agit. 3

338 17 23
                                    

"Tuh kan! Mas Bara aja ga ngejar aku! Emang nenek lampir tuh si tabiat koala!" Dumel Belinda kala menyadari Bara tidak mengejar dirinya

"Trus pulang nya gimana? Aku kan berangkat nya bareng papa! Ish! Bego! Bego!" Kata Belinda sambil memukuli kepala nya berulang kali

"Kenapa neng?" Tanya seorang abang ojek

"Ga papa" singkat Belinda

"Mau ngojek?" Tanya abang ojek sambil menyodorkan sebuah helm

Belinda menatap helm dan abang ojek itu secara bergantian. Ingin menerima, t- tapi dirinya tidak pernah naik ojek! Taksi? Dirinya tidak tahu cara menyetop taksi atau pun memesan taksi online! Astagfirullah!

Gimana? Tolong kasih tau gaiss?!

"Gimana neng jadi ga?" Tanya abang ojek itu menyadarkan Belinda

Setelah selesai dengan perdebatannya dalam batin, dirinya pun memutuskan pilihan yang terasa tepat walaupun masih agak ragu

"Y- yaudah" kata Belin sambil menerima helm tersebut dengan ragu

Dengan perlahan Belin memakai helm tersebut sebelum sebuah bau tengik tercium di indra penciumannya

Huekkk

Nahkan! Belinda aja sudah mabuk kepayang

"Kenapa neng?" Tanya Abang ojek khawatir

"I- ini" kata Belin sambil memberikan helm tersebut kepada abang ojek "Saya ga usah pakek helm" lanjutnya lagi sambil mencoba menaiki motor tersebut

"Neng, pakek helm itu penting. Nanti kalo jatoh kepala neng nya kebentor tros masuk rumah sakit tros mati saya jugak yang kena" cerocos abang ojek membuat Belinda melototkan matanya

Pagi - pagi dirinya sudah mendapatkan siraman rohani! Dan apa ini tadi? Mati?! What the?!

"Abang doain saya matiii?!" Pekik Belin membuat mereka menjadi pusat perhatian di parkiran kawasan kantor

"Astagfirullah neng bukan gitu" kata abang ojek menyebut

"Udah - Udah! Jalan aja" kata Belinda yang telinganya sudah terasa panas

"Lah ga jadi ngojek neng?" Tanya Abang ojek heran

"Ya jadilah!" Ngegas Belin

"Tros gimana mau jalan orang neng nya aja belum naik" kata Abang ojek gregetan

Belinda pun tersadar kala dirinya belum menaiki motor si abang

Anjirrr! Malu banget aku gusti! Ini mukak mau taroh di mana? Astagfirullah! Yatoeba!

Teriak Belinda dalam hati, dengan wajah merah Belinda menaiki motor sang abang

"Yaudah cepetan jalan" ketusnya yang sudah kepalang malu, sedangkan sang abang ojek hanya menggelengkan kepalanya

..🐒..

"Ya itu salah lo sendiri lah!" Kata seorang gadis dengan muka menyebalkannya

"Ihhh.. kok Mila malah nyalahin aku sih" kata Belinda tidak terima kala Sahabatnya malah menyalahkan dirinya, lebih memilih membela tuh mak lampir kan dirinya jadi sebel

Ya, Belinda memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatnya hanya untuk numpang makan dan curhat. Apa lagi sahabatnya kaya sabi lah buat di manfaatkan ;) astagfirullah...

"Ya lo nya ngapain ngatain Tabiat Tiabat taubat itu siapa sih?!" Kata Mila Arsandita kesal sahabat Belinda

"Tabita" sela Belinda dengan wajah cemberut

"Na iya itu. Lo kan tau sendiri dia model, al hasil pasti dia cantik, kaya, mapan dan pastinya orang terpandang. Lah sedangkan lo? Kalo dibandingin sama si tabiat itu ya jelas nya lo cuma rempahan rengginang ga ada apa - apanya" kata Mila tanpa filter

Jlebb

Sakit hati eneng bang;)

Sumpah ya ucapan seorang mila itu tidak dapat di ragukan lagi! Sakit banget gaiss! Ampe nge jlebb ke ulu hati yang paling dalam!

"Ihhh trus gimana ihhh!" Teriak Belinda histeris sambil mencak - mencak di atas kasur Mila

"Nyerah aja!" Kata Mila yang sudah merasa jengah

"Tapiii aku suka sama mas Bara Milaaaa!" Teriak Belinda semakin histeris

"Yaudah" jawab Mila

"Apa?" Tanya Belinda

"Gue tau cara paling ampuh biar tuh Bara api terpesona sama lo!" Kata Mila dengan semangat empat lima nya

"Apa - Apa?" Tanya Belinda tak kalah semangat wajahnya pun berubah semringah

"Pelet aja ke dukun!" Seru Mila

Plakkk

































































Tbc!
...

Assalamualaikum semua!
Jangan lupa vote dan komen nya ya makasih😄❤
Soo, See you next chapter

I Love You! || Mr.B (On Going!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang