32. Gue enggak selugu itu!

125 4 0
                                    

Sebenarnya dia tahu kalau Arasya adalah orang yang pemaaf dan tidak pernah tega terhadap temannya sendiri. Saat di toilet yang sepi, Veni tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu Arasya untuk ke sekian kali.

"Hahaha ... lo pikir gue akan meminta maaf beneran? Enggak, jal*ng!" gerutu Veni, "lo udah main-main sama gue. Rasain! Emang enak gue kibulin!"

Veni cuci tangan di wastafel dan terlihat sangat bahagia karena sudah menipu sang sahabat untuk ke sekian kalinya.

"Bodoh banget, di tipu kok mau aja!" ujar Veni dengan senyuman meledek.

Setelah cuci tangan, Veni langsung meraih lipstik dari saku bajunya, kemudian melirik cermin besar di atas wastafel.

Arasya Bit*h!

Begitulah yang ditulis Veni pada cermin. Hal paling parah adalah ... dia menulis kalimat itu setelah menggerutu tentang sahabatnya sendiri.

"Kalau terus mengganggu Rafael, lo gak akan hidup tenang!" ejek Veni untuk ke sekian kali.

Apakah ini yang dinamakan cinta buta? Entahlah. Ternyata masih banyak manusia yang cinta buta sampai rela melakukan segala cara untuk memiliki pasangannya, secara utuh.

Manusia seperti itu tidak membiarkan seorang pun mendekati sang kekasih. Dia lupa kalau lelaki yang sedang bersamanya belum sah menjadi suami. Untuk apa berubah jadi gila cinta padahal mereka belum menjadi pasangan yang sah?

"Selamat sakit hati, bi*ch!" Veni pun keluar dari kamar mandi dengan hati berbahagia.

Reeetttt!

Ketika Veni sudah keluar dari kamar mandi, seseorang membuka pintu toilet di ujung ruangan, secara perlahan.

Gadis itu terlihat super teduh dan senyum tipisnya cukup menggoda iman. Dari pakaian serba hitam, kalian pasti bisa menebak dia adalah siapa.

Benar. Gadis tersebut adalah Araysa, anak kesayangan Papi Levi. Terlihat sangat teduh, padahal kelakuannya membuat orang lain ingin terus istigfar.

Arasya berjalan pelan menuju cermin di atas wastafel lalu menatap tulisan buruk sambil tersenyum lebar.

"Oh, jadi kelakuan lo masih sebelas dua belas sama setan!" gerutunya sambil meraih lipstik merah dari dalam tas.

Tangan kanan Arasya langsung menghapus namanya dari cermin lalu diganti menjadi 'Veni'. Sekarang, tulisan di cermin adalah 'Veni bit*h'. 

Arasya langsung tertawa ketika membaca maha karya tersebut. Dalam kecil sekali pun, dia susah sekali untuk menahan tawa.

"Hahahaha ...kalau terus mengganggu, lo gak akan hidup tenang!" ejek Arasya, "lo pikir, gue akan memaafkan beneran? No, bit*h!"

Di saat orang lain berusaha mematahkan perasaanya, Arasya malah terlihat sangat bahagia. Situasi ini memang miris, tetapi cukup menghibur. Tidak apa-apa kalau Veni terus berkhianat. Setidaknya, dia tahu rencana busuk dari mantan sahabatnya itu.

Tanpa banyak omong, Arasya langsung meraih HP-nya kemudian mengirimkan sesuatu dari akun lovely_lubis kepada publik. Dia mengirim postingan tersebut tanpa pikir panjang. Bibirnya semakin melengkung sempurna ketika melihat komentar pada status terbarunya itu.

Komentar ....

@goyang_dumang : bukannya itu adalah Veni? Wow, dia pernah pakai bikini di hotel?

@tepung_kanji : seriusan? Itu Veni? Gila! Masa dia jalan sama om-om.

@Emas_hantaran : pppfftttt ... suka fitnah Arasya sebagai pelac*r, padahal dia sendiri yang ngelakuin itu.

SKANDAL KAMPUS. (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang