napaledhulupagit .38

307 12 8
                                    

"Dia tau kalau aku bakal tunangan sama Arkan. Anak rekan bisnis papa" jelas Laras

"Arkan?" Beo Belinda

Sepertinya dirinya pernah mendengar nama Arkan, bahkan nampak tidak asing

"Arkan itu-"

"Sayanggg!" Teriak Bara dari ruang tamu

"Ck" decak Belinda kesal

Laras menahan tawanya

"Sayanggggggggggggg!" Teriaknya lagi terdengar kesal

"Ck, bentarrrrrrrr!"

"Udah sana samperin, bisa barabe urusannya nanti" kata Laras

"Bentar ya kak" pamit Belinda merasa tak enak

"Ga usah ngerasa ga enak, bentar lagi Mila juga kesinikan?"

"Iya, Mila bentar lagi kesini kok. Tapi ini kan belum selesai" kata Belinda

"Ini udah mau selesai kok. Tinggal nunggu api nya mendidih aja" jawab Laras

"Sayanggggggggggggggg!" Teriakan Bara terdengar lagi tapi kali ini lebih terdengar keras

"Udah samperin sana" kata Laras

"Kakak jangan capek capek, nanti kalo butuh sesuatu panggil aku aja" ujar Belinda

"Iyaa"

..🐒..

"Sayy-"

"Apa?! Mau teriak lagi?" Kesal Belinda

"Enggak kok hehe" jawaban Bara tentu membuat Belinda mendengus kesal

"Apa?" Ketus Belinda

"Suruh mereka pulang yang" rengek Bara manja

"Tega?" Belinda menaikkan sebelah alisnya

"Ngapain ga tega!" Cemberut Bara

Plakk

"Mulutnya!" Tegur Belinda setelah menggeplak mulut sexy Bara

"Aku lagi sakit loh sayang, kamu kok kasar sihh..." rengek Bara mulai kembak kembik

Mampus batin Belinda ketar ketir

Dalam hitungan detik sudah pasti Belinda segera kerepotan

Satu

Dua

Ti-

"Hiks.. hiks... hiks!" Pecah juga tangis yang Bara tahan sedari tadi

Belinda menghela nafasnya kasar

Mana Bara yang gengsi dan angkuh itu? Kenapa sekarang Bara malah lembek kek peyek?

"Udah jangan nangis, mau apa hm" tanya Belinda sambil mengusap rambut Bara penuh sayang

"Disini aja, temenin aku" kata Bara sambil memeluk Belinda erat

"Elus elus yang" Bara mengarah kan tangan Belinda ke arah rambut nya

Belinda pun menuruti keinginan bayi nya ini

"Yang" panggil Bara

"Kenapa? hm"

"Pusing" adu Bara layaknya anak kecil

"Mau ke dokter?" Tanya Belinda khawatir

"Ga mau" tolak Bara

"Oh! ya, Rean mana?" Bingung Belinda kala dirinya tak melihat keberadaan sahabatnya yang satu ini

"Jemput Mila" Jawab Bara pelan

"Takut suntik tuh Bara Bel" ember Wiliam yang baru datang dari kamar mandi

Bara menatap Wiliam tajam, Wiliam tertawa terbahak bahak

"Kamu takut jarum suntik?" Tanya Belinda tak percaya

"Ihh sayang" rajuk Bara

"Lo tau ga Bel" kata Wiliam tiba tiba

"Apa?" Bingung Belinda

"Si Tara mantan tunangan Bara masih aja hubungin tuh lakik lo" kompor Wiliam

Bara memelototkan matanya ke arah Wiliam. Dengan segera dirinya bangkit beralih menatap Belinda yang kini menatapnya tajam

"Enggak sayang!" Bantah Bara

"Halah kemarin lo juga ketemu sama dia, mana di kafe lagi" kata Wiliam

Dasar kompor!

"Aku ketemu sama dia sebatas kerjaan sayang, aku juga ga bales pesan pesan dia" kata Bara mencoba membuat Belinda percaya

"Jangan percaya Bel" kompor Wiliam semakin panas

"DIEM LO ANJING!" Bentak Bara

"Ga usah hubungin aku" kata Belinda dan menjauh dari Bara. Ia duduk di Sofa yang agak jauh dari Bara

"Sayang"

"Sayang"

"Sayang hiks.. hiks.."

"Maaf hiks"

Wiliam tertawa terbahak bahak karena berhasil membuat Bara menangis, ia mengeluarkan ponselnya yang mahal untuk mengambil adegan di mana mantan sohibnya ini nangis kejer

Bukannya membujuk Bara yang sedang menangis dan ngambek padanya, Belinda dengan wajah tak berdosanya malah berleha leha duduk di sofa yang empuk dengan nikmat

Bara ya semakin keras lah nangisnya!

"Nanges tross!" Ejek Wiliam sambil tertawa ngakak dan masih saja merekam aktivitas bayi Bara saat ini

Bara yang mendengar ucapan Wiliam pun lebih keras lagi nangisnya

"Ayangggggggg!" Jerit Bara kesal sambil melempar bantal hangat ke segala arah dengan brutal. Sebenarnya sasarannya cuman satu, yaitu Wiliam

"Heh!" Kaget Belinda karena ulah Bara

"Anjing!" Umpat Wiliam kala wajah tampannya di lempar buah apel oleh Bara, al hasil ponsel mahalnya jatuh mengenaskan ke lantai

Bara menatap cemberut kearah Belinda, sedangkan Belinda hanya menaikkan sebelah alisnya sambil memakan apel merah segar yang lebih menggoda ketimbang Bara

Ia masih kesal dengan Bara yang tidak memberitahunya jika dirinya sedang bertemu dengan si Tara. Walaupun hanya masalah bisnis akan tetapi yang namanya pasangan pasti ada terselip nya rasa cemburu

"Besok kita nikah!" Tegas Bara tak menerima bantahan

"Apa?!" Kaget Belinda sampai terjungkal

I Love You! || Mr.B (On Going!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang