020

50.7K 1.8K 62
                                    

Haiiii😘😘
****

Aira rasa dia tidak akan lulus, padahal dulu Aira tidak pernah mengambil libur jika tidak ada kepentingan keluarga dan juga sakit.

Tapi sekarang, lihatlah! Aira hari ini kembali tidak masuk sekolah, dan itu karna tuan max yang tampannya paripurna.

Semalam max pulang pukul 3, lalu menemani Aira makan sampai pukul 4 ia terbangun karna ia juga harus menjaga fairel yang terbangun, sebenarnya sih bukan menjaga, tapi menunggu giliran menyusu.

Karna Aira tidak mau menyusui sambil duduk jadilah Aira menyusui fairel sambil berbaring miring, jika max mau nyusu juga kan harus menunggu dulu, tak mungkin ia menyusu pada Aira sambil menopang setengah badannya, yang ada nanti fairel tertimpa badannya, dan kalian tentu tau, bahwa tuan max tidak bisa tertidur jika tidak menyumpal mulutnya dengan puncak dada milik Aira.

Maka dari itu, setelah melihat fairel tertidur max langsung memindahkannya pada box bayi yang ada di dalam kamarnya, dan akhirnya tuan max tertidur pukul 5 pagi.

Sekarang pukul 7 pagi, max masih belum terbangun juga, begitupun Aira, Aira sudah bangun, tapi keadaannya membuat ia tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya, jika ia bangun dari kasur, tuan max akan menangis dan merengek pusing, jadi lah  Aira pasrah daripada ia juga dibuat pusing mendengar rengekan max yang katanya pusing, katanya.

"Kalok Aira nggak lulus gimana? Mas harus tanggung jawab loh!" Ujar Aira pada max yang  tertidur sambil masih menyusu padanya, tapi Aira yakin max mendengarnya, buktinya max mengangguk.

Max mengangguk tanpa ragu itu juga punya alasan, ia akan meluluskan Aira Tanpa beban, dan juga nilai-nilainya akan max tinggikan, lagipula jika max berbuat begitu, dia tidak akan rugi, Aira memang pintar lebih ke cerdas, dan juga Aira terancam tidak lulus sekolah karna dirinya, jadi dia harus tanggung jawab.

"Mas nggak kerja? Udah pagi loh!" Tanya Aira mengelus rambut max.

Max menggeleng, masih tetap menghisap miliknya.

Aira mendesah pasrah, fairel saat ini masih tertidur dengan anteng, padahal dia tadi tidur pukul 5 dan sekarang sudah pukul 7, mungkin dia masih kenyang jadi tidak rewel.

Perlahan mata Aira tertutup menyusul max yang sudah terlelap anteng, dengan mulut tersumpal miliknya.

*

Siang hari pukul 12 sahabat Aira berencana akan bermain ke mansion max, mereka membolos sekolah.

Saat ini mereka tengah membeli jajanan dan beberapa minuman di minimarket untuk mengisi waktu nanti di mansion max, ya! Walaupun disana sudah tersedia jajanan dan kue-kue, tapi disana tidak ada snack-Snack ciki yang mereka sukai.

"Nggak papa nih kunjung ke rumah orang tanpa kabar?" Tanya Sifa sambil memilih jajanan.

"Tenang ada gue." Ujar Anis santai.

Mereka mengangguk dan lanjut memilih ciki dan minuman.

Setelah selesai mereka berangkat menuju mansion max menggunakan mobil Dila yang berwarna hitam.

*

"Eh kok sepi?" Tanya Sifa, saat memasuki mansion yang keadaannya hening tak ada suara apapun.

"Di kamar kali." Ujar nada dengan acuh.

"Yuk ke atas, pasti Aira sendiri, sekarang kan masih siang, pasti om max belum pulang." ujar anis mereka mengangguk setuju, dan menaiki tangga menuju kamar max yang juga ditempati Aira dan fairel.

Saat sudah sampai pada pintu kamar ber cat hitam besar, Anis langsung membukanya tanpa mengetuk sekalipun, karna Anis pikir Aira pasti sendiri menemani fairel.

Karna jika mereka bermain di rumah sahabatnya masing-masing, mereka akan langsung nyelonong, tak peduli jika sang pemilik kamar sedang berganti baju, dan kebiasaan itu juga terbawa saat berada di sini.

Mereka terkesiap dengan tangan menutup mulut mereka menahan teriakan nya.

Disana mereka melihat, bukannya fairel yang munyusu tapi max yang menyusu, posisinya Aira berada di bagian pinggir kanan dengan max yang menyusu di tengah-tengah, dan fairel di yang tertidur di samping max dengan guling di sisinya.

"Omaygat, mata gue ternodai!" Ujar Sifa menggeleng dramatis sambil menatap ke arah Aira dan max, Dila yang berada di samping Sifa langsung menarik Sifa ke pelukannya menghalangi tatapan Sifa.

"Ck, gue masih mau liatt!" Ujar Sifa menggeliat di dalam pelukan Dila.

"Diem!" Ujar Dila ketus, tangannya menekan kepala Sifa agar diam.

Anis menggeleng melihat kelakuan om nya yang seperti bayi, jika fairel masih wajar, dan ini yang Anis lihat om nya yang besar berotot terpampang jelas karna tidak memakai atasan, sedang menyusu di dada besar Aira yang juga terpampang.

"Gue turun duluan." Ujar Dila lalu melangkah keluar sambil menarik Sifa, nada pun mengangguk dan ikut keluar.

"Aira! Om!" Panggil Anis agak keras, bermaksud supaya mereka terbangun.
Tapi yang ada, pemandangan menggelikan bagi anis terlihat.

Max bukannya terbangun, malah semakin menghisap milik Aira dan menarik Aira semakin mendekat, yang membuat dada besar Aira menempel di wajahnya.

Anis menggeleng menghela nafas, tak ingin membangun kan mereka yang tengah tidur terlelap, Anis melangkah keluar kamar.

Menuruni tangga dan bergabung dengan para sahabatnya yang sudah duduk santai di atas sofa sambil menonton TV yang menayangkan serial Drakor menggunakan WiFi.

"Gimana? Udah bangun?" Tanya Sifa tanpa mengalihkan pandangannya.

"Belum, biarin aja." Kata Anis, lalu mereka lanjut menonton, menghiraukan sang pemilik mansion yang tengah tertidur.

*

Pukul 2 siang Aira terbangun karna lapar di perutnya, membuka matanya dan menunduk melihat max yang masih stay di dadanya.

Melepaskan secara perlahan kuluman mulut max di putingnya, Aira beranjak ke kamar mandi, untuk mandi.

Melihat kondisi fairel terlebih dahulu, yang juga masih tertidur di samping daddy-nya.

Aira segera menyelesaikan mandinya, sampai 20 menit kemudian Aira selesai mandi dan berpakaian, melihat max dan fairel yang masih tertidur, dengan max yang memeluk kaki fairel dan menyembunyikan wajahnya pada perut anaknya.

Aira melangkah keluar kamar, menuruni tangga, dan terkejut melihat sahabatnya yang tertidur di sofa dengan tv yang masih menyala.

Di sana Sifa tertidur dengan paha Dila sebagai bantalan, sedangkan Dila tertidur dengan menyandar di kepala sofa, Anis sendiri tertidur di sofa panjang, dan nada tertidur di sofa singgel.

Menggeleng sambil berfikir sejak kapan sahabatnya berada disini, sedangkan ruang tamu sudah berantakan dengan bungkus Snack dan minuman yang sudah kosong berserakan di karpet bawah.

Menghiraukan sahabatnya, Aira melangkah ke arah dapur, untuk memasak makan siang untuknya dan juga untuk max.

Aira hanya memasak nasi goreng dengan telur dadar, karna sudah sangat lapar.

Sedang fokus memasak Aira dikejutkan dengan pelukan dari belakangnya.

"Lapar." Ujar max serak menyembunyikan wajahnya di leher Aira yang wangi karna sudah mandi.

Aira mengangguk, "pakek baju dulu sana." Suruh Aira Karna mengingat ada sahabat nya disini.

Max mengangguk tapi tetap tidak beranjak dari tempatnya. "Udah lama?" Tanya max tak jelas.

Aira mengerutkan keningnya tak mengerti. "Apanya?"

"Sahabatmu." Jelas max.

Aira menggeleng tak tau. "Nggak tau, tadi aira turun, mereka udah ada di sana tertidur." Jelas Aira.

Max menggeleng menghela nafas. "Sana pakek baju dulu, baru makan!" Suruh Aira lagi.

Max mengangguk kemudian melepaskan pelukannya, beranjak pergi setelah mengecup pipi dan bibir aira.

***

Semoga suka🥰

Jan lupa vomen😘

My Sweet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang