DB: Part 10

3.4K 359 21
                                    

Pagi ini cuaca tidak bersahabat, bumi  diguyur hujan membuat suasana pagi ini dingin. Afra melamun menatap keluar jendela, tidak ada yang ia lakukan selain duduk. Hujan membuatnya bisa bersantai karena tidak ada pembeli yang datang.

Entah sudah berapa lama ia duduk termenung di pojok kiri, hal itu menyita perhatian teman-temannya. Tidak biasanya Afra terlihat galau seperti sekarang.

"Macem tak bersemangat je ai tengok," ucap Ratna berbahasa Malaysia. Afra mengalihkan pandangannya.

"Lama kamu gak ngomong pakai bahasa Malaysia, Mbak kira sudah lupa," ucap Afra.

Ratna memang berasal dari Malaysia namun, sudah sangat lama ia menjadi warga negara Indonesia dan menetap di Bandung.

"Hehe ... walau lame tak balik kampung tetaplah ingat. Ah iya baru ingat! kata Mbak Ana kue sudah siap diantar."

Afra mengangguk sambil tersenyum tipis. "Ya udah, Mbak mau nganter pesanan dulu."

"Masih hujan, Mbak."

"Kan pakai mobil."

"Ah iya hehe..."

Afra melangkah menuju dapur, hari ini mereka mendapatkan pesanan snack box untuk acara syukuran. Meski diluar masih hujan, itu tidak akan jadi alasan Afra untuk tidak mengantarnya.

"Mbak sama siapa?" tanya Lidya.

"Siapa yang mau nemenin Mbak?"

"Aku deh Mbak, bosan diam aja dari tadi," ucap Jinan. Afra mengangguk sambil membawa plastik berisi snack box.

"Hati-hati nyetirnya, Dek! hari hujan," ucap Lara.

"Iya, Mbak."

Setelah kotak-kotak berisi kue tersusun rapi di dalam mobil, Afra dan Jinan langsung masuk ke dalam, tidak lama kemudian mobil mulai pergi meninggalkan halaman toko.

Hujan masih turun namun, sudah tidak sederas tadi. Jalanan tidak terlalu ramai, hanya mobil yang bisa melintas di hari hujan, tapi ada beberapa pengendara motor yang memakai jas hujan. 

"Mbak awas!"

Cit

Hampir saja Afra menabrak pejalan kaki yang tidak hati-hati menyebrang.

"Astaghfirullah ... syukur kamu ngasih tau Mbak, Nan!"

"Mbak gapapa?"

"Kamu gapapa, kan?"

"Gapapa, Mbak. Mbak lagi ada masalah ya?"

"Tiba-tiba perasaan Mbak gak enak. Maaf ya, hampir saja kita nabrak." Afra kembali menginjak pedal gas.

"Gapapa kok, Mbak. Nganternya kemana, Mbak?" tanya Jinan.

"Nih TK dekat SD. Ada murid yang lagi ulang tahun."

"Oh, pantas ada susu kotak di dalamnya."

Keadaan kembali hening, Jinan menatap keluar jendela, Afra mencoba fokus menyetir walau sebenarnya banyak hal yang sedang ia pikirkan.

Lima belas menit diperjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Perlahan hujan sudah mulai berhenti, hanya gerimis.

"Bu."

"Eh datang juga si Mbak. Langsung bawa kedalam," ucap Ibu itu.

Afra dan Jinan langsung mengangkat plastik berisi snack box, dibantu beberapa guru yang mengajar di TK itu.

"Terima kasih sudah ngantar. Ini uangnya, Mbak."

"Terima kasih kembali. Kami pamit pulang dulu, Bu," ucap Afra sambil tersenyum.

Ditakdirkan Bersama (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang