014

48.6K 2K 133
                                    

hai🙌🥰 maaf lama nggak up, otaknya lagi penuh banget sama tugas yang belum selesai hehe🙏 karna author anak yang rajin dan baik hati, tugas semester sebelumnya dikerjain sekarang hehe☺️ tapi jangan ditiru ya!

Makasih banget buat kalian yang udah mau baca cerita ini, sampe tembus 40k, nggak nyangka banget 😭

Mau cerita sedikit🤌 author bukan kali ini buat cerita, lebih dari 6 cerita waktu itu author buat, tapi nggak ada yang baca huhu😭 tapi nggak papa🙌 dan semua cerita yang author buat itu bergenre anak sekolahan gitu, sama sekretaris' gitu dan nggak ada unsur 18+ nya, dan itu semua cuman 7 sampai 10 orang yang baca padahal itu chapter nya udah banyak, sedih banget😭 tapi pas author buat cerita ini yang ada unsur 18+ nya setelah kurang lebih 2 minggu ada 26 orang yang baca, jadi author mutusin buat lanjutin, ya karna otak author juga nyantol ke sana hehe:) dan sekarang nggak nyangka banget udah lebih 40k huhu😭 seneng banget, jujurly nggak nyangka banget author kira bakal kayak cerita-cerita sebelumnya yang sekarang author  unpublish.

Author harap kalian nggak bakal bosen sama cerita author ya, sayang kalian, muachh🥰☺️😭

Happy reading

*

*

*

•••

Malam harinya sahabat Aira berkumpul di mansion max, karna Aira juga yang suruh, lagipula jika Aira izin buat keluar, tuan max tidak memberi izin, jadilah Aira menyuruh mereka ke mansion max setelah izin pada yang punya mansion, kini mereka sedang menonton di ruang tamu di depan televisi yang besar.

Sifa serta Dila duduk lesehan di bawah di karpet yang berbulu lembut , sisanya duduk di atas sofa.

Di atas meja sudah penuh dengan snack-Snack serta minuman untuk menemani mereka menonton.

"Om max kapan pulang Ra?" Tanya Sifa sambil mencomot Snack kentang di tangannya.

Aira menoleh menatap Sifa. "Nggak tentu juga, tapi kayaknya bakal lama deh."

Sifa mengangguk, kemudian tatapannya beralih menatap handphone Aira yang berada di meja depannya. "Ck, hp Lo bunyi lagi tuh! Pasti dari om duda."

Aira menoleh ke arah handphone nya, menghela nafas mengetahui max menelfonnya lagi. 

"Sini sini gue yang ngangkat!" Ujar Anis yang ikut jengkel melihat max menelfon Aira setiap 20 menit.

Aira memberikan hp nya pada Anis.

Anis segera menggeser ikon hijau tanpa menunggu lagi.

"Halo sayang?" Sapaan yang membuat geli bagi Anis yang mendengarnya, tak menyangka jika om nya bisa semanis ini, Anis tentu tau sikap pertama om nya pada mantan istrinya.

Dan sekarang sikap manisnya di perlihatkan pada Aira, yang masih belum menjadi istrinya.

"Aira nya lagi keluar om!" Anis menghidupkan speaker handphone Aira.

Hening disana, Anis tidak mendengar apapun lagi. "Halo?" Ujar Anis melihat handphone Aira yang masih tersambung dengan max.

"Keluar kemana?" Suara yang biasanya Anis dengar kini terdengar, suara dingin dan datar.

"Tadi katanya mau beli pembalut." Ujar Anis berbohong sambil menatap Aira yang mengangguk menyetujui.

"Kenapa tidak izin?"

My Sweet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang