chapter 26.

53.4K 1.8K 254
                                        

Hai🥰 maaf buat yang udah nungguin author up.

Dan nggak nyangka cerita yang author buat udah 200k aja huaaa😭😭😭 terima kasih buat kalian yang udah mau luangin waktu kalian buat baca cerita ini🙏🖤🖤🖤❤️❤️❤️

So, author harap kalian nggak akan bosan sama cerita ini😘🙏

•••

Hening.

Keadaan di ruang tamu saat ini sangat hening, sejak seorang wanita nyelonong masuk dan duduk begitu saja di sofa tempat Aira, Max beserta para sahabatnya berkumpul.

"Sedang apa kau disini." Tajam max menatap mantan istrinya yang sedang santai duduk di sofa single.

"Hanya ingin bertemu anakku." Jawabnya santai.

Verolica deimira model terkenal dan juga mantan istri dari pembisnis tersukses dan terkenal tuan Max Lamuel Xander.

"Kenapa? Bukankah kau tak peduli padanya?" Tanya max yang kini menggenggam tangan Aira erat.

"Kau lupa? Aku yang mengandung dan melahirkannya, bukankah wajar jika aku ingin menemuinya?!" Ujarnya dengan menatap Max kagum.

Sungguh, siapa yang tidak terpesona dengan seorang max, ia termasuk salah satu orang yang mengagumi mantan suaminya itu.

"Tau diri Tante!" Sahut Sifa sambil memakan kacang dan kulitnya di lempari ke arah verolica.

Sebenarnya mereka ingin pergi, karna ini urusan pribadi keluarga Max, tapi karna mendengar perkataan wanita tersebut mereka jadi kesal dan muak sendiri, sehingga mereka ingin bergabung dan menghujat wanita tak tau diri itu.

"Jaga sopan santun mu!" Tunjuk verolica ke arah Sifa.

"Lo kali Tante! Nggak tau definisi sopan santun yang sebenarnya ya? Dateng-dateng nyelonong masuk kerumah orang bikin keributan, emang nggak tau diri!" Ujar Sifa menatap verolica remeh.

"Kau!" Tunjuk verolica ke Sifa, menghembuskan nafasnya kasar, kemudian kembali menatap ke arah max yang kini menyandarkan kepalanya di pundak Aira. "Dimana anakku?" Tanya nya.

"Anakku?!" Sifa terkekeh, tak sopan memang tapi karna Sifa muak maka Sifa tak akan berhenti sampai verolica pergi "Bahkan Lo nggak tau namanya! Tante, Tante! Mending Lo pulang deh, bikin eneg aja liat muka tepung Lo!"

Para sahabatnya tertawa sengaja ingin semakin membuat verolica marah dan mereka ingin agar verolica cepat pergi.

Verolica menatap Sifa tajam, merasa tak terima di hina. "Apa urusan mu disini? Lebih baik kau diam! Sebelum saya--"

"Apa? Sebelum apa, hah?! Gue nggak takut ya sama Lo Tante girang!!" Tunjuk Sifa pada verolica.

"Sudahlah, aku tak ada urusan dengan bocah sepertimu, aku disini hanya ingin bertemu anakku." Ujarnya menghela nafas menahan agar ia tak berteriak di sini.

"Tak ada!" Kini suara Aira terdengar, ia sebenarnya terkejut melihat mantan istri dari suaminya itu datang kesini. "Anakku sedang tidur." Ujar Aira menatap verolica tajam.

"Anakku Heh?!" Verolica terkekeh menatap Aira remeh. "Aku yang mengandung dan melahirkannya, dan kau bilang dia anakmu? Tak tau diri."

"Memang Kau yang mengandung dan melahirkannya, tapi aku yang menyusui dan merawatnya, aku yang selalu ada di sampingnya, aku yang ada di saat dia sakit, aku yang ada saat dia menangis, dan apa kau masih pantas di sebut ibunya?" Tanya Aira.

"Bahkan kau enggan menyusui nya saat pertama kali dia lahir ke dunia! Dan apakah kau pernah menanyai kabarnya 5 bulan ini? Dan kau masih ingin di sebut ibu? Apa kau tak malu?!" Lanjut Aira menggebu-gebu.

My Sweet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang