"Aku butuh bantuan kalian" kata Belinda di sela sela makannya
Rean dan Mila saling lirik satu sama lain
"Bantuan apa?" Tanya Rean mewakili
"Buat ngasih pelajaran tuh Tabiat!" Jelas Belinda
Mila dan Rean terlihat menghela nafasnya lelah, secara sahabatnya mereka yang satu ini sudah membuat mereka pusing
"Pelajaran apa lagi sih bel? Lo belum puas buat Tabiat malu di depan umum?" Kesal Mila
Pasalnya dulu Belinda pernah menaruh selai stroberi di tempat duduk Tabita saat mengganggu dirinya dan Bara, al hasil baju putih Tabita di bagian pantat terlihat jelas bernoda merah. Dan yah kalian pasti tau kan kedepannya seperti apa
"Itu baru pemanasan! Yang ini baru permulaan!" Sentak Belinda
"Ck! lo kenapa sih Bel, benci banget sama kak Tabita padahal dia itu baik sama lo" Bela Rean pada Tabita dengan sedikit menaikkan sedikit Volume nya
"Ya karna kalian ga tau Tabita kayak apa! Udah ah capek ngomong sama kalian! Gak akan ada orang yang paham sama perasaan aku! Kalau kalian ga mau bantuin bilang!" Sentak Belinda marah
Ia berlalu pergi meninggalkan kafe menuju ke tempak seseorang, yang mungkin akan membantunya
"Bel!" Teriak keduanya kompak
Merekapun mencoba mengejar Belinda, tapi Belinda lebih dulu masuk ke dalam taksi
Yess! Akhirnya dengan ketekatan Belinda ia bisa menaiki kendaraan umum! Itu semua juga bantuan dari abang ojek dulu, kalian pasti ingat bukan?
"Pak kejalan mawar, blok 9, nomor 4"
"Siap!"
..🐒..
"Maaf telat" sesal Belinda
"Ga papa" jawab Laras sambil tersenyum tipis
"Jadi gimana?" Tanya Belinda tak sabaran
"..."
Mereka diam. Laras yang nampak enggan menjelaskan, dan Wiliam yang menatap Laras dengan lekat
"Heh! Kok ga di jawab sih! Katanya mau jelasin" cemberut Belinda
"Nih, semuanya ada di situ" kata Laras sambil menyerahkan sebuah Map berwarna merah kepada Belinda
Setelah itu keadaan hening, dengan Belinda yang sibuk membuka Map yang di berikan Laras kepada nya, Laras yang membuang muka, dengan Wiliam yang terus menatap Laras dengan mata tajam nya
"Ternyata ingatan itu nyata?" Tanya Belinda dengan mata berkaca kaca
Laras mengangguk prihatin
"Pantas saja, semua terlihat nyata. Jadi selama ini?"
"Iya semua benar" jawab Laras yang matanya ikut berkaca kaca
"Ini kalian dapat dari mana?" Tanya Belinda penasaran
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit
"...."
Sudah cukup Belinda kesal!
"Kalian kenapa sih?!" Teriak Belinda kesal
"Ga papa" jawab mereka kompak
Oke! Bolehkah Belinda mengumpati kedua orang yang lebih tua di depannya ini
"Rencana mu apa?" Tanya Wiliam yang sedari tadi diam
"Nyulik Tabita" jawab santai Belinda
"Buat apa?" Dingin Wiliam
"Cih!" Laras berdecih sinis
Wiliam hanya melirik Laras sebentar dan beralih menatap ke arah Belinda lagi
Belinda merasa ada yang tidak beres dengan kedua orang di depannya, ia sampai greget sendiri melihatnya
"Kalian saling kenal?" Tanya Belinda heran
"Hmm"
"Gak!"
Jawab mereka kompak, tapi jawabannya tak sama
Belinda menatap keduanya berang, ini yang bener yang mana?!
"Yang bener yang mana?" Tanya Belinda mencoba sabar
"Saya"
"Gue"
Lagi dan lagi mereka menjawab dengan kompak, tapi tidak dengan jawaban
"Nyebelin!" Pekik Belinda kesal
"Udah! Jadi kalian mau bantuan aku ga sih?"
"Mau"
"Oke"
Sabarrr Belinda Sabarrr! Orang sabar nikah sama Jungkook!
"Jadi, kapan?" Tanya Laras
"Emm.. besok gimana?" Usul Belinda setelah lama berfikir
"Oke!" Kali ini jawaban mereka kompak
"Jangan sampai menyakiti Tabita terlalu dalam" peringat Wiliam
"Apa hubungannya dengan mu?" Sinis Laras
"Ada separuh hidup saya" jawab Wiliam santai
Nyess!
Hati sape tuhh?!
Laras terdiam, sedangkan Belinda sedang berfikir keras apa maksut ucapan Wiliam?
TBC
LARASIA CORNEO
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You! || Mr.B (On Going!)
Romance[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU UNTUK MEMBACA] Warning❗banyak kata - kata kasar🚫 Harap bijak dalam memilih cerita❌❌ ______________________________ ❎❎❎❎❎❎❎❎❎❎❎ 10/09/21 Ini adalah kisah dari seorang gadis yang teramat tergila - gila denga...