002

135K 4.3K 48
                                    

Harap bijak menyikapi

Happy reading.


******

Sore hari Aira baru sampai di mansion keluarganya, dari perjuangan berpisah dengan fairel, bayi itu tak mau lepas dari Aira, tapi sehabis di beri minum asi oleh Aira dan tertidur kembali, Aira pamit pulang bagaimanapun dia masih punya keluarga dan rumah sendiri.

Jam masih menunjukkan pukul 4 sore, Aira melangkah keluar kamar dan menuju ke taman belakang mansionnya.

Di taman tersebut terdapat banyak tanaman hias yang berbeda-beda dan ya! Sebagian besar Aira yang menanamnya.

Aira mengambil selang air dan memutar kran, Aira mulai menyirami bunganya dengan nyanyian merdunya.

Ini kegiatan favoritnya, Aira akan memetik bunga-bunga yang sudah layu dan menanam lagi yang baru.

Saat sedang asik-asiknya handphone Aira berbunyi, Aira segera mengambil ponsel yang berada di saku belakang celananya.

Saat melihat nomor asing yang menelponnya Aira mengernyit, ini yang di telpon adalah nomor pribadinya bukan nomor yang memang untuk keperluan sehari-hari nya seperti sekolah atau lainnya.

Aira mengabaikannya dan menyimpan ponsel tersebut di saku celananya lagi, tapi tak lama kemudian hp nya berdering kembali dan nomor yang sama juga menelfonnya.

Aira mematikan kran airnya terlebih dahulu baru mengangkat telfon tersebut.

"Halo." Ujar Aira.

"Halo, ini saya max."

Oh, ternyata max, tapi disana terdengar tangisan bayi yang memekakkan telinga. 

"Eh iya om, ada apa?"

"Maaf mengganggu, saya mohon bicaralah pada fairel dia tidak berhenti menangis dari sejak dirimu pulang." Ujar max dengan suara frustasinya.

"Astaga baiklah." Aira segera merubah dari semulanya panggilan suara kini menjadi video call.

Max segera mendekatkan layar hp nya pada fairel, dan pada saat fairel melihat di layar hp ada wajah Aira, fairel berhenti perlahan dari tangisannya.

"Hai tampan kenapa menangis hm?" Ujar Aira dengan memperhatikan layar hp nya yang menampilkan wajah fairel yang memerah karna sehabis menangis.

Di sana di layar handphone fairel memandang wajah Aira yang sedari tadi mengajaknya bicara, kadang fairel tersenyum dan kemudian tangannya seperti ingin menggapai wajah Aira.

Di saat yang bersamaan pula max menyuruh pelayan menyiapkan susu formula untuk fairel, sambil memegang hp yang memperlihatkan wajah Aira yang sedang mengajak anaknya berbicara max mengarahkan botol dot ke arah mulut fairel.

Max memperhatikan anaknya yang sedang menatap layar hp, max tersenyum jika anaknya bahagia dengan Aira maka max akan menghadirkan Aira selalu disisinya.

Tak lama kemudian fairel terpejam dengan dot di mulutnya, setelah tenang max melepaskan dot dari mulut fairel perlahan.

Max mengambil alih layar hp yang masih menunjukkan wajah Aira.

"Terima kasih banyak Aira, maaf selalu merepotkan mu." Ujar max.

Aira menghela nafas sejenak, dia juga senang bisa membantu dan juga apalagi jika berhubungan dengan bayi.

"Tidak apa om, saya senang juga bisa membantu apalagi bisa bermain dengan fairel." Ujar Aira dengan senyumannya.

Di sana max tersenyum lembut, sungguh keberkahan yang sangat menguntungkan bisa bertemu dengan Aira.

My Sweet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang