nalibmeshulupagit .39

377 13 58
                                        

Benar sudah apa yang di katakan Bara kemarin

Ucapannya benar benar tidak kawe kawe

Dirinya di depan meja rias dengan pantulan  wujud yang seperti bukan dirinya sedang menatap kearah depan dengan tatapan masih tak percayanya

Dirinya nikah beneran sama Bara?

Kejadian kemarin membuat dirinya mau tak mau harus menerima pinangan Bara, jika tidak Bara akan nekat untuk menjatuhkan dirinya dari balkon apartemen kamarnya

Flashback on

"Beneran nih saya bakal terjun dari sini!" Teriak Bara mengancam dari ujung balkon kamarnya kala Belinda menolak menikah dengannya

"Terjun aja!" Wiliam menjawab tak peduli dengan tangan kiri memeluk pinggang sang istri dan tangan kanan yang membawa buah pisang

Laras mencubit perut Wiliam keras kala suaminya ini tidak mengerti situasi

Sedangkan Mila dan Rean saling lirik satu sama lain, dan secara bersamaan juga mereka menghela nafas dengan kasar kala melihat drama reel di depan mereka

Mila dan Rean tentu kaget kala mereka baru tiba sudah di suguhi drama indosiar Bara yang akan bundir

"Kamu apa apa an sih! Turun!" Sentak Belinda marah

Belinda nampak frustasi dengan tingkah Bara

"Gamau! Saya ga bakal turun kalau kamu ga mau nikah sama saya!" Keukuh Bara

"Oke kita nikah!" Putus Belinda cepat, kala Bara mengayunkan satu kakinya dengan bebas

"Yes!" Seru Bara dan loncat ke arah Belinda

Ia memeluk Belinda dengan erat penuh kasih

Mila, Rean, Laras dan Wiliam menatap miris pasangan di hadapan mereka yang penuh dengan drama indosiar

"Padahal lo lagi di kibulin Bel" batin mereka semua prihatin

Flashback off

"Bentar lagi mulai loh sayang" kata Cilsia

"Mah" panggil Belinda lirih

"Kenapa? Kok mendung gitu wajah nya?" Tanya Cilsia terkekeh kecil

"Bener ga sih ma keputusan aku?"

Jujur saja Belinda saat ini masih bimbang, hatinya sedikit merasa bimbang. Penuh ketakutan

"Dengar mama, keputusan kamu udah tepat banget sayang. Kamu ga lupa kan tentang janji kamu sama kak Andini" kata Cilsia mencoba menenangkan anaknya yang terlihat ragu

"Tapi-"

"Apa aku kabur aja ya ma" hal tak masuk akal yang di ucapkan Belinda membuat sang mama tertawa

"Kamu mau buat Bara gila?" Pertanyaan Cilsia, sontak membuat Belinda berfikir lagi

"Ya ampun! Mantu bunda cantik banget!" Heboh sosok wanita paruh baya dengan pakaian modis serba dolar itu, datang menghampiri dirinya dengan heboh nya

"Ya ampun bunda kangen banget sama kamu sayang" kata Lisa

Sambil memeluk Belinda erat dengan Belinda yang masih tertegun

"Maafkan kesalahan bunda yang dulu ya sayang" sesal Lisa

"Udah ga papa bunda, udah Belin maafin" kata Belinda lembut

Mereka pun kembali berpelukan

"Ekhem" deheman seseorang mampu membuat pelukan mereka terlepas

Sosok pria paruh baya sudah menunggu dirinya di depan pintu. Belinda tersenyum pria paruh baya itupun balas tersenyum. Ia papa nya Bagas

"Bunda turun dulu ya sayang, papa mertua kamu nyuruh bunda turun" pamit Lisa

"Iya bunda" Lisa pun berlalu

"Ayo sayang!" Ajak Cilsia

Belinda melangkah dengan di dampingi mama papa nya

Dari kejauhan Belinda dapat melihat sosok pria yang begitu tampan, dan gagah nya memakai setelan jas hitam yang sebentar lagi akan menjadi suaminya

Bara yang sedari tadi tidak bisa diam dari duduknya. Ia gugub, bertambah dengan kehadiran wanita yang begitu cantik yang sebentar lagi akan menjadi calon istrinya itu membuat dirinya semakin bertambah gugub bukan main. Ia berdiri dari duduknya kala melihat Belinda perlahan lahan melangkah ke arahnya

Belinda duduk di sebelah Bara. Disana sudah ada kedua orang tua mereka, para sahabat dan teman temannya, dan para kolega bisnis kedua orang tuanya dan Bara

Bara menarik nafasnya dalam dan menerima uluran tangan pak penghulu

"Saya terima nikah dan kawinnya Belinda Eveline Celinesie binti Bapak Bagas Aditama dengan mas kawin seperangkat alat Sholat dan perhiasan seberat sembilan ratus gram, dua jet pribadi, enam Vila, tiga kapal pesiar, uang tunai sembilan ratus milyar uang amerika, uang tunai lima ratus juta Dolar, lima rumah atas nama Belinda, dua puluh lima saham atas nama Belinda, sembilan belas apartemen atas nama Belinda, dibayar tunai" dengan sekali tarikan nafas Bara dengan lancar mengucapkan janji suci di hadapan para saksi

Semua orang di sana melongo karena mendengar mas kawin dari Bara, bahkan Belinda sekalipun. Beberapa teman temannya sudah jatuh pingsan. Benar benar tidak kaleng kaleng

"Bagaimana para saksi?" Tanya pak penghulu

"SAH!"

"ALHAMDULILLAH!"

Detik itu juga mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri

Belinda mencium punggung tangan Bara, begitupun Bara mencium dahi Belinda dengan sayang


END























































Tapi boong!

Wkwkwkwk

Belum, belum END

Kayak sayang banget kalau end sekarang

Nunggu bentar lagi ya

Selamat berbuka puasa bestii

Jangan lupa perbanyak doa di bulan ramadan ini

Jangan lupa Vote dan komennya juga

Yang belum Vote, vote dulu yuk!

Biar aku makin semangat buat lanjutin ini cerita, biar lancar dapat ide nya dan tambah semangat. Juga biar ga bakal berhenti di tengah jalan karna minim vote and komen☺

Karena jumlah pembaca sm vote sangat beda jauh sekali

Bagi yang sudah vote

Maksih dan i love you💜

See you💜

I Love You! || Mr.B (On Going!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang