salebaud. 12

327 15 0
                                    

Pagi pagi buta Bara sudah sampai di rumah nya

Sial! Sial! Sial!

Niat Belinda untuk menghindari seorang Bara nyatanya gatot! Gagal total!

Kan Belinda masih kecewa sama Bara, walaupun sebenarnya tidak bisa di pungkiri bahwa ia sedikit senang. Entahlah rasanya sangat berbeda. Seumpama dirinya tidak sekecewa ini dengan Bara mungkin dia akan paling bersemangat hari ini, tapi nyatanya ia malah merasa kecewa

"Belin! Di tungguin kak Bara nih! Cepetan dong sayang!" Teriak Cilsia dari bawah

"Iya mah! Bentar"

Belinda tidak mengenakan riasan sedikitpun, ia hanya mengenakan tan top hitam dan dilapisi cardigan berwarna merah maron dengan celana jeans putih dengan snecer berwarna putih terpasang di kakinya, tak lupa ia membawa tas selempang kecil warna hitam kesukaannya

Ia berjalan turun ke bawah dengan pelan, ia benar - benar belum siap untuk bertemu dengan Bara

Sesampainya di bawah Belinda menatap Bara yang juga menatapnya, dengan cepat Belinda mengalihkan pandangannya.

Saat ini Bara hanya mengenakan celana jeans warna hitam, baju sedikit longgar warna hitam dan di lapisi jaket kulit warna hitam. Semua warna hitam! Belinda saja bingung

Bara menatap Belinda tanpa berkedip

Ya! Dia terpukau dengan kecantikan alami yang dimiliki gadis di depannya ini

"Yaampun sayang kamu cantik bangettt!" Pekik Cilsia dengan senyum semringah

"Mamah!" Tegur Bagas

"Ih apasih pah! Orang anak kita emang cantik" kesal Cilsia mendelik

Belinda hanya tersenyum tipis, dirinya gugup karena sedari tadi Bara menatapnya dengan begitu lekat

"Yaudah tante kita berangkat dulu" pamit Bara sambil menyalami kedua tangan orang tua Belinda

Mama! Papa! Jangan izinin Belin pergi! Teriak Belinda dalam hati

"Belin sayang kok diam aja" ucap Cilsia

"Eh! Iya ma"

Dengan terburu buru Belinda menyalami kedua orang tua tersayangnya

Dan pergi keluar mendahului Bara

Hab!

"Kenapa pergi duluan?" Tanya Bara sambil menggenggam pergelangan tangan Belinda

"Ga papa" jawab Belinda singkat

Bara hanya menghela nafas nya kasar

"Ayo!" Ajak Bara sambil menarik Belinda menuju mobilnya

Bara membuka pintu mobilnya, mempersilahkan Belinda untuk masuk. Sedangkan Belinda terdiam membeku

"Belin!" Panggil Bara kala Belinda hanya terdiam

Tanpa mengucap sepatah kata pun Belinda masuk kedalam mobil di ikuti Bara. Di dalam mobil mereka hanya diam, dengan sesekali Bara mencuri pandang ke arah Belinda

Sesampainya di pantai Belinda turun dari mobil dan menduduki bangku yang tersedia di bawah pohon, di susul Bara

"Mas!" panggil Belinda tiba - tiba tanpa menghadap ke arah Bara, membuat Bara menghadap kearahnya

"Kenapa hmm?"

"Mas udah minta izin sama tabiat- emm.. maksut aku mas udah minta izin sama kak tabita kan?"

Mulutnya ini memang tidak bisa di kondisikan

"Maksut kamu?" Tanya Bara dengan datar

Kenapa dirinya menjadi kesal! Padahal tidak ada yang salah dari pertanyaan gadis di depan nya ini. Dan kenapa ia juga harus marah karna Gadis di depannya ini mengubah kosa kata menjadi aku-kamu

"Aku ga mau kak Tabita ngancam aku lagi" jawab Belinda blak blak an

"Belin! Saya kesini ngajak kamu biar saya ga ngerasa bersalah terus karena ninggalin kamu waktu itu! Dan justru Tabita yang menyuruh saya minta maaf sama kamu dan ngajak kamu kesini! Jadi jangan menjelek - jelekkan Tabita!" Intonasi Bara mulai meninggi

Dirinya tidak terima kekasihnya di jelek jelekkan oleh gadis kecil di depannya

"Nyatanya bener mas! Dan kalau mas Bara ngajak aku kesini karena kak Tabita, mendingan ga usah! Aku ga butuh-"

"Belinda!" Bentak Bara sampai berdiri

Belinda terkekeh pelan, ia menatap ke arah Bara dengan tatapan teduh nya. Ia pun ikut berdiri menghadap Bara

"Lagi mas?"

Bara diam, ia sadar bahwa ia telah membentak gadis di hadapannya ini

"Mas Bara bentak aku! Mas Bara tau?!" Tanya Belinda dengan air mata di pelupuk matanya siap untuk tumpah, hidung dan pipi tembam nya memerah

"Mas Bara udah ngasih harapan ke aku! Mas Bara yang ngejanjiin semua hal, tapi Mas Bara sendiri yang mengingkari! Mas Bara minta aku buat nunggu Mas Bara selama tujuh tahun! Tujuh tahun Mas! Apa Mas Bara pikir tujuh tahun itu singkat?! Dan apa nyatanya? Mas Bara dengan begitu mudahnya mengingkari semua itu!" Teriak Belinda murka

Bara diam sambil tetap menatap Belinda tajam

"Mas Bara pikir aku wanita apaan?! Gampangan?!"

"Belinda!" Bentak Bara sambil mengangkat tangan nya hendak menampar Belinda

"Apa?!" Tantang Belinda

"Mau nampar aku? Justru di sini seolah aku yang salah! Padahal nyatanya Mas Bara yang ngasih aku harapan ber tahun tahun! Mas Bara masih berpikir tujuh tahun itu waktu yang singkat?"

"Belinda sa-"

"Tutup mulut lo!" Sentak sosok pria yang seumuran dengannya

"Ga usah ikut campur!" Bentak Bara

"Ikut saya" kata sosok itu sambil menggenggam tangan Belinda erat tanpa mengindahkan ucapan Bara

"Bangsat!" Umpat Bara keras

Bugh!

Bara melayangkan tonjokan ke arah rahang pria itu

Bugh!

Mereka pun saling tonjok menonjok

Belinda benar benar terkejut, ia pun berusaha untuk memisahkan mereka

"Stop!"

"Udah!"

"Mas Bar-"

Bugh!

"Akhhh!" Teriak Belinda kala terkena pukulan

"Bajingan!" Umpat pria itu

Bugh!

"Banci!"

Dengan cepat pria itu menggendong Belinda ala bridal style. Bara hanya terdiam menatap kedua orang itu pergi menjauhi nya. Ia menatap tangannya tak percaya

Maafkan saya Belin

Batin Bara

I Love You! || Mr.B (On Going!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang