"Setan!" Teriak Laras keras kala Wiliam baru saja mengecup bibirnya secepat kilat
"Lo ga usah se enaknya ya anjing!" Amarah Laras meluap luap seketika
Wiliam hanya memperlihatkan mata berkaca kacanya
"Ini juga karna kam-"
"Gue? Gue emang ngapain lo bangsat!" Potong Laras sambil menodongkan spatula yang ia bawa. Wiliam menundukkan kepalanya dalam
"Lo tuh bener ben-"
"Udah lah kak kasian tuh" potong Belinda menatap Wiliam prihatin
Ya Belinda sudah kembali ke Jakarta kemarin. Itupun dirinya tidak tahu. Pagi pagi dirinya sudah terbangun di dalam pesawat, tidak mungkin kan dirinya minta turun saat itu juga? Memang sialan Bara. Bahkan kemarin dirinya mendiami Bara, sampai Bara terserang demam. Salahkan saja Bara yang berbuat seenaknya
"Sialan!" Umpat Laras dan kembali memasak untuk mereka
Saat ini mereka berada di apartemen milik Bara, jika saja Bara tidak sakit dan suruhan dari orang tuanya mana mau Belinda memaafkan Bara
"Perbanyak sabar kak" kata Belinda
"Gimana mau sabar sih Bel! Kelakuan dia itu makin menjadi tau ga! Dulu aja selingkuh-"
"Kan aku lagi khilaf sayangggg!" Rengek Wiliam
"Tuhkan lo tau sendiri! Alasannya berubah lagi" tunjuk Laras pada Wiliam yang sedang cemberut di meja makan
"Ya ga gituuuuuu!" Rengeknya
"Trus gimana bangsat?! Lo aja dulu bisa khilaf ga mungkin kan lo keesokan harinya ga bakal khilaf lagi?! Yang namanya bajingan juga bakal tetep jadi bajingan!" Kali ini Laras tidak main main dalam ucapannya, matanya tersirat akan keterlukaan
"Maaf" sesal Wiliam
Laras hanya diam dan sibuk memasak, Belinda tau apa yang dirasakan Laras saat ini. Ia mengalihkan tatapannya ke arah Wiliam yang menunduk dengan mata berkaca kaca
"Ekhem" dehem Belinda
"Mendingan kak Wil ikut mas Bara sama Rean aja deh" usul Belinda
"Yaudah aku pergi dulu, kamu jangan kecapean sayang. Aku ga mau kamu sama baby kenapa napa" kata Wiliam kepada Laras yang masih sibuk memasak
Belinda terkejut bukan main kala mendengar ucapan Wiliam
"A-apa?" Tanya Belinda terbata bata syok lebih tepat nya
Brakk!
Laras membuang sendok ke sembarang arah
"Kamu denger sendirikan Bel, apa yang di bilang Wiliam tadi" kata Laras sambil terkekeh miris
"K-kak"
"Aku hamil Bel, anak si brengsek William" kata Laras bergetar
"G-gimana b-bisa kak?" Hanya itu yang bisa Belinda ucapkan
"Lo tau? Dia masukin obat perangsang di minuman gue, dan lo tau lah apa yang terjadi selanjutnya" miris bukan nasip si Laras ini
"Jadi kakak mau nikah sama kak Wil karna ini?"
Ya, beberapa bulan yang lalu Laras dan Wiliam menggelar pernikahan yang mewah
"Iya, kamu tau sendiri kan aku udah sangat kecewa sama William Bel. Ga cuma satu kali dia selingkuhin aku tapi berkali kali. Ga mudah buat aku nerima William lagi Belin" frustasi Laras
"Berapa minggu?" Tanya Belinda lagi
"Enam minggu lebih lima hari" jawab Laras
"Mau bagaimanapun juga kakak harus ngasih kesempatan buat kak William. Dia ayah dari anak yang ada di kandungan kakak. Kakak Ga Mau kan anak kakak tanpa seorang ayah? Aku tau ini sulit buat kakak, tapi ini yang namanya takdir kak" ucap Belinda
Seperti masalah dirinya dengan Bara. Sebenarnya sangat sulit untuk menerima Bara kembali, tapi ini yang dinamakan takdir
"Aku tau"
"Tapi kenapa kak William ngelakuin itu sama kakak?" Ini yang sedari tadi mengganggu fikirannya
Laras menghela nafas secara kasar
"Dia tau kalau aku bakal tunangan sama Arkan. Anak rekan bisnis papa" jelas Laras
"Arkan?" Beo Belinda
Sepertinya dirinya pernah mendengar nama Arkan, bahkan nampak tidak asing
"Arkan itu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You! || Mr.B (On Going!)
Romans[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU UNTUK MEMBACA] Warning❗banyak kata - kata kasar🚫 Harap bijak dalam memilih cerita❌❌ ______________________________ ❎❎❎❎❎❎❎❎❎❎❎ 10/09/21 Ini adalah kisah dari seorang gadis yang teramat tergila - gila denga...