025

48.1K 1.7K 74
                                    

Hua kangen kalian❤️😘 maaf banget lama nggak up and thanks you 193k all.

Jangan lupa follow Ig: @maulidalilida_
Untuk tanya-tanya tentang cerita ini lebih lanjut.

•••

Di bawah selimut tebal terdapat 2 mahkluk hidup tengah tertidur pulas, hingga salah satu dari mereka menggeliat dan mengerjabkan matanya.

Perlahan Aira membuka matanya dan melenguh merasakan tubuhnya seperti remuk dan jangan lupakan bagian bawahnya yang terasa mengganjal.

"Mas bangun mas!" Aira menggeliat berusaha melepaskan benda milik suaminya yang masih di dalam dirinya. "Ck! Kenapa nggak di lepas sih." Gerutu Aira.

Dengan perlahan Aira menggeliat dan melepaskan penyatuan dibawah sana, hingga saat terlepas dia merasakan lega.

"Mas, mandi mas!" Suruh Aira yang jengah dengan kelakuan suaminya yang kini malah mengelus bokongnya, dan menguselkan wajah di dadanya. "Mandi nggak!" Peringat Aira saat tangan Max malah makin menjadi.

"Tidur di luar nanti malam mas!" Seru Aira merasakan jari max melesat masuk ke dalam kewanitaannya yang masih terasa perih.

Max langsung menghentikan kegiatannya, dan beralih memeluk Aira erat, menyembunyikan wajahnya di leher Aira, Max rasanya sangat malas untuk mandi, ia ingin mandi bersama Aira dan melakukan olahraga menyenangkan bersamanya.

Aira heran padahal suaminya sebelum menikah tidak semesum ini, selain hanya meminta di susuin, Max tidak pernah berbuat lebih.

Melihat ke arah jam dinding yang ternyata menunjukkan pukul 9 pagi.

Perlahan fairel menggeliat dan membuka matanya, bayi itu bukannya bangun tidur menangis, malah terdiam sambil menguap dengan tangan yang mengusap matanya, dan menggaruk pipi gembulnya sendiri, untung Aira rajin memotong kukunya hingga tidak melukai kulitnya saat menggaruk kulitnya sendiri.

"Lelap tidurnya sayang?" Tanya Aira dengan senyuman lebarnya saat fairel tertidur menyamping menatapnya, perlahan bayi itu mengembangkan senyumnya mendengar suara Aira yang memang setiap paginya menyapa telinganya.

Aira memang tidak setengah-setengah memberikan kasih sayangnya, walaupun fairel bukan anak kandungnya, tapi Aira sudah menganggap bayi itu sebagai anaknya.

"Mau susu hm?" Tanya Aira mengusap pipi gembil itu gemas.

Fairel yang mengerti, merengsek mendekat kearah dada Aira, dan mencari puting Aira, setelah menemukannya bayi itu melahapnya, tangan lainnya ikut memegang dada Aira dan memainkannya.

Aira tersenyum, tangannya mengelus lembut rambut tebal fairel.

Sementara itu, di belakang tubuh Aira Max menata interaksi mereka berdua dengan senyuman merekahnya.

"Mandi mas!" Suruh Aira lagi pada Max.

"Nanti sayang, mandi bareng." Ujar max tenang, tangannya mengelus perut Aira.

"Nggak ada mandi bareng! Mandi sendiri, Aira mandi bareng fairel."

"Sayang, tidak boleh menolak suami! Dosa."

"Nggak ada mandi bareng!" Tekan Aira, Aira tentu mengerti maksud max dengan mandi bersama, tapi apakah Max tidak mengerti bahwa miliknya masih sakit, bahkan rasanya Aira tidak kuat untuk berdiri.

"Tapi mas pengen Aira." Rengek max yang kini menciumi tengkuk Aira.

"Nggak!" Ketus Aira. "Punya Aira masih sakit mas, mas nggak kasihan? Mas loh yang bikin sakit!" Ujar Aira yang kini nada suaranya sedikit melembut. "Mas semalam seperti kerasukan, nggak inget Aira yang pertama kalinya." Ujar Aira sedikit berbisik karna masih ingat ada fairel di sini.

My Sweet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang