Keesokan harinya, Afra baru saja terbangun dari tidurnya. Tidurnya sangat nyenyak dan nyaman sehingga ia bangun agak kesiangan. Syukurnya saat ini ia masih halangan, sehingga ia tidak terlewatkan waktu shalat.
Afra menatap anak kecil yang masih tertidur dalam pelukannya. Ia baru ingat, ia tidur bersama Alea, itu yang membuat tidurnya sangat nyenyak.
"Kakak cantik."
"Pagi sayang." Afra menyentuh dahi Alea yang ternyata sudah tidak hangat lagi.
"Kakak cantik beneran tidur sama Alea?"
"Iya. Kakak cantik menepati janji, 'kan?"
"Aa ... makasih Kakak cantik."
"Alea gak sakit lagi, 'kan?"
Alea menggeleng kepalanya. "Lea sudah sembuh! Lea juga sudah gak pusing lagi." Afra tersenyum mendengarnya.
"Alhamdulillah, Kakak senang mendengarnya. Kakak mau cuci muka dulu." Afra beranjak dari kasur. Syukurnya ia juga sudah tidak merasa sakit, badannya terasa lebih segar.
Setelah dari kamar mandi, Afra menghampiri Alea yang duduk di atas kasur, anak itu sedang melamun.
"Alea kenapa?"
"Gapapa. Lea merasa senang aja bangun tidur ada Kakak cantik."
Tok ... tok ...
Suara ketukan pintu terdengar, Afra langsung membukakan pintu.
"Sudah bangun. Gimana keadaan kamu hari ini, Nak?" tanya Dera.
"Alhamdulillah sudah sehat, Bu. Alea juga sudah sehat."
"Alhamdulillah, lega Ibu dengarnya. Ibu mau liat keadaan kalian aja kok, sebentar Ibu ambilkan sarapan."
"Gak usah, Bu. Saya turun ke bawa aja."
"Eh jangan, kamu harus tetap istirahat."
"Saya sudah sembuh kok, Bu. Sebentar lagi kami akan turun, Ibu jangan bawa sarapan ke kamar." Dera tersenyum mendengarnya.
"Baiklah kalau gitu. Ibu tunggu di bawah."
"Iya, Bu."
"Alea, cepat cuci muka terus gosok gigi ya? Setelah itu kita sarapan."
"Iya, Nek," jawab Alea.
Setelah Dera pergi, Afra kembali masuk ke dalam. Ia menunggu Alea di kamar mandi. Sambil menunggu, Afra merapikan tempat tidur, tidak lupa ia membuka gorden kamar dan jendela agar angin masuk.
"Alea gak mandi?" tanya Afra ketika Alea sudah keluar dari kamar mandi.
"Dingin."
"Ya udah, sekarang kita ke bawah yuk. Alea sudah sembuh kan? atau mau Kakak cantik ambilkan sarapan untuk Alea?"
"Gak, Lea mau sarapan bareng Kakak cantik." Afra tersenyum mendengarnya, lalu mereka melangkah bersama menuju dapur.
Dua orang yang ada di meja makan terkejut melihat Afra, saking terkejutnya mereka tidak berkedip, antara percaya dan tidak.
"Mbak Afra, 'kan?" tanya si wanita.
"Eh, kamu yang kemarin beli donat di toko?"
"Iya, aa ... gak nyangka Mbak ada di sini." Wanita itu nampak sangat bahagia melihat Afra ada di rumahnya.
"Ini yang namanya 'Kakak cantik' Fir," ucap Dera.
"Wah, Mbak ini yang ternyata sering Alea ceritakan. Ya Allah, gak nyangka ih Alea dekat dengan Mbak Afra."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ditakdirkan Bersama (End)✓
Fiksi RemajaAfra Khansa Aelghytha seorang wanita cantik dipaksa kuat oleh keadaan. Semenjak orang tuanya meninggal, kehidupan Afra seketika berubah, ia menjadi tulang punggung keluarga demi sang Adik. Afra memiliki masa lalu yang kelam, masa lalu yang ingin ia...