007

90.8K 2.7K 32
                                    

Bel istirahat berbunyi membuat para murid berhamburan keluar kelas pergi ke kantin, lain halnya dengan Aira dan para sahabatnya.

Aira dan para sahabatnya membawa bekal sendiri, memang sudah janjian lebih tepatnya sih disuruh janji, dan siapa yang mengajaknya? Pastilah Sifa tentunya.

Perlu kalian ketahui bahwa Sifa bukan hanya membuat ramai dan heboh, tapi Sifa juga anak yang cengeng dan manja.

Sifatnya yang berubah-ubah kadang tengil, bar-bar, dan yang belum kalian ketahui bahwa Sifa sebenarnya cengeng dan sangat manja.

Contohnya seperti saat ini, Sifa tengah disuapi oleh Dila, mulutnya mengunyah tapi juga berceloteh kesana kemari.

"Iya woy!! kemarin gue liat si Sista masuk mobil sama om-om, dan parahnya si SIStai itu sambil raba-raba dada om-om nya." Ujar Sifa dengan heboh.

"Gue yakin sih, pasti open bo." Sahut Anis.

"Nggak nyangka gue, disekolah mukanya polos banget tapi ternyata lonte!" Ujar sifa dengan bergidik.

"Ah masa?! Salah liat kali Lo,  Aaa!" Ujar Dila dengan masih menyuapi Sifa, sesekali memakan makanannya sendiri

Setelah suapan dari Dila masuk Sifa kembali menoleh ke belakang menatap Aira nada serta Anis yang fokus makan.

"Kalian dengerin gue nggak sih?!!" Rengek Sifa.

"Denger Sifa, kita makan dulu lapar, mending Lo habisin makan Lo dulu." Sahut nada dengan sabar, sedari tadi Sifa mengajaknya bicara saat makan.

"Ish, malesin banget Lo pada!" Kesal Sifa kemudian berbalik menghadap depan dengan bibir dimajukan.

Dila yang melihatnya menahan senyum, tangannya mengelus rambut Sifa dan kembali menyuapinya.

Keheningan terjadi Aira Anis serta nada fokus makan, sedangkan Dila menyuapi Sifa dan Sifa yang sambil fokus bermain hp.

Tak lama suara heboh terdengar dari luar kelas, membuat Aira dan para sahabatnya penasaran.

Sifa yang sangat penasaran berlari kearah pintu kelas yang tertutup guna membukanya dan mengetahui apa yang membuat ramai.

Tapi pintu kelas sudah dibuka duluan oleh seseorang, Sifa melangkah mundur saat lima orang berpakaian hitam memakai kaca mata hitam dan peralatan lainnya di tubuhnya masuk kedalam kelas Aira.

Kemudian masuklah seorang pria dengan menggendong seorang bayi yang tertidur ke dalam kelas dan menuju kearah Aira yang terbengong melihat semuanya.

Suara di luar kelas pun sunyi setelah salah satu dari orang berlima yang masuk kedalam kelas menyuruh mereka diam dan bubar meninggalkan kerumunan dengan tegas.

Sementara didalam kelas, tuan max yang sedang menggendong fairel duduk disamping aira yang masih bengong melihatnya.

"Dia merindukanmu mommy." Ujar max dengan suara bariton yang menggema didalam kelas yang sunyi.

Aira yang sedari terbengong kemudian tersadar, pandangannya beralih kearah fairel yang matanya bengkak serta pipi dan hidungnya memerah.

Segera Aira mengambil alih fairel ke gendongannya, di ciumnya pipi dan hidung yang memerah itu.

Max menatap ke arah Aira dengan senyumannya, pilihannya tak salah walaupun Aira masih SMA tapi jiwa ke ibuannya sangat kentara, kasih sayang yang diberikan kepada fairel dan perhatian kepadanya membuat max semakin yakin jika Aira tepat untuknya.

Kemudian perhatian max beralih menatap ponakan serta sahabat lainnya. "Bisa keluar?!  Pelajaran akan kosong sampai jam terakhir, jadi kalian bisa bermain sepuasnya, tapi tidak ada yang boleh pulang!"

My Sweet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang