Untuk pertama kalinya setelah lima tahun pergi meninggalkan Kalimantan Selatan, kini Afra kembali ke kota kelahirannya. Saat ini ia masih berada di bandara Syamsuddin Noor, mereka baru saja sampai.
Kedatangan Afra ke Kalimantan Selatan, karena ingin mengantar adiknya yang akan kuliah di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Afra tidak hanya berdua dengan Ava, tetapi ada Alea dan Gibran yang ikut. Ini kedua kalinya Gibran ke Banjarmasin, pertama kalinya saat ia meminta restu kepada kedua orang tua Afra saat ia ingin menikahi Afra.
"Itu Lita," ucap Ava menunjuk ke arah wanita seumuran dengannya.
Mereka langsung menuju ke arahnya yang sedang celingak-celinguk mencari keberadaan mereka.
"Lita!"
"Ava? Aa ..." Mereka langsung berpelukan melepas rindu. "Kamu berubah banget ih! tambah cantik."
"Kamu juga, glowing banget."
"Gak ah, gini-gini aja. Kak Afra." Lita beralih memeluk Afra, kakak sepupunya sekaligus sahabat Ava.
"Gimana kabar kamu sama Ibu?"
"Alhamdulillah baik, Kak. Ini yang gemesin siapa sih?"
"Anak kakak, Lit. Namanya Alea."
"Aw ... ternyata Kak Afra sudah punya anak, pasti Mas ini suami, Kakak?" Lita melirik ke arah Gibran.
"Iya," jawab Afra supaya cepat agar sahabat adiknya itu tidak banyak tanya jika dikatakan yang sebenarnya.
"Ayo kita pulang!"
"Makasih ya, Lit sudah mau jemput kami."
"Sama-sama, Kak. Aku malah senang bisa jemput kalian, setelah lima tahun tidak bertemu akhirnya kita bertemu lagi. Aku excited banget pengen ketemu kalian."
"Kalau saja Ava gak ada niat mau kuliah di sini, mungkin kami gak akan kembali," ucap Afra.
"Aku kaget saat tiba-tiba Ava minta bantuin nyari rumah kosong, ternyata dia mau kuliah di sini. Padahal kebanyakan orang sini kuliah di luar kota, ini malah mau ke sini."
"Kalian sudah lama saling berkomunikasi?"
"Enggak, baru beberapa bulan lalu, Kak. Awalnya aku DM Ava di Instagram saat ketemu akunnya, terus kami tukaran nomor. Bersyukur banget bisa ketemu di Instagram sampai akhirnya bisa ketemu langsung seperti sekarang," ucap Lita. "Ah iya, masukkan koper Kakak di bagasi."
"Masuk, Pak, Bu," ucap pria itu langsung mengambil alih koper mereka untuk dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
Setelah memasukkan koper, mereka langsung masuk ke dalam mobil Lita. Afra, Alea dan Gibran duduk di kursi belakang, sedangkan Ava duduk di samping kemudi.
"Hah ... setelah sekian lama. Gak kerasa, sudah lima tahun pergi dari sini," ucap Ava menatap keluar jendela.
"Iya, Dek. Kakak kira kita tidak akan kembali ke sini. Sini nyender di bahu bunda, pasti Alea lelah." Alea langsung menuruti ucapan Afra, dia memang merasa lelah.
"Mau langsung ke rumah atau mau singgah dulu?" tanya Lita.
"Kak, kita makan soto Banjar dulu?" Ava menoleh ke belakang.
"Ide bagus, kakak rindu soto Banjar. Makan dulu ya, Lit."
"Oke, Kak."
Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sampai di warung makan yang menjual soto Banjar. Soto Banjar adalah salah satu makanan khas Kalimantan Selatan yang memiliki aroma harum dari rempah-rempah. Soto Banjar salah satu makan yang Afra sangat rindukan dan masih ada banyak lagi makanan khas Kalimantan Selatan yang ingin ia makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ditakdirkan Bersama (End)✓
Ficção AdolescenteAfra Khansa Aelghytha seorang wanita cantik dipaksa kuat oleh keadaan. Semenjak orang tuanya meninggal, kehidupan Afra seketika berubah, ia menjadi tulang punggung keluarga demi sang Adik. Afra memiliki masa lalu yang kelam, masa lalu yang ingin ia...