009

80K 2.5K 76
                                    

Hai, pertama mau ngucapin makasih banget udah mau baca cerita aku, nggak nyangka banget bakal banyak yang mau baca cerita aku.

Dan untuk kalian, ilove you so much 🖤

Kenapa up lagi? Karna, ya pengen up aja hehe;)

Happy reading


*****

Pagi hari di mansion max yang biasanya adem, tentram, kini tidak lagi.

"SAYANGGGG!!" pasti kalian sudah tau itu teriakan siapa, ya! Kalian benar itu teriakan tuan max yang terhormat.

Tak lama suara tangisan bayi terdengar juga memekakkan telinga, padahal max dan fairel berada di lantai atas, tapi suaranya sangat nyaring terdengar di mansion max yang besar dan mewah.

Aira memejamkan matanya geram, saat ini Aira tengah berada di dapur memasak bubur untuk bayi besarnya.

Ada maid sebenarnya, tapi tuan max yang sedang sakit itu tak mau makan jika bukan masakannya, dan sekarang saat ia sedang masak, max berteriak memanggilnya.

Jika saja tuan max tampan itu tidak berteriak, maka fairel tidak akan terbangun dan menangis keras seperti saat ini.

Aira juga tidak sekolah hari ini, karna max tiba-tiba tadi pagi langsung menelfon kepala sekolah aira, guna izin Aira tidak masuk untuk hari ini.

Dari dini hari Aira sudah dibuat pusing oleh ayah dan anak itu, yang satu minta di manja dan yang satu butuh perhatiannya.

"Non, biar bibi saja yang meneruskan, kasian tuan max dan tuan muda." Ujar salah satu maid paruh baya disana yang juga mendengar tuannya berteriak.

Aira tersenyum sembari melepaskan celemeknya, ia sedikit menunduk. "Maaf ya Bi, Aira ke atas dulu," pamit Aira dan diangguki oleh beberapa maid yang ada di dapur.

Berjalan dengan tergesa-gesa ke lantai atas, Aira lantas membuka keras pintu kamar itu, disana bukannya max menenangkan fairel yang menangis malah berguling-guling diatas kasur sembari memanggil namanya.

"Astaga!! Anaknya nangis dibiarin!" Ujar Aira menutup pintu dengan keras sehingga menimbulkan suara bedebum yang keras.

Aira berjalan menuju fairel yang berada di box bayi menghiraukan max yang tengah duduk di atas kasur menatapnya lekat dengan bibir melengkung ke bawah dan mata berkaca-kaca.

Aira mengangkat fairel ke gendongannya dan berjalan menuju sofa yang ada di dalam kamar tersebut, masih menghiraukan max yang saat ini tengah meneteskan air matanya.

Segera Aira membuka bajunya dan menyusui fairel sambil menepuk pantatnya. Max sendiri hanya memperhatikan Aira dengan air mata yang mengalir, tidak berani memanggil Aira karna tatapan Aira yang menyeramkan.

Salahnya sendiri, pagi-pagi sekali merengek karna lapar, jika Aira hendak menyuruh maid memasaknya makanan max tidak mau, karna bukan aira yang memasaknya.


Tapi ketika Aira berjauhan dengannya max tidak mau juga, ingin ikut ke dapur tapi badan max lemas, serba salah max sekarang.

Ketukan pintu terdengar, membuat Aira berdiri membuka pintu, disana maid paruh baya atau bibi Ita berdiri dengan nampan berisi mangkuk bubur dan segelas air minum.

Max masih memperhatikan Aira yang masih di depan pintu berbicara dengan bi Ita, matanya terpejam menahan gejolak marah, karna Aira masih menyusui fairel yang otomatis memperlihatkan dadanya, aset milik max.

Bagaimana jika ada pengawalnya melihat Aira? Bagaimana jika mereka melihat aset Aira yang hanya boleh dirinya lihat dan fairel? Oh tidak! Max tidak akan membiarkan itu, apalagi sampai orang menyukai Aira, TIDAK BOLEH!! titik. Hanya ia yang boleh, valid no debat.

My Sweet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang