DB: Part 8

3.2K 358 58
                                    

Pembacanya banyak, semoga yang ngevote juga banyak 🤗

....

Hubungan Afra dan Alea terlihat semakin akrab, hampir setiap hari Alea dan sang Nenek ke toko, disaat itulah mereka bisa bertemu dan bercanda. Afra yang memang sangat suka anak-anak, membuatnya mudah akrab dengan Alea. Tidak hanya Alea anak kecil yang akrab dengannya, tapi anak-anak panti asuhan juga sangat akrab dengannya, dua kali dalam sebulan ia menyempatkan mampir ke panti asuhan. Memang seperti itulah sosok Afra, menyukai anak kecil, tingkah mereka yang polos dan lucu yang membuatnya suka anak-anak. Namun, saat ia bersama Alea, ada sesuatu yang berbeda yang ia rasakan, ia pun tidak tahu perasaan apa itu, yang pasti Afra senang berada di dekat Alea.

Seperti sekarang, mereka berdua sedang berada di taman, Afra meminta izin pada Dera untuk mengajak Alea jalan-jalan. Nanti pukul dua Afra akan mengembalikan Alea pada sang Nenek.

"Kakak cantik, Lea mau es krim."

"Ayo kita beli!" Afra menggenggam tangan Alea menuju Bapak penjual es krim.

"Lea mau rasa vanilla. Kakak cantik mau rasa apa?"

"Kakak juga mau rasa vanilla, itu kesukaan Kakak. Rasa vanilla dua ya, Pak," ucap Afra.

"Iya, Bu," ucap si Bapak memanggil Afra dengan sebutan 'Ibu' Orang yang melihat mereka akan mengira mereka itu Ibu dan anak, memang seperti itu kelihatannya.

"Ini esnya." Bapak itu memberikan es vanilla. Afra langsung mengambilnya lalu memberikan untuk Alea.

"Makasih Kakak cantik," ujarnya.

"Nah ini untuk Ibu." Afra mengambil es krim itu.

"Berapa, Pak?"

"Sepuluh ribu, Bu."

"Ini uangnya, Pak. Makasih, ayo Sayang." Afra mengajak Alea duduk di kursi taman untuk menikmati es krim mereka.

"Enak ya, Kak?"

"He'em, esnya enak. Setelah ini Alea mau apa?"

"Alea sudah lelah, tapi Alea gak mau pulang maunya sama Kakak cantik..."

"Masih ada tiga puluh menit. Kita ngapain ya? Makan siang sudah, bermain sudah."

"Kita duduk aja," ucap Alea mendongak menatap Afra.

"Oke Adik cantik." Afra mencubit gemes pipi Alea.

Mereka terdiam menikmati es krim sebelum es krim itu mencair karena cuaca siang ini cukup panas.

"Kakak cantik, Ayah Lea pengen banget ketemu Kakak cantik, katanya penasaran dengan Kakak cantik."

"Ayah Alea?"

"Iya, tapi Kakak cantik jangan takut, Ayah baik kok. Ayah juga gak pernah marah-marah sama Lea walau kadang Lea nakal. Tiga kali Ayah nemenin Lea ke toko Kakak cantik, tapi Kakak cantik gak ada di toko."

"Itu artinya belum waktunya Kakak cantik ketemu Ayah kamu."

"Lea sebentar lagi ketemu adik, Lea senang banget punya adik." Afra tersenyum, Alea terlihat sangat bahagia sebentar lagi mempunyai adik. Ya, Naya sedang mengandung.

"Wah ... ada teman main dong? nanti jangan lupakan Kakak cantik ya hehe..."

"Lea gak akan melupakan Kakak cantik kok. Kan Lea sayang Kakak cantik." Afra tertegun mendengarnya, hatinya menghangat saat Alea mengatakan ia sayang padanya.

"Kakak cantik juga sayang Alea." Afra langsung memeluk Alea, tanpa ia sadari, ia menangis. Di sisi lain, ia sangat-sangat merindukan seseorang yang sudah meninggal.

Ditakdirkan Bersama (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang