Salebagit.13

330 15 0
                                    

"Makasih" ucap Belin dengan kepala menunduk

"Untuk?" Tanya pria itu

"Kak Wiliam udah ngobatin pipi aku" jelas Belin dengan kepala masih menunduk

Dengan perlahan Wiliam mengulurkan tangannya memegang dagu Belinda lembut dan mengangkat nya secara perlahan

"Seorang Queen tidak di diperbolehkan untuk menunduk kan kepalanya" kata Wiliam lembut

Membuat Belinda menegang

"Ma- maksudnya?"

"Mahkkotanya bisa jatuh" lanjut Wiliam

Blusshh!

Wajah Belinda memerah, walaupun dirinya tidak menyukai pria di depannya ini. Tetap saja dirinya perempuan, yang tidak tahan akan ketampanan sosok pria di depannya

"Kamu special di mata laki laki yang tulus, jadi jangan pernah bersedih" kata Wiliam

"Special?"

"Hmm, Bara tidak pantas untuk mu"

"Kamu terlalu sempurna buat Bara yang Buluk" lanjut Wiliam

Membuat Belinda langsung terperangah

..🐒..

"Hatcim!"

"Hatcim!"

"Ya ampun sayang kamu demam!" Histeris Cilsia

"Ga usah sekolah biar papa yang izin, kamu cukup istirahat di rumah. Tidak ada bantahan!" Tegas Bagas

"Minum obat nya dulu" kata Cilsia sambil menyodorkan beberapa obat obatan

"Mama hari ini ga kerja" lanjut nya lagi

"Mymom kerja aja, Belin ga apa apa kok" ucap Belinda, ia tidak ingin menjadi penghalang untuk kedua orang tuanya

"Ga apa apa gimana! Badan panas kayak gini!" Teriak Cilsia gregetan

"Sebenarnya kamu ada masalah apa sama Bara?" Tanya Bagas

"Ga ada apa apa pa, papa udah nanya loh dari semalem" gugup Belinda

"Ya kan papa curiga aja, kamu pulang pulang bibirnya luka. Sampe sobek kayak gitu lagi. Papa kan khawatir" kata Bagas sambil menatap putrinya teduh

"Atau ini ulah Bara?!" Tajam Bagas, sambil masih mengusap rambut putrinya lembut

"Apa! Bara!" Teriak Cilsia terkejut

"Bukan! Kan Belin udah bilang ini tuh kepentok pintu mobil"

"Yaudah kamu istirahat aja, ga usah kemana mana" perintah mutlak seorang Cilsia

"Iyaaa!"

..🐒...

"Yuhuuuuu!" Teriak Rean sambil memasuki kamar Belinda

"Kita kesini nih bell!" Lanjutnya lagi dengan masih berteriak

"Diem lo anjing!" Umpat Mila sarkas

"Ck, brisikkkkkkkk!" Decak Belinda kesal

"Yaelah, bangun napa sih lo! Lemah" ledek Rean yang sudah menduduki sofa yang berada di kamar Belinda

"Aku tuh masih lemes tauuu" cemberut Belin sambil duduk di atas kasur empuknya disusul Mila yang duduk di tepi ranjang

"Kalian ga bawa apa apa gitu kesini?"  Tanya Belinda sambil menatap ke arah ke dua sahabatnya

"Ga!" Jawab mereka berdua bersamaan

"Aku tuh lagi sakit loh" ucap Belinda memelas

"Yang bilang lo mati siapa?" Tanya Rean di susul dengan bantal yang di lempar dengan kuat mengenai wajah tamfannya

"Busettt! Lo kata tadi masih lemes!" Delik Rean

"Kan emang masih lemes" elak Belinda tak terima

"Heleh! Lo pura pura sakit kan? Biar tuh Bara api jagain lo!" Tuduh Rean

"Mileaaa! Lihat tuh Rean!" Adu Belinda seperti anak kecil kepada Mila yang sedari tadi diam sambil memakan biskuit yang di berikan Cilsia

"Ck, lo berdua jan kek anak kecil napasih" ucapnya sambil memutar kedua bola matanya jengah

Rean memeletkan lidahnya ke arah Belinda membuat wajah Belinda seketika tertekuk kek kaos kaki busuk

"Baby Mila mah bakal belain gue Bel, yakan Baby?" Dengan pd nya Rean bertanya ke arah Mila

Mila menghentikan kunyah an nya dan menatap ke arah Rean yang sedang tersenyum manis ke arahnya

"Sekali lagi, gue denger lo ngomong kalo gue babi! Gue gorok lo!" Ancam Mila

Membuat Rean meneguk ludahnya kasar, sedangkan Belinda tertawa terbahak bahak

"Sukurin!" Ejek balik Belinda

"Sayang, yang aku bilang itu Baby bukan babi" kesal Rean

Sedangkan Mila hanya mengedikkan kedua bahunya tak peduli

I Love You! || Mr.B (On Going!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang