022

58.6K 2K 667
                                    

Hai🥰 sorry 2 hari nggak up...

And makasih banyak 145k nya, apalah jadinya cerita ini tanpa readers ku yang tercintah, and tersayanggg....

Kuy gas ngengg💃💃

Enjoy aja bacanya

•••

Malam pukul 1 pernikahan max dan Aira selesai, kini mereka berada di dalam mobil menuju mansion max berada, setelah pengucapan janji pernikahan mereka langsungkan di gereja siang tadi, setelahnya pesta dilangsungkan di salah satu hotel milik max yang termewah, dan terbesar, tak ayal jika salah satu orang menyewa salah satu kamar hotel tersebut pengusaha ataupun pembisnis besar.

Max menatap lekat Aira yang tertidur beralaskan pahanya, tadi di hotel Aira sudah mengganti gaun pernikahannya dengan baju tidur, di sana juga Aira sudah melepas aksesoris yang berada di rambutnya, serta telah menghapus make-upnya, max yang menyuruh, dan Aira setuju, Aira pikir jadi dia tidak akan kesusahan dan kerepotan nanti di mansion, apalagi Aira sudah lelah, jadi Aira setuju disana juga Aira dibantu.


Tangannya yang besar dan berurat mengelus bahu polos yang putih bersih itu, tersenyum cerah menantikan malam pertamanya nanti.

memikirkan Aira di bawahnya yang tengah berkeringat sambil mendesahkan namanya, dada besarnya yang bergoyang karna hentakannya yang kasar---

Ahh, memikirkan saja membuat adik kecilnya mengeras.

Max menggeleng, mengusir pikirannya, jika tidak, max akan menerkam Aira sekarang juga.

"Eungh."

Lenguhan dari bibir pink merona itu terdengar.

Menatap Aira yang kini membalik badan menghadap perutnya, dan sialnya posisi itu berhadapan dengan juniornya.

"Sayang, kita sudah sampai." Ujar max saat mobil yang di tumpangi berhenti di halaman mansion max yang luas, matanya melirik supir pribadinya, menyuruhnya keluar.

Aira hanya berdehem, tangannya melingkari perut max menyembunyikan wajahnya di perut max yang terlapisi kemeja putih.

Max mengerang merasakan kepala Aira yang menindihi adik kecilnya. "Mas tegang ya?" Tanya Aira dengan suara serak dan lemahnya, membuat max semakin tak tahan ingin menerkam Aira.

Max mengangkat Aira ke atas pangkuannya dengan mudah, sedangkan Aira yang terkejut melotot menatap max.

"Mas! Kaget tau! Ish!" Tangan kecil Aira memukul dada bidang max

"Sayang! Kau tau? Mas sudah menahan ini dari fairel berada di dalam kandungan, jadi jangan memancing mas! Atau kau tidak akan bisa berjalan selama seminggu!" Ujar max menatap Aira lekat, memandang wajah cantik gadisnya yang malam ini max yakinkan bahwa status gadisnya akan berubah menjadi wanitanya.

Aira tertegun mendengar suara max yang serak, apalagi mata tajam itu menatap dirinya layaknya mangsanya, bibir sexi itu tepat berada di depan bibirnya.

"A-aira mau tidur, masih ngantuk hehe." Ujar Aira cengengesan, memundurkan wajahnya.

Max mengangguk dengan smirk nya. "Mari tidur tapi sebelumnya kita lakukan olahraga dulu!"

My Sweet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang