

"Iya, tapi tenang aja!"

"Tenang kenapa?"

"Gue tetap peduli sama lo."

Arasya menoleh ke sekeliling dengan pipi merona. Dia malu kalau mengutarakan perasaan pada orangnya langsung.

"Ngeselin!" desis Arasya sambil memukul kecil pundak Alvarios.

"Gue siap tanggung jawab kalo lo baper," ungkap Alvarios dengan senyum manisnya.

Tangan kanan Alvarios mengacak-acak rambut Arasya dengan perasaan gemas. Gadis ini memang menggemaskan kalau sedang malu-malu kucing.

Kamu jatuh hati pada Alvarios?

Memang, siapa yang tidak jatuh hati pada laki-laki yang berniat menjaga gadisnya dengan sekuat tenaga?

Setelah tersipu malu, Arasya pun berbisik, "Sampai kapan lo mau bertahan?"

Suara Arasya terdengar begitu menggoda, tetapi cukup kecil. Hanya Alvarios yang dapat mendengarkan godaan tersebut.

Ketika beberapa orang sadar bahwa jarak di antara mereka terlalu dekat, Arasya pun memutuskan untuk menjaga jarak dari Alvarios.

Para senior yang sering menggoda Arasya menatap mereka dengan ekspresi merah padam. Geova dan Rafael bahkan sampai menggertak gigi masing-masing.

"Gimana nanti," jawab Alvarios dengan begitu asal, "sekarang gue mau ngelakuin apapun semau gue, termasuk suka sama teman sendiri."

"Emang lo suka sama siapa?" tanya Arasya dengan ekspresi sok polos, "suka Habibi?"

"Hahaha ...." Alvarios terkekeh. "Pura-pura polos."

"Aish! Udah gak mau kasih tau, ngatain gue sok polos pula," gerutu Araysa dengan wajah juteknya.

SKANDAL KAMPUS. (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang